Liputan6.com, Jakarta Menjadi orang yang dominan berbicara di ruang kerja mungkin merupakan cara terbaik untuk mendapatkan perhatian, tetapi bukan berarti itu ide satu-satunya.
Sebagai ahli saraf, Friederike Fabritus telah bekerja dengan perusahaan besar, seperti Google dan Deloitte, tentang cara menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Dia menemukan bahwa para bos di perusahaan sebagai pemberi kerja cenderung menyukai ekstrovert.
Advertisement
Akan tetapi, ternyata ada beberapa kekuatan yang mengejutkan bagi para introvert yang sebetulnya jangan diabaikan.
Seperti yang ditunjukkan oleh penulis Susan Cain dalam bukunya Quiet: The Power of Introverts in a World That Can’t Stop Talking. Orang ekstrovert lebih cenderung berfokus pada hal yang terjadi di sekitar mereka. Seolah-olah orang ekstrovert melihat ‘apa adanya’, sementara bagi introvert mereka bertanya ‘bagaimana jika’.
Yang membedakan introvert dari ekstrovert
Jangan salah paham. Baik ekstrovert maupun introvert, keduanya memiliki kualitas yang luar biasa. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa introvert mungkin lebih unggul.
Melansir CNBC, Rabu (8/2/2023), berikut ini empat keterampilan yang sangat didambakan serta dapat membedakan seorang introvert dari orang lain.
1. Introvert lebih banyak berpikir
Materi abu-abu, yang ada di lapisan paling luar otak, berfungsi untuk memproses dan mengeluarkan informasi baru di otak.
Satu studi Harvard menemukan bahwa otak introvert bekerja secara berbeda dan memiliki materi abu-abu yang lebih tebal dibandingkan dengan ekstrovert. Pada orang yang sangat ekstrover, materi abu-abu secara konsisten lebih tipis. Introvert juga menunjukkan lebih banyak aktivitas di lobus frontal, tempat analisis dan pemikiran rasional berlangsung.
Studi lain yang memindai otak introvert dan ekstrovert menemukan bahwa bahkan dalam keadaan rileks, otak introvert lebih aktif dengan peningkatan aliran darah.
2. Introvert bisa fokus lebih lama
Ketika Albert Einstein — seseorang yang dikenal introvert — masih kecil, gurunya mengira dia adalah seorang penyendiri yang pendiam, tenggelam dalam pikirannya.
Einstein berkata, “Itu karena saya bertahan dengan masalah lebih lama.”
Kemampuan untuk fokus secara intens ini merupakan karakteristik kunci dari introvert, yang seringkali memiliki fokus yang lebih luas daripada ekstrovert.
Karena mereka menikmati menghabiskan waktu sendirian, introvert cenderung lebih rela menghabiskan waktu sendirian yang diperlukan untuk menguasai suatu keterampilan daripada ekstrovert.
3. Introvert sering “berbakat” di bidang tertentu
Rata-rata, introvert dan ekstrovert memiliki kecerdasan yang sama. Namun, statistik menunjukkan bahwa sekitar 70 persen orang berbakat adalah introvert.
Seseorang dianggap “berbakat” ketika mereka menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata atau bakat superior untuk sesuatu, seperti musik, seni, atau matematika.
Jika tempat kerja Anda didominasi oleh ekstrovert yang mengkritik introvert lebih suka bekerja sendiri dan menyebut “bukan pemain dalam tim”, hal itu mungkin secara tidak sengaja mengasingkan orang-orang berbakat.
4. Introvert tidak mudah terpengaruh
Introvert cenderung kurang terpengaruh oleh peristiwa eksternal dan lebih didorong oleh moral batinnya.
Sebuah studi pada 2013 tentang konformitas sosial menemukan bahwa ekstrovert lebih bersedia mengikuti pendapat mayoritas, meskipun itu salah. Orang ekstrovert lebih cenderung menyerah pada tekanan sosial daripada introvert.
Para peneliti menyimpulkan, “Semakin tinggi tekanan, semakin banyak tanggapan yang diberikan oleh ekstrovert.” Sebaliknya, “tidak ada perbedaan dalam menyesuaikan tanggapan yang diberikan pada tingkat tekanan tinggi dan rendah oleh introvert.”
Advertisement
Cara menciptakan tempat kerja untuk para introvert berkembang
Introvert sering kelelahan di tempat kerja karena banyak rekannya tidak tahu cara memanfaatkan kekuatan introversi.
Jadi, inilah beberapa cara manajer menciptakan tempat kerja yang lebih ramah-introver.
a. Menghormati batasan
Diperlukan waktu hingga 23 menit bagi seseorang untuk mendapatkan kembali fokus setelah diinterupsi.
b. Brainstorming sendirian
Membiarkan orang mengemukakan ide satu sama lain di sebuah ruangan terdengar menyenangkan. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa jika Anda ingin memaksimalkan kreativitas, biarkan orang tersebut menghasilkan ide sendiri sebelum membaginya dalam kelompok.
c. Persingkat rapat
Banyak introvert, seperti yang mungkin bisa Anda tebak, bukanlah penggemar pertemuan. Lepaskan gagasan bahwa seluruh kantor harus diundang ke setiap rapat agar tidak ada yang merasa tersisih.
d. Jangan memaksakan jenis komunikasi tertentu
Pegawai introvert di kantor Anda mungkin lebih suka berkomunikasi melalui email, sedangkan ekstrovert mungkin senang menangani bisnis di telepon. Jadi, dukung para pegawai untuk memutuskan cara berkomunikasinya.
e. Berikan opsi privasi
Seorang ekstrovert mungkin senang melihat semua orang sepanjang waktu, tetapi introvert cenderung membutuhkan privasi. Solusinya adalah lingkungan kerja fleksibel yang memberikan keheningan dan ruang pribadi bagi para introvert dan ruang terbuka yang hidup dan interaktif bagi para ekstrovert.
Sebagai seorang introvert, pesan umum Fabritus kepada pemberi kerja adalah, “Biarkan orang-orang saya beristirahat.” Suka atau tidak suka, pekerjaan masa depan adalah tentang lebih banyak pilihan, otonomi, dan budaya yang menganut introversi.