Ini Harga Twitter Blue di Indonesia, Cara Cepat dapat Centang Biru

Twitter Blue kini telah menyambangi pengguna di Indonesia, simak artikel berikut ini untuk mengetahui informasi harganya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 20 Feb 2023, 20:11 WIB
Ilustrasi: Tanda verifikasi di Twitter (Sumber: Tech Crunch)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan Twitter Blue dipastikan telah bisa dinikmati pengguna di Indonesia. Informasi ini diketahui dari laman Help Center Twitter yang memuat Indonesia sebagai salah satu negara yang bisa menggunakan Twitter Blue.

Selain Indonesia, layanan ini juga menyambangi sejumlah pengguna Twitter di negara lain, seperti India dan Brasil. Sebelumnya, layanan ini hanya bisa diakses di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya.

Informasi yang ditampilkan dalam Help Center Twitter juga memuat daftar harga Twitter Blue untuk Indonesia. Mengutip informasi tersebut, harga berlangganan Twitter Blue untuk pengguna di Tanah Air dibanderol mulai Rp 120.000 hingga Rp 1.250.000.

Sama seperti di negara lain, Twitter juga mematok harga yang berbeda untuk pendaftaran melalui platform mobile, seperti iOS dan Android. Nah, untuk mengetahui informasi lengkap mengenai harga berlangganan Twitter Blue di Indonesia, simak daftarnya berikut ini.

Daftar Harga Twitter Blue di Indonesia

  • Harga iOS (Bulanan) : Rp 165.000
  • Harga Android (Bulanan) : Rp 165.000
  • Harga Situs Web (Bulanan) : Rp 120.000
  • Harga Situs Web (Tahunan) : Rp 1.250.000

Sebagai informasi, Twitter Blue adalah layanan premium dari situs microblogging tersebut. Mengingat ini merupakan layanan premium, pengguna yang berlangganan bisa mendapatkan akses ke sejumlah fitur khusus yang tidak bisa didapatkan pengguna biasa.

Namun yang perlu diingat, akun Twitter yang baru dibuat kurang dari 90 hari tidak bisa langsung berlangganan layanan premium. Bagi kamu yang penasaran fitur premium apa saja yang hadir di Twitter Blue, simak daftarnya berikut ini.

Deretan Fitur Twitter Blue untuk Pengguna yang Berlangganan

  • Dapat centang biru
  • Folder untuk bookmark
  • Ikon aplikasi yang bisa dikustomisasi
  • Tema aplikasi yang bisa dipilih
  • Navigasi yang bisa dikustomisasi
  • Top Articles
  • Fitur Reader untuk membaca thread panjang
  • Fungsi Undo Tweet
  • Prioritas dalam percakapan
  • Upload Video dengan durasi lebih panjang

Twitter Diblokir Usai Gempa Turki, Elon Musk Turun Tangan

Orang-orang menghangatkan diri dengan api saat tim penyelamat mencari korban gempa Tukri di Elbistan, Turki selatan, Rabu (8/2/2023). Nestapa bagi warga Turki dan Suriah diprediksi berlanjut karena gempa susulan masih akan terjadi. Pemerintah pun meminta warga untuk meninggalkan gedung mereka demi keselamatan warga. (AP Photo/Francisco Seco)

Di sisi lain, Twitter sempat mengalami padam di Turki, di tengah upaya pemulihan yang dilakukan negara itu pasca gempa besar yang mengguncang pada awal pekan ini waktu setempat.

Dilaporkan AFP, pemadaman ini kabarnya terjadi karena meningkatnya kritik di internet, terhadap respons pemerintah atas gempa Turki beberapa waktu lalu. Namun, platform masih bisa diakses dengan VPN.

Pemantau media sosial netblocks.org, juga mencatat bahwa Twitter dibatasi "pada beberapa penyedia internet di Turki."

"Turki memiliki sejarah panjang pembatasan media sosial selama keadaan darurat nasional dan insiden keamanan," tambah mereka, seperti dikutip dari NDTV, Kamis (9/2/2023).

Media sosial Turki sendiri penuh dengan unggahan warganet yang mengeluhkan kurangnya upaya pencarian dan penyelamatan di provinsi mereka.


Tindakan Elon Musk

Seorang pria (kiri atas) berdiri di atas sisa-sisa masjid yang hancur akibat gempa Turki di Antakya, Turki selatan, Rabu, 8 Februari 2023. Tim pencari dari lebih dari dua lusin negara telah bergabung dengan puluhan ribu personel darurat lokal di Suriah dan Turki. (AP Photo/Khalil Hamra)

Pemblokiran Twitter terjadi saat Presiden Recep Tayyip Erdogan berkunjung ke dua provinsi yang paling terdampak gempa Turki. Tidak ada tanggapan pemerintah soal gangguan layanan ini.

Terkait hal ini, Elon Musk, pemilik dan CEO Twitter, juga telah merespons mengenai pembatasan akses platformnya di Turki. Dirinya juga mengungkapkan mereka sudah mencoba mengontak pihak terkait untuk mengatasinya.

Musk membalas cuitan dari Mathias Fons di akun @FonsDK, yang mengungkapkan adanya pembatasan Twitter oleh pemerintah Turki.

Fons menyebut, Twitter padahal menjadi media komunikasi yang penting di wilayah terdampak gempa, di mana beberapa korban yang terperangkap di reruntuhan bisa memanfaatkannya untuk meminta pertolongan.

"Kami sedang menjangkau untuk lebih memahami," jawab CEO Tesla itu.  

Tak lama, Elon Musk kembali mencuitkan bahwa pemerintah Turki akan kembali membuka akses ke media sosial tersebut. "Twitter telah diberitahu oleh pemerintah Turki bahwa akses akan segera diaktifkan kembali," kata Musk.


SpaceX Mau Kirim Starlink Jika Diizinkan Pemerintah Turki

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Sebelumnya, Elon Musk sempat mengungkapkan bakal mengirimkan layanan internet satelit SpaceX, Starlink untuk masyarakat di Turki, pasca gempa Senin pekan ini. Namun Musk menyebut, dia baru bisa mengirimkannya apabila pemerintah Turki mengizinkan.

"Starlink is not approved by Turkish government yet. SpaceX can send as soon as approved (Starlink belum diizinkan pemerintah Turki. SpaceX bisa mengirimkannya segera setelah diizinkan," balasnya kepada akun @emin_adin.

Pemerintah Turki rupanya menolak tawaran Musk untuk mengirim layanan broadband satelit ke negara tersebut.

Mengutip Bloomberg, Senin (6/2/2023), seorang pejabat senior Turki, yang tidak mau disebutkan namanya. Meski begitu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Elon Musk.

Mereka menolak bantuan pemilik baru Twitter dengan alasan, Turki memiliki kapasitas satelit cukup dengan stasiun pangkalan beroperasi menggunakan baterai meski listrik belum tersedia di beberapa daerah terdampak gempa.

(Dam/Isk)


Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya