Liputan6.com, Jakarta - Tembakau membunuh hingga separuh penggunanya. Ada berbagai bentuk penggunaan tembakau seperti rokok, rokok elektrik, pipa, cerutu, dan tembakau kunyah (tanpa asap).
Penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol merupakan faktor risiko utama kanker mulut di negara berkembang.
Melansir dari Times of India, Kamis (9/2/2023), konsultan senior, Onkologi Bedah, Rumah Sakit CARE, Banjara Hills, Hyderabad, Vipin Goel mengatakan untuk diagnosis kanker mulut, perlu melakukan biopsi dan pencitraan (CT scan/MRI scan) untuk menentukan tingkan kanker.
"Jenis, lokasi dan stadium kanker saat diagnosis semuanya akan memengaruhi cara pengobatan kanker mulut," ucap Goel.
"Seseorang mungkin hanya memiliki satu jenis pengobatan, atau mungkin menjalani kombinasi pengobatan kanker (operasi, kemoterapi dan radiasi) tergantung pada stadiumnya," sambungnya.
Oleh karena itu, ketahui beberapa tanda yang menjadi gejala kanker mulut berikut ini.
1. Kesulittan menelan
Kanker mulut juga bisa dikaitkan dengan kesulitan mengunyah, menelan, berbicara, atau menggerakkan lidah. Anda juga memiliki sensasi makanan di tenggorokan.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap kesulitan menelan adalah penyempitan aliran makanan (esofagus).
2. Ulkus, bercak putih dan merah
Gejala paling umum untuk kanker mulut adalah ulkus yang tidak sembuh. Bercak putih atau kemerahan di bagian dalam mulutmu.
Bercak putih atau kemerahan tidak terkait kanker jika Anda memiliki obat antijamur dan hilang.
Baca Juga
Advertisement
3. Gigi yang hilang
Goel mengatakan, "Gigi tanggal juga dilaporkan berhubungan dengan risiko kanker mulut yang lebih tinggi. Merokok, konsumsi alkohol dan kebersihan mulut yang buruk adalah penyebab kondisi gigi yang buruk."
4. Nyeri saat membuka mulut
Ini adalah gejala lain dari kanker mulut. Kanker mulut bisa membuat mengunyah dan menelan makanan menjadi menyakitkan atau membuatmu merasa terbakar.
Selain itu, benjolan di mulut yang terus-menerus dan tidak bisa dijelaskan tidak kunjung sembuh. Kelenjar getah bening leher yang memiliki tumor kronis yang tidak bisa dijelaskan yang tidak kunjung sembuh juga bisa menandakan kanker mulut.
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, segera konsultasikan ke dokter.
Advertisement
Nyeri Tubuh di Area Ini Bisa Jadi Pertanda Kanker
Nyeri tubuh bisa mengindikasikan kanker. Namun, itu bukan gejala awal, tapi sinyal bahwa kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh termasuk saraf dan organ.
Namun, seberapa banyak rasa sakit yang Anda rasakan atau alami tergantung pada beberapa faktor termasuk jenis kanker yang Anda alami, seberapa parah stadiumnya dan area di mana ia berada.
Kebanyakan individu menyadari nyeri kanker yang akut dan kronis, tapi ada jenis nyeri kanker yang belum pernah Anda dengar.
Nyeri kanker bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Sebagian besar nyeri kanker disebabkan ketika tumor menekan tulang, saraf atau organ lain dalam tubuh.
Di lain waktu, nyeri kanker bisa dipicu oleh pengobatan lanjutan yang diterima seseorang untuk penyakit tersebut. Misalnya, obat kemoterapi tertentu bisa menyebabkan mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
Demikian pula, radioterapi bisa menyebabkan kerusakan tertentu pada kulit, yang menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit.
Jenis nyeri kanker
1. Somatik
Nyeri somatik adalah jenis nyeri yang paling umum dialami oleh pasien kanker. Hal ini ditandai dengan rasa sakit, berdenyut atau nyeri kram yang terlokalisir intermiten dan konstan.
2. Neuropatik
Nyeri neuropatik adalah jenis lain dari nyeri kanker yang disebabkan oleh kerusakan saraf baik dari kanker itu sendiri atau karena perawatan seperti kemoterapi, radioterapi dan/atau pembedahan.
Jenis rasa sakit ini diidentifikasi dengan sensasi terbakar atau kesemutan.
3. Visceral
Nyeri visceral merupakan 28% dari nyeri terkait kanker. Jeroan mengacu pada organ internal di dalam rongga tubuh seperti dada, perut atau panggul.
Setiap rasa sakit di daerah tersebut disebut nyeri visceral. Dalam hal kanker, ketika tumor menekan satu atau lebih dari organ-organ ini, itu bisa menyebabkan rasa sakit yang berdenyut.
4. Nyeri akut dan kronis
Nyeri akut biasanya disebabkan oleh aktivitas yang bisa diidentifikasi seperti cedera dan biasanya bersifat jangka pendek, yang berarti bisa datang dan pergi dari waktu ke waktu. Di sisi lain, nyeri kronis bisa bertahan selama berbulan-bulan.