Bak Bongkar Celengan, Pria Ini Temukan 317 Kg “Tabungan” Burung Pelatuk di Dinding

Di dalam dinding da juga tabungan ulat bambu milik burung pelatuk.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 09 Feb 2023, 10:15 WIB
Pria Ini Temukan 317 Kg “Tabungan” Burung Pelatuk di Dinding (Sumber: ABC News7, Pexels/chris f)

Liputan6.com, Jakarta Burung pelatuk dikenal luas dibawakan dalam kartun Woody Woodpecker yang sukses menghibur masa kanak-kanak. Seperti namanya, burung pelatuk di alam liar kerap melubangi pohon sebagai tempat bersarang. Mengingat,semut, rayap, kumbang, ulat, laba-laba, satwa pengerat berukuran kecil, dan biawak, jadi santapan burung pelatuk dari pohon hidup ataupun pohon mati.

 

Menariknya, alih-alih melubangi pohon, burung pelatuk juga bisa melubangi dinding rumah. Melansir dari UPI, seorang pengendali hama bernama Nick Castro asal California berhasil membongkar “tabungan” burung pelatuk berupa biji-bijian pohon ek yang berada di dinding rumah Glen Ellen.

Mulanya pemilik rumah curiga dengan kebiasaan burung pelatuk yang mondar mandir ke rumahnya. Siapa sangka, dinding rumah yang terbuat dari kayu itu jadi sasaran burung pelatuk membuat lubang. Bahkan menjadikannya tempat menyimpan jutaan biji pohon ek, favorit burung pelatuk.

Melihat kebiasaan burung pelatuk yang bikin penasaran ini Glen Ellen akhirnya memanggil pihak pembasmi hama.  Mereka berharap menemukan hewan mati di dalam dinding rumah Glen Ellen. Pasalnya penduduk melaporkan melihat belatung dan ulat bambu muncul dari dinding.

Temuannya justru lebih mengejutkan, ratusan kilogram biji pohon ek yang ditabung burung pelatuk. Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (9/2/2023).


Burung pelatuk menabung sejak 5 tahun terakhir

Pria Ini Temukan 317 Kg “Tabungan” Burung Pelatuk di Dinding (Sumber: ABC News7)

Nick Castro dari Nick's Extreme Pest Control membuat lubang kecil di dinding kamar tidur lantai dua dan terkejut ketika biji pohon ek mulai berjatuhan dari lubangnya. Castro dan rekan-rekannya menemukan biji pohon ek ditumpuk setinggi sekitar 6 meter di dalam tembok. Dia memperkirakan sekitar 700 pon atau 317 kilogram biji telah disimpan di sana.

Teknisi mengatakan dia menyelidiki di luar rumah dan menemukan burung pelatuk telah membuat lubang di cerobong asap dan telah menyimpan biji pohon ek di lubang selama dua sampai lima tahun terakhir. Siapa sangka, di dalam tumpukan biji pohon ek itu ada juga ulat bambu. Ulat bambu yang keluar dari dinding itu sempat mengejutkan pemilik rumah. 

“Itu sangat aneh. Saya belum pernah benar-benar melihat cacing dengan biji pohon ek sebelumnya,” kata Castro kepada CNN. 

Seringkali burung pelatuk menyimpan biji pohon ek di luar rumah, terkadang di selokan hujan, tetapi mereka jarang memasukkannya ke dalam. Dalam kasus ini, Castro menemukan burung-burung menjatuhkan “tabungan “mereka melalui lubang di cerobong asap. Burung pelatuk akhirnya memasuki loteng melalui lubang terpisah untuk menikmati simpanan mereka.


Jadi temuan langka

Pria Ini Temukan 317 Kg “Tabungan” Burung Pelatuk di Dinding (Sumber: ABC News7)

Castro dan tiga krunya menghabiskan satu hari penuh untuk mengekstraksi kacang. 

Biji pohon ek dibuang karena tertutup kotoran dan potongan-potongan serat kaca dari isolasi dinding. Biji pohon ek dibuang karena tertutup kotoran dan potongan-potongan serat kaca dari isolasi dinding.

“Kami mengisi delapan kantong sampah hitam besar. Mereka sangat berat sehingga kami hampir tidak bisa mengangkatnya. Setidaknya satu kantung memiliki berat masing-masing setidaknya seratus pon,” kata Castro.

Menurutnya, penemuan aneh ini menjadi penemuan baru bagi pria yang telah bekerja di industri pengendalian hama selama lebih dari 20 tahun.

“Pada skala dari 1 sampai 10, ini adalah 10. Ini adalah kesempatan satu dari sejuta untuk menemukan sesuatu yang signifikan ini,” kata Castro. "Saya berharap menemukan beberapa genggam, tidak seperti ini."

Butuh tiga lubang lagi di dinding rumah untuk menghilangkan semua biji pohon ek, yang akhirnya menumpuk dan mencapai ketinggian sekitar 20 kaki, perkiraan Castro.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya