PLN Punya 3 Juta Pelanggan Baru Selama 2022

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menyampaikan pelanggan baru PLN sepanjang tahun 2022 mencapai 3 juta pelanggan.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2023, 15:31 WIB
Lewat program promo “Nyalakan Kemerdekaan”, pelanggan PLN akan mendapatkan diskon biaya untuk penambahan daya. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menyampaikan pelanggan baru PLN sepanjang tahun 2022 mencapai 3 juta pelanggan. Bertambahnya pelanggan baru, secara otomatis juga penjualan listrik oleh PLN tumbuh positif.

"Bisa kami laporkan penyambungan pelanggan PLN baru sekitar 3 juta tambahan pelanggan baru," ucap Darmawan, Rabu (8/2).

Dalam pemaparannya, dia juga menginformasikan kepada Komisi VI DPR bahwa penjualan listrik oleh PLN sepanjang tahun 2022 mencapai 6,17 persen. Angka ini melebihi ekspektasi yang diperkirakan yaitu sekitar 4,5 persen.

Kinerja positif juga mencakupi keuangan PLN. Hanya saja, Darmawan mengatakan, belum memiliki kapasitas untuk menyampaikan laporan keuangan PT PLN karena belum teraudit.

Dapat dikatakan, ucap Darmawan, kondisi kelistrikan di tahun 2022 sudah pulih kembali seperti pra pandemi Covid-19. Di satu sisi, tren positif, Darmawan menegaskan PT PLN teus berupaya untuk menekan biaya sejumlah variabel yang masih tinggi.

"Pengeluaran variabel cost yang di bawah kendalinya PLN itu berhasil dikendalikan walaupun pertumbuhan demand listrik sudah sangat tinggi dan cukup sehat tetapi cost itu masih jauh di bawah untuk dikeluarkan sebelum Covid-19," pungkasnya.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com


PLN Janji 31 Pulau Terpencil di Jawa Timur Terang Bendera Akhir 2023

Warga melakukan pengisian listrik di rumah susun kawasan Jakarta, Selasa (30/11/2021). Kementerian ESDM bersama Banggar DPR RI berencana menerapkan kembali tariff adjustment (tarif penyesuaian) bagi 13 golongan pelanggan listrik PT PLN (Persero) non subsidi tahun 2022. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim) mengusung program Light for All 2024 yang menargetkan 100 persen elektrifikasi di Jawa Timur. Oleh sebab itu, PLN pun bekerja keras mengalirkan listrik ke seluruh Pelosok Jawa Timur termasuk di 31 pulau wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) sepanjang 2023.

General Manager PLN UID Jatim Lasiran menjelaskan, PLN ingin menjadikan tenaga listrik sebagai sarana meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Tahun lalu, melalui program listrik desa, PLN telah mengaliri 200 desa dengan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 114,18 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 330,68 kms.

Di tahun ini, PLN akan memfokuskan elektrifikasi di wilayah 3T khususnya kepulauan di Sumenep dan Bawean.

“Pascapandemi, PLN terus menggiatkan elektrifikasi di wilayah 3T termasuk pulau-pulau di Sumenep dari 48 pulau berpenghuni sudah 15 pulau yang terlistriki PLN. Sementara, pada tahun 2023 ini akan dioperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di 16 lokasi kepulauan dengan total kapasitas 975 kWp dengan potensi 8.434 pelanggan,” terang Lasiran dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/2/2023).

Upaya melistriki ini tidak terlepas dari berbagai kendala seperti kondisi medan yang sulit dan berbukit-bukit, gelombang tinggi dan sebagainya. Hanya saja, dengan sinergi dan koordinasi bersama pemangku kepentingan, PLN berharap mampu menuntaskan program Jawa Timur Light for All 2024 yang menargetkan 100 persen elektrifikasi pada tahun 2024.


Dorong Perekonomian

PT PLN (Persero) telah menyalurkan 511.892 megawatt hour (MWh) listrik hijau melalui layanan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) kepada lebih dari 160 pelanggan bisnis dan industri hingga Juni 2022. (Dok. PLN)

Lasiran melanjutkan, upaya akselerasi yang ditempuh merupakan bentuk dukungan dan kesediaan PLN menuntaskan mandat pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Sehingga misi PLN untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, mendorong perekonomian dapat terwujud bagi seluruh masyarakat Jawa Timur khususnya di wilayah 3T dan kepulauan,” ujar Lasiran.

Hal ini sejalan dengan harapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang mengungkapkan pentingnya kolaborasi dan sinergi bersama untuk menyukseskan program tersebut.

Rasio elektrifikasi Jatim sendiri sudah mencapai 99,39 persen. Namun secara agregat sebenarnya sudah mencapai 100 persen. Sebetulnya Light for All 2023 sangat mungkin bisa dijangkau, tapi untuk kepulauan-kepulauan ini yang masih harus kita sisir ulang.

"Insya Allah dengan komitmen dan tekad kita bersama, Light for All 2024 bisa kita wujudkan,” ujar Khofifah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya