Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan polisi ikut membantu mencari buron KPK di luar negeri. Dia mengatakan polisi akan berkeliling ke beberapa negara ASEAN dengan agenda proses pencarian buron kasus rasuah.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyatakan penerjunan Polri memburu para buron adalah bentuk totalitas, untuk itu ia meminta Polri tidak pulang dengan tangan kosong.
Advertisement
“Saya dukung langkah Kapolri yang langsung menerjunkan anggotanya untuk bantu mengejar para buronan di luar negeri. Komitmen Kapolri ini menunjukkan bahwa Polri totalitas dalam melaksanakan upaya-upaya pemberantasan korupsi. Jadi pastikan Polri tidak pulang dengan tangan kosong, harus bawa ‘oleh-oleh’ buronan,” ujar Sahroni pada wartawan, Rabu (8/2/23).
Sahroni juga menyatakan bahwa pengejaran buron ini sangat penting untuk dilakukan. Sebab dirinya tidak ingin, para pelaku kejahatan menganggap ringan hukum di Indonesia.
Selain itu ia menyebut koruptor bisa saja menjadikan kabur ke luar negeri sebagai cara baru bagi pelaku kejahatan untuk kabur dari tanggung jawab.
“Tugas menangkap buron ini benar-benar tidak boleh disepelekan. Jangan sampai berlarut-larut, buktikan kalau hukum di negara kita tidak bisa dipermainkan. Ini juga dikhawatirkan jadi kebiasaan nantinya, seenaknya berbuat pelanggaran lalu kabur ke luar negeri buat menghilangkan jejak,” kata dia.
Politikus NasDem itu berharap semua aparat hukun tegas dan segera menangkap para buron agar dapat dihukum berat. “Mohon beri ketegasan terhadap para pelaku, segera tangkap dan adili,” pungkas Sahroni.
Polri Gandeng Kepolisian di ASEAN untuk Tangkap Buron KPK yang Kabur
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terus bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mencari buronan kasus rasuah yang telah melarikan diri ke luar negeri. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kerja sama dengan sejumlah negara di Asia Tenggara (ASEAN).
"Kami dari Polri saat ini juga membuat kerja sama dengan beberapa negara di ASEAN untuk mempermudah pencarian para pelaku dengan skema police to police," kata Sigit di Istana Negara Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Sigit memastikan, anggotanya saat ini sedang keliling ke beberapa negara ASEAN dan ini bisa digunakan untuk membantu melakukan penangkapan terhadap para pelaku atau para buron yang saat ini berada di luar Indonesia.
"Jadi khususnya di negara-negara yang saat ini bisa kita bentuk kerja sama police to police, untuk membantu kerjasama dengan semua yang ada, dengan semua DPO yang bisa diberikan," urai Sigit.
Advertisement