Garis Mirip Laser Hijau Terang Melintasi Langit Malam Hawaii, Fenomena Apa?

Serangkaian kilatan laser baru-baru ini menerangi langit malam di atas Gunung Mauna Kea di Hawaii.

oleh Linda Sapira diperbarui 11 Feb 2023, 19:10 WIB
Ilustrasi koneksi internet dengan laser. (Foto: International Business Times, UK)

Liputan6.com, Hawaii - Serangkaian laser flashes atau kilatan seperti laser baru-baru ini menerangi langit malam di atas Mauna Kea di Hawaii. Para ahli mengatakan laser ini dipancarkan oleh pesawat ruang angkasa NASA.

Sebuah kamera yang terpasang pada teleskop di puncak tertinggi Hawaii baru-baru ini menangkap cuplikan dari serangkaian garis hijau terang yang menakutkan, melintas di langit malam selama lebih dari satu detik. 

Laporan situs Live Science yang dikutip Sabtu (11/2/2023) menyebut para ahli mengatakan pertunjukan cahaya yang tak terduga itu, dihasilkan dari ledakan cepat laser yang ditembakkan ke Bumi oleh pesawat ruang angkasa NASA

Garis laser ini muncul pada 28 Januari, pada saat itu cahaya berkedip melintasi langit, satu per satu hanya dalam waktu satu detik. 

Sebuah video menangkap laser yang diambil dari Subaru-Asahi Star Camera.

Kamera tersebut dimiliki bersama oleh National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ) dan kantor berita milik Jepang yang ada di Asahi Shimbun.

Kamera terpasang pada teleskop Subaru di atas Mauna Kea, gunung berapi yang tidak aktif lagi di Hawaii.


ICESat-2 Melacak Perubahan di Kriosfer

Satelit berteknologi laser milik NASA, ICESat-2 yang akan dikirim ke antariksa dalam waktu dekat. Satelit itu akan berfungsi untuk mengukur ketebalan es (NASA/Adriana Manrique Gutierrez)

Gambar selang waktu dari laser ini telah menarik perbandingan online dengan digambarkan seperti "hujan digital", atau garis kode komputer berwarna hijau yang jatuh secara vertikal ke bawah layar komputer. 

Tapi alih-alih menjadi kesalahan dalam realitas simulasi, laser sebenarnya dipancarkan oleh perangkat di atas satelit ICESat-2 NASA, tulis perwakilan NAOJ di Twitter.

ICESat-2 melacak perubahan di kriosfer, bagian bumi yang ditutupi oleh curah hujan padat termasuk salju, es laut, es danau dan sungai, gunung es, gletser, lapisan es, rak es, dan permafrost. Dan tutupan awan yang disebabkan oleh perubahan iklim yang didorong oleh manusia. 

Untuk melakukan ini, satelit menggunakan altimeter yaitu gadget yang mengukur ketinggian, untuk menembakkan laser terang ke permukaan bumi. Lalu mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan laser tersebut untuk memantul kembali ke piringan satelit. 


ICESat-2 Altimeter Terkuat yang Pernah Dibuat

Peluncuran pesawat luar angkasa Lucy menggunakan roket United Launch Alliance Atlas V dari Cape Canaveral Space Force Station, Florida. (Foto: (NASA/Bill Ingalls).

Altimeter onboard ICESat-2, yang dikenal sebagai Advanced Topographic Laser Altimeter System (ATLAS), adalah salah satu alat yang terkuat yang pernah dibuat oleh NASA.

Alat ini mampu menembakkan 10.000 laser hijau per detik, yang memungkinkan perangkat mengumpulkan pengukuran setiap 2,3 kaki atau 0,7 m.

Cahaya ini melintasi permukaan bumi, menurut ICESat-2. Garis-garis hijau halus yang muncul dalam video adalah hasil dari beberapa laser ini, yang masing-masing terdiri dari sekitar 20 triliun photons, yang berbaris persis dengan lensa kamera. 

Penampakan cahaya ini diposisikan dengan sangat sempurna oleh kamera yang diambil oleh Subaru-Asahi Star Camera yang dimiliki bersama oleh National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ).

Pertunjukan sinar laser bukan satu-satunya tontonan tidak biasa yang ditangkap oleh kamera bintang Subaru-Asahi dalam sebulan terakhir. 


Penampakan Lain Selain Laser di Kepulauan Hawaii

Cahaya Misterius Berbentuk Spiral Hiasi Langit Hawaii

Pada 18 Januari, fenomena whirlpool atau pusaran air cahaya yang sangat sempurna dalam bentuk galaksi spiral muncul sebentar di atas Mauna Kea. 

Para ahli kemudian menemukan bahwa spiral bercahaya adalah hasil dari sinar matahari yang menyinari awan bahan bakar roket beku yang dikeluarkan oleh roket SpaceX, tak lama setelah meluncurkan satelit GPS militer dan sebelum jatuh kembali ke Bumi. 

Kamera juga menangkap salah satu dari spiral "SpaceX" yang berkilauan di atas Hawaii pada April 2022. Puncak Mauna Kea memiliki ketinggian 13.803 kaki atau 4.207 m, di atas permukaan laut, menjadikannya titik tertinggi di Hawaii.

Karena ketinggiannya, kamera bintang Subaru-Asahi memiliki pemandangan kosmos yang hampir tanpa gangguan. 

Hasilnya, kamera ini berada di lokasi utama untuk mendeteksi fenomena visual yang tidak biasa di langit malam. 

 

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya