Liputan6.com, Jakarta - Meta mengumumkan kampanye terbaru dengan tajuk Help Protect Children. Don't share. Don't comment. Report. (Bantu lindungi anak-anak. Jangan Bagikan. Jangan berkomentar. Laporkan).
Sesuai dengan tajuknya, kampanye ini bertujuan mengedukasi masyarakat Indonesia tentang bahaya yang mungkin terjadi apabila seseorang membagikan gambar atau video pelecehan seksual anak, sekaligus cara masyarakat melaporkan konten semacam ini ke penegak hukum dan Facebook.
Advertisement
Perlu diketahui, konten pelecahan anak didefinisikan sebagai gambar atau video yang menampilkan seorang anak terlibat atau digambarkan dalam aktivitas seksual secara eksplisit.
Untuk mendukung kampanye ini, Meta bermitra dengan beberapa LSM, seperti ECPAT Indonesia, Sejiwa, dan NXG. Mereka bersama-sama mendukung kampanye ini untuk mendorong siapa pun yang melihat konten pelecehan seksual segera melindunginya dengan tidak berkomentar dan melaporkannya.
Menurut Global Head of Safety Meta Antigone Davis, kampanye ini didukung oleh penelitian mengenai perilaku (behavioral research) untuk mendidik orang tentang bahaya yang disebabkan konten pelecehan seksual terhadap anak, serta dampak saat membagikannya meski dilakukan tanpa niat jahat.
"Kami berharap melalui edukasi ini, setiap orang akan berpikir dua kali sebelum membagikan ulang jenis konten sensitif tersebut dan akan berani melaporkannya demi melindungi anak yang terlibat," tutur Antigone dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (10/2/2023).
Policy Programs Manager Meta Indonesia Dessy Sukandar menuturkan, mencegah dan memberantas eksploitasi dan pelecehan anak secara online membutuhkan pendekatan lintas industri, sehingga Meta berkomitmen melakukan bagian mereka yang berada di atas atau di luar platform.
"Kami di Meta akan terus melakukan pendekatan berlandaskan data penelitian untuk mengembangkan solusi dan tools efektif untuk menghambat pembagian materi eksploitasi anak," ujar Dessy.
Bersama dengan kampanye ini, Meta juga berupaya memerangi eksploitasi anak yang berfokus pada pendekatan tiga arah untuk mencegah penyalahgunaan, mendeteksi dan melaporkan konten yang melanggar kebijakan Meta, serta bekerja sama dengan pakar dan otoritas keamanan untuk menjaga keamanan anak.
Jumlah Pengguna Aktif Facebook Tembus 2 Miliar
Terlepas dari itu, Meta melaporkan bahwa platform jejaring sosial mereka, Facebook, memiliki dua miliar pengguna aktif harian.
Angka yang disampaikan pada laporan pendapatan kuartal keempat itu menandai untuk pertama kalinya Facebook, yang telah menambahkan 16 juta pengguna di kuartal terakhir, telah mencapai dua miliar pengguna setiap hari.
Mengutip Engadget, Senin (6/2/2023), Facebook bukan platform pertama Meta yang mendapatkan dua miliar pengguna, di mana sebelumnya, sudah ada WhatsApp yang mencapai angka itu untuk pengguna aktif harian.
Meski begitu, jumlah pengguna Facebook terbaru ini menunjukkan sumber pendapatan iklan terbesar perusahaan masih bertumbuh, bahkan di tengah pemangkasan yang signifikan pada bisnisnya.
Advertisement
Singgung Soal Restrukturisasi Perusahaan
Dalam laporannya, CEO Mark Zuckerberg juga menyinggung restrukturisasi perusahaan beberapa waktu lalu, yang berimbas pada pemangkasan lebih dari 11 ribu karyawan.
Dalam pernyataannya, Zuckerberg menyebut, teman manajemen Meta di tahun 2023 adalah "Tahun Efisiensi."
Dalam panggilannya dengan analis, Mark Zuckerberg juga mengatakan kemungkinan, Meta akan terus melakukan pemangkasan karena memprioritaskan efisiensi.
"Kami akan lebih proaktif dalam menghentikan proyek yang tidak berjalan atau mungkin tidak lagi penting," katanya.
Zuck juga mengatakan bahwa AI generatif akan menjadi prioritas Meta di tahun depan. Menurutnya, AI generatif adalah area baru yang sangat menarik, dengan begitu banyak aplikasi berbeda.
"Dan salah satu tujuan saya untuk Meta adalah mengembangkan penelitian kami untuk menjadi pemimpin dalam AI generatif," imbuhnya.
Pendapatan Meta
Pendapatan Meta tercatat menyusut selama setahun terakhir. Namun, pendapatan sebesar USD 32,2 miliar untuk kuartal terakhir 2022, masih sedikit lebih baik dari yang diperkirakan meski turun 4 persen dari tahun sebelumnya.
Meta juga tercatat kehilangan uang mereka di investasi metaverse-nya. Reality Labs, divisi yang mengawasi proyek-proyek tersebut, kehilangan USD 4,3 miliar pada kuartal empat tahun 2022.
Reality Labs juga dilaporkan kehilangan hampir USD 14 miliar sepanjang tahun, menurut laporan Meta. Perusahaan pun memperkirakan mereka akan kehilangan lebih banyak yang di Reality Labs untuk tahun mendatang.
"Kami masih memperkirakan kerugian Reality Labs setahun penuh kami akan meningkat pada tahun 2023," kata CFO Meta Susan Li. "Dan kami akan terus berinvestasi secara berarti di bidang ini mengingat peluang jangka panjang yang signifikan yang kami lihat."
(Dam/Tin)
Advertisement