Liputan6.com, Jakarta - Head of Public Policy pertukaran kripto Zipmex Indonesia, Erdina Oudang membagikan pandangannya terkait kondisi pasar kripto global pada 2023 yang diprediksi masih datar.
“Pasar kripto global diprediksi masih cenderung mendatar (sideways) di tahun 2023. Kendati demikian, kami percaya kita akan melihat pemulihan pasar kripto,” kata Erdina dalam acara Zipmex Editorial Roundtable, Rabu (8/2/2023).
Advertisement
Erdina menambahkan, tak hanya kripto yang cenderung datar, instrumen lainnya seperti saham juga masih berada di posisi wait and see, karena masih belum jelas bagaimana Bank Sentral beberapa negara mengambil kebijakan moneter tahun ini.
Aset Kripto yang Bisa Dicermati Tahun Ini
Dalam crypto outlook Zipmex, Erdina menuturkan ada beberapa jenis aset kripto yang kemungkinan menjadi tren pada 2023 dan bisa dicermati oleh para investor kripto.
“Banyak koin kripto yang tidak bisa bertahan, maka tren 2023 kemungkinan akan kembali ke kripto Stablecoin,” tutur Erdina.
Stablecoin atau koin stabil adalah jenis mata uang kripto yang nilainya dipatok dengan mata uang, komoditas, atau instrumen keuangan lain.
“Stablecoins seperti USDC dan USDT akan tetap menjadi pilihan investasi selama CBDC (central bank digital currency) belum terimplementasi. Investor stablecoins akan mengalami tantangan ketika CBDC sudah diadopsi sebagai alat pembayaran dan aset investasi oleh masyarakat luas,” jelas Erdina.
Selain itu menurut Erdina, investor juga bisa mencermati koin-koin klasik yang besar seperti Bitcoin dan Ethereum. Kemudian, koin kripto yang selama ini berhasil bertahan dari guncangan industri kripto juga bisa menjadi perhatian bagi investor.
“Banyak koin yang tidak berhasil melewati krisis di industri kripto seperti runtuhnya LUNA dan pertukaran kripto FTX. Sekarang semakin terlihat koin-koin mana yang bertahan. Jadi investor bisa melihat koin mana yang lebih aman,” pungkas Erdina.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Indonesia Ternyata Salah Satu Negara dengan Transaksi Kripto Terbesar
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Teguh Kurniawan Harmanda mengungkapkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan transaksi kripto terbesar di dunia.
“Menurut data, indonesia sebagai negara berkembangan dengan penghasilan relatif menengah ke bawah, ternyata Indonesia menjadi salah satu paling tinggi di dunia dalam hal transaksi perdagangannya kripto,” kata pria yang akrab disapa Manda di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Melihat tingginya jumlah transaksi kripto, tetapi tak diimbangi dengan pemahaman menyeluruh soal kripto di masyarakat, ASPAKRINDO bersama Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menggelar acara yang disebut Bulan Literasi Kripto (BLK).
“BLK hadir sebagai sinergitas antara pemerintah dan industri pelaku usaha. Kami ingin masyarakat mendapatkan literasi kripto terkait aturan, mekanisme, tak hanya soal cuan,” jelas Manda.
Advertisement
Literasi dan Edukasi
Manda menambahkan, dalam acara Bulan Literasi Kripto ini, pelaku industri dan pemerintah tak hanya memberikan literasi dan edukasi seputar kripto, tetapi juga terkait dengan perlindungan konsumen.
“Kami sebagai pelaku industri juga ingin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia,” lanjut Manda.
Selain itu, Manda menuturkan dalam acara Bulan Literasi Kripto juga akan membahas terkait adopsi kripto dan penggunaan teknologi blockchain, termasuk NFT dan metaverse.
Bulan Literasi Kripto ini akan terbagi menjadi tiga rangkaian acara, pertama adalah opening ceremony yang dihadiri berbagai pelaku industri kripto hingga stakeholder seperti Kemendag, Bappebti, Aspakrindo, PPATK, dan lain-lain.