Liputan6.com, Jakarta- Gempa Turki dengan magnitudo 7.4 pada Senin 6 Februari 2023 04.17 waktu setempat menimbulkan banyak korban, kabar tentang bencana tersebut pun tersebar hingga Indonesia.
Situs USGS menampilkan pusat gempa berada di sisi barat Gaziantep. Pusat gempa tersebut juga tak jauh dari perbatasan Suriah, tepatnya di sisi utara Aleppo.Guncangan gempa Turki pun dirasakan sejumlah negara tetangga di antaranya Lebanon.
Advertisement
Di tengah bencana tersebut pun bermunculan hoaks seputar gempa Turki, hal ini tentu dapat menyesatkan masyarakat yang mudah mempercayai informasi tanpa memastikan kebenarannya.
Agar tidak salah mempercayai hoaks, simak fakta-fakta seputar gempa Turki berikut ini.
Penyebab Gempa Turki
Mengutip Kanal Global Liputan6.com, gempa Turki disebabkan oleh aktivitas Anatolian Plate (Lempeng Anatolia), Lempeng Anatolia terletak di Turki dan bagian dari sistem aktivitas teknonik yang kompleks dan relatif aktif di wilayah tersebut, terutama dengan lempeng sekitarnya.
Lempeng itu berbagi batas dengan Lempeng Eurasia, Lempeng Afrika, Lempeng Arab dan Lempeng Laut Aegean.
Lebih dari 5.500 Bangunan Hancur
Gempa Turki mengakibatkan lebih dari 5.500 bangunan hancur untuk di wilayah Turki saja.
"Setidaknya 5.500 bangunan telah runtuh, dan ribuan lainnya telah rusak berat," kata Kepala Bulan Sabit Merah Turki dikutip dari laman aljazeera, Selasa (7/2/2023).
Fakta Berikutnya
Guncangan Gempa Diraskan Negara Lain
The Times of Israel menyebutkan getaran dirasakan warga Tel Aviv. Pengguna media sosial dari Jazirah Arab juga merasakan gempa Turki seperti warganet di Beirut (Lebanon) dan Erbil (Irak) hingga Kuwait.
Pusat gempa di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras pada kedalaman 7 kilometer. Baik Provinsi Gaziantep dan Provinsi Kahramanmaras terletak dekat dengan Perbatasan Turki dan Suriah.
Tidak Memicu Gempa di Wilayah Lain
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono menyampaikan informasi, terkait gempa yang mengguncang Turki.
Menurut dia, gempa di Turki memang dapat menyebabkan meningkatnya aktivitas gempa tambahan di area yg sama (aftershocks-off fault seismicity), tetapi sama sekali tidak akan memicu gempa di tempat lain di dunia.
Daryono menegaskan, pernyataan itu disampaikannya guna megonfirmasi kesimpangsiuran informasi liar yang salah tentang hal tersebut.
"Jangan otak-atik gathuk dengan teori rambutan gempa yang tiada dasar," tegas dia seperti dikutip Selasa (7/2/2023).
Dengan penegasan tersebut, Daryono memastikan tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di Turki dengan gempa di Selatan Banten berkekuatan M5,2 yang baru saja terjadi dengan pusat berada di kedalaman 41 km.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.