Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali sentuh level auto reject bawah (ARB) pada penutupan perdagangan Kamis, 9 Februari 2023. Saham GOTO ditutup melemah 6,67 persen ke posisi 112.
Melansir data RTI, saham GOTO dibuka pada posisi 121 dan bergerak pada rentang 112—123. Total frekuensi perdagangan GOTO hari ini tercatat sebanyak 37.619 kali dengan volume transaksi 4,69 miliar senilai Rp 544,43 miliar. Dalam sepekan, harga saham GOTO terkoreksi 9,68 persen.
Advertisement
Sebelumnya, perseroan mengumumkan rencana untuk merombak jajaran manajemen GOTO melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 Maret 2023. Hal itu merujuk pada rencana pengunduran diri beberapa manajemen GOTO saat ini.
Di antaranya, Kevin Aluwi selaku Komisaris dan Anthony Wijaya selaku Direksi GOTO. Sebagai gantinya, perseroan akan mengajukan beberapa nama untuk menempati posisi Komisaris, antara lain Agus D. W. Martowardojo, Patrick Sugito Walujo, dan Winato Kartono sebagai Komisaris, serta Marjorie Lao untuk menjabat sebagai Komisaris Independen GOTO.
Perseroan juga menominasikan dua kandidat untuk direksi, yakni Pablo Malay sebagai Direktur/Chief Corporate Officer, dan Nila Marita sebagai Direktur/Head of External Affairs. Tak hanya itu, GOTO menambahkan jabatan Presiden di dalam struktur organisasinya untuk memimpin masing-masing unit bisnis On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology.
Di mana Melissa Siska Juminto, yang saat ini menjabat sebagai Direktur/Chief Human Resources Officer GoTo dan Chief Operating Officer Tokopedia, akan menjabat sebagai Presiden unit bisnis E-Commerce GoTo dan tetap memegang jabatannya sebagai Direktur/Chief Human Resources Officer di GoTo Gojek Tokopedia.
Kemudian Catherine Hindra Sutjahyo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur/Head of Food and Indonesia Sales & Ops GoTo akan menjabat sebagai Presiden unit bisnis On-Demand Services GoTo, dan Hans Patuwo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur/Head of Payments and Financial Services GoTo, akan menjabat sebagai Presiden unit bisnis Financial Technology.
Pada saat yang sama, William Tanuwijaya akan bertransisi dari tanggung jawab eksekutifnya di Tokopedia dan mendedikasikan waktunya secara penuh di Grup GoTo. William akan terus menjalankan fungsinya di Dewan Komisaris GoTo, sebagai Co-Chairman bersama dengan Garibaldi Thohir, dan akan berperan aktif dalam mendukung manajemen GoTo untuk implementasi strategi bisnis jangka panjang Perseroan.
Rombak Jajaran Pengurus, Analis Sebut GOTO Bakal Dapat Sentimen Positif
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bakal merombak jajaran komisaris dan direksi. Hal itu menjadi sentimen positif bagi GOTO.
GOTO menunjuk Mantan Gubernur Bank Indonesia 2013-2018 Agus Martowardojo dan Co-founder Northstar Group Patrick Walujo. Selain itu, ada nama Marjorie Lao untuk menjabat sebagai komisaris independen dan Winato Kartono sebagai komisaris.
Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta menilai perubahan jajaran pengurus memberikan sentimen positif bagi GOTO.
"Kalau dari sisi track record itu masih positif, tapi yang diharapkan investor itu mudah-mudahan membawa perubahan yang lebih baik. Harapannya membawa hal baik terhadap manajemen GOTO," kata Nafan kepada awak media, Kamis (9/2/2023).
Dia menuturkan, dengan adanya perubahan komisaris maupun direksi akan membuat pendapatan dan laba menjadi lebih baik.
"Harapannya kinerja dari top line performa baik sehinggga dari sisi bottom line profitable," kata dia.
Selain itu, kinerja fundamental GoTo Gojek Tokopedia diharapkan akan membaik ke depannya. Hal tersebut bisa dilihat dari pergerakan harga sahamnya.
"Supaya ke depannya investor berharap kinerja fundamental membaik. Hal tersebut bisa tercermin dari pegerakan harga sahamnya," ujar dia.
Advertisement
Menakar Prospek Saham GOTO di Tengah Kenaikan Suku Bunga
Sebelumnya, Perusahaan teknologi dibayangi sentimen suku bunga. Sementara itu, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 0,25 persen menjadi 5,75 persen pada 19 Januari. Kenaikan suku bunga acuan juga ikuti bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang dongkrak suku bunga.
Lalu bagaimana dampaknya terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)?
Menurut analis, saham GOTO bakal terdampak oleh kenaikan suku bunga acuan BI atau atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 0,25 basis poin (bps), dari sebelumnya 5,50 persen menjadi 5,75 persen.
"Untuk saham teknologi seperti GOTO pada tahun ini investor akan memperhatikan bagaimana mencapai profitabilitas. metriks-metriks seperti nilai transaksi e-commerce, market share, revenue, EBITDA margin, juga potensi ekspansi baik organik maupun anorganik akan menjadi hal yang diperhatikan," kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (29/1/2023).
Jono mengatakan, sebaiknya investor tidak terlalu agresif di saham teknologi mengingat sentimen global yang juga kurang baik di sektor teknologi terutama karena kenaikan suku bunga dan kinerja emiten teknologi di berbagai negara yang sedang mengalami koreksi.
Bagi investor, Jono merekomendasikan untuk trading saham GOTO dengan support Rp 100 per saham dan resistance Rp 123 per saham.
"Untuk GOTO sementara dapat dimanfaatkan untuk trading mengingat harga sahamnya sejak awal tahun mengalami rebound dengan volume cukup besar. Support terdekat Rp 110 dan resistance Rp 123," ujar Jono.
Langkah Perbaikan Laba
Sementara itu, Analis CGS-CIMB Sekuritas Ryan Winipta Baruna Arkasatyo menjelaskan, pihaknya melihat fundamental GOTO akan mendukung pendapatan GoTo Gojek Tokopedia dalam 12 bulan ke depan.
Hal itu dikarenakan baik Grab US dan SE (kompetitor utama GoTo untuk layanan on-demand dan e-commerce) berencana untuk mengakselerasi target mereka untuk mencapai profitabilitas, di mana ini dapat mendorong ke lanskap kompetisi yang lebih sehat, yang tercermin pada promotional spending yang lebih rendah dan monetisasi yang lebih baik, yang tidak dilihat pada 2017-2021, serta GOTO mampu meningkatkan merchant comission rate-nya dalam beberapa kali selama enam bulan terakhir.
"Divestasi non-core asset di AMRT IJ (Not Rated) dan perampingan karyawan (headcount layoff) sebesar 12 persen yang dilakukan pada 22 November sebagai bagian dari inisiatif optimalisasi biaya, juga dapat mendukung perbaikan di laba (adjusted EBITDA)," kata Ryan.
Advertisement