Rombak Jajaran Pengurus, Analis Sebut GOTO Bakal Dapat Sentimen Positif

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan menggelar RUPSLB dengan agenda perubahan komisaris dan direksi. Apa kata analis mengenai rencana perubahan pengurus?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Feb 2023, 15:02 WIB
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mengubah susunan komisaris dan direksi.

 

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bakal merombak jajaran komisaris dan direksi. Hal itu menjadi sentimen positif bagi GOTO.

GOTO menunjuk Mantan Gubernur Bank Indonesia 2013-2018 Agus Martowardojo dan Co-founder Northstar Group Patrick Walujo. Selain itu, ada nama Marjorie Lao untuk menjabat sebagai komisaris independen dan Winato Kartono sebagai komisaris.

Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta menilai perubahan jajaran pengurus memberikan sentimen positif bagi GOTO.

"Kalau dari sisi track record itu masih positif, tapi yang diharapkan investor itu mudah-mudahan membawa perubahan yang lebih baik. Harapannya membawa hal baik terhadap manajemen GOTO," kata Nafan kepada awak media, Kamis (9/2/2023).

Dia menuturkan, dengan adanya perubahan komisaris maupun direksi akan membuat pendapatan dan laba menjadi lebih baik.

"Harapannya kinerja dari top line performa baik sehinggga dari sisi bottom line profitable," kata dia. 

Selain itu, kinerja fundamental GoTo Gojek Tokopedia diharapkan akan membaik ke depannya. Hal tersebut bisa dilihat dari pergerakan harga sahamnya.

"Supaya ke depannya investor berharap kinerja fundamental membaik. Hal tersebut bisa tercermin dari pegerakan harga sahamnya," ujar dia.

 


Menakar Prospek Saham GOTO di Tengah Kenaikan Suku Bunga

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Sebelumnya, Perusahaan teknologi dibayangi sentimen suku bunga. Sementara itu, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen menjadi 5,75 persen pada 19 Januari. Kenaikan suku bunga acuan juga ikuti bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang dongkrak suku bunga.

Lalu bagaimana dampaknya terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)?

Menurut analis, saham GOTO bakal terdampak oleh kenaikan suku bunga acuan BI atau atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 basis poin (bps), dari sebelumnya 5,50 persen menjadi 5,75 persen.

"Untuk saham teknologi seperti GOTO pada tahun ini investor akan memperhatikan bagaimana mencapai profitabilitas. metriks-metriks seperti nilai transaksi e-commerce, market share, revenue, EBITDA margin, juga potensi ekspansi baik organik maupun anorganik akan menjadi hal yang diperhatikan," kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (29/1/2023).

Jono mengatakan, sebaiknya investor tidak terlalu agresif di saham teknologi mengingat sentimen global yang juga kurang baik di sektor teknologi terutama karena kenaikan suku bunga dan kinerja emiten teknologi di berbagai negara yang sedang mengalami koreksi.

Bagi investor, Jono merekomendasikan untuk trading saham GOTO dengan support Rp 100 per saham dan resistance Rp 123 per saham.

"Untuk GOTO sementara dapat dimanfaatkan untuk trading mengingat harga sahamnya sejak awal tahun mengalami rebound dengan volume cukup besar. Support terdekat Rp 110 dan resistance Rp 123," ujar Jono.

 


Langkah Perbaikan Laba

Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

Sementara itu, Analis CGS-CIMB Sekuritas Ryan Winipta Baruna Arkasatyo menjelaskan, pihaknya melihat fundamental GOTO akan mendukung pendapatan GoTo Gojek Tokopedia dalam 12 bulan ke depan.

Hal itu dikarenakan baik Grab US dan SE (kompetitor utama GoTo untuk layanan on-demand dan e-commerce) berencana untuk mengakselerasi target mereka untuk mencapai profitabilitas, di mana ini dapat mendorong ke lanskap kompetisi yang lebih sehat, yang tercermin pada promotional spending yang lebih rendah dan monetisasi yang lebih baik, yang tidak dilihat pada 2017-2021, serta GOTO mampu meningkatkan merchant comission rate-nya dalam beberapa kali selama enam bulan terakhir.

"Divestasi non-core asset di AMRT IJ (Not Rated) dan perampingan karyawan (headcount layoff) sebesar 12 persen yang dilakukan pada 22 November sebagai bagian dari inisiatif optimalisasi biaya, juga dapat mendukung perbaikan di laba (adjusted EBITDA)," kata Ryan.

 


Kinerja GOTO

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sementara itu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan kinerja keuangan beragam hingga September 2022. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan, tetapi rugi melonjak hingga kuartal III 2022.

Merujuk laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk meraup pendapatan bersih Rp 7,96 triliun hingga kuartal III 2022. Pendapatan Goto naik 134,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,40 triliun. Beban pokok pendapatan naik 52,45 persen menjadi Rp 3,85 triliun dari kuartal III 2021 sebesar Rp 2,52 triliun.

Perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran melonjak 138,9 persen menjadi Rp 11,27 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,71 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 67,4 persen menjadi Rp 8,62 triliun hingga kuartal III 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 5,15 triliun.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya