Liputan6.com, Jakarta Hujan disertai angin kencang melanda wilayah DKI Jakarta. Akibatnya, ada tiga pohon tumbang di DKI Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Adapun tiga pohon tumbang terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Di Jakarta Pusat pohon tumbang di Jalan Cut Meutia, Kebon Sirih, Menteng.
Advertisement
Sementara itu, di Jakarta Selatan terjadi di Jalan Bangka VIII, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dab di Jalan Taman Lebak Lubus II RT 001, RW 02 Lebak Bulus, Cilandak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan bahwa pohon tumbang terjadi pada pukul 11.30 WIB.
"Pohon tumbang di Cut Meutia sedang dalam penanganan petugas gabungan BPBD, Distamhut, Disgulkarmat, dan PPU Keluhan," kata dia.
Baik di Jakarta Pusat maupun di Jakarta Selatan masing-masing satu unit kabel listrik terdampak pohon tumbang. Sementara itu, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Hujan dengan intensitas ringan pagi hari sudah diprakirakan turun di Jakarta Barat dan Kepulauan Seribu, sisanya berawan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan cuaca hujan ringan diprediksi turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hari nanti, sedangkan sisanya berawan.
Lalu malam hari nanti, seluruh langit Ibu Kota Jakarta diperkirakan berawan.
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore hari," papar BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Sementara wilayah penyangga Ibu Kota yaitu Bekasi, Jawa Barat, pagi hingga siang hari ini diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan, namun malamnya cerah berawan.
Di Depok, Jawa Barat, pagi dan malam hari nanti diprakirakan cerah berawan, tetapi diguyur hujan berintensitas ringan siangnya. Di Kota Bogor, Jawa Barat, pagi ini dan malam nanti juga diprediksi cerah berawan, namun waspada hujan petir di siang hari.
Berbeda tetangganya, Kota Tangerang, Banten sepanjang hari ini diprediksi berawan.
BMKG Waspada Cuaca Ekstrem
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia selama sepekan ke depan.
Potensi cuaca ekstrem ini terjadi karena kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia.
"Kemunculan tiga bibit siklon tropis ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah siklon tropis," kata Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring BMKG di Jakarta, Minggu 5 Februari 2023 seperti dilansir Antara.
Tiga bibit siklon tropis tersebut masing-masing Bibit Siklon Tropis 94S, Bibit Siklon Tropis 95S, dan Bibit Siklon Tropis 97S.
Dwikorita menjelaskan Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb.
"Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori sedang," ujar Dwikorita.
Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.
Sistem tersebut bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah.
Advertisement
Imbauan BMKG
Sementara Bibit Siklon Tropis 97S terpantau berada di Samudra Hindia Selatan NTB dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb.
"Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," jelas Dwikorita.
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk siaga dan waspada menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai angin kencang.
Dwikorita menambahkan cuaca ekstrem dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materiil dan immateriil serta dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.