Liputan6.com, Sitaro - Meningkatnya aktivitas Gunung Karangetang sejak Rabu (8/2/2023), membuat warga di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, was-was. Apalagi status gunung setinggi 1784 mdpl itu naik dari waspada menjadi siaga.
"Guguran lava ke arah Kali Batang, Timbelang dan Beha Barat 750-1.750m. Sesekali terjadi guguran ke arah Kali Nanitu, Batuawang dan Kahetang 1.000 m," ungkap Aditya Gurasali, petugas pemantau gunung api, Kamis (9/2/2023).
Dia mengatakan, untuk kegempaan terjadi 1xtektonik jauh, amplitudo 20 mm, durasi 100 detik.Tremor menerus, amplitudo 5-75mm. Seismik masih d dominasi gempa guguran dengan amplitudo 5-75 mm.
Baca Juga
Advertisement
"Status Gunung Karangetang di Level III Siaga, sejak kemarin," ujarnya.
Terkait kondisi ini, dia mengatakan, untuk masyarakat, pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah utama serta 3.5 km pada sektor selatan dan tenggara. Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diharap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Karangetang.
"Senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro,” ujarnya.
Pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
Terkait terjadinya peningkatan aktivitas Gunung Karangetang, sejumlah warga yang tinggal di seputar gunung tersebut memilih untuk mengungsi.
Hingga Kamis (8/2/2023), tercatat ada 16 kepala keluarga atau 73 jiwa yang mengungsi ke Gereja Dompase, Kampung Dompase, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro, Sulut.
Simak juga video pilihan berikut: