Liputan6.com, Jakarta - Ada kabar tak menyenangkan perihal perkembangan korupsi di Tanah Air. Indeks Persepsi Korupsi atau IPK Indonesia pada 2022, ternyata turun 4 poin menjadi 34 dari sebelumnya 38 di 2021. Dengan demikian, Indonesia kini berada di posisi 110 dari 180 negara yang disurvei.
Skor IPK mulai dari 0 hingga 100. Artinya, 0 sangat korup, sedangkan 100 sangat bersih. Pada 2021, skor IPK Indonesia adalah 38 dengan peringkat 96.
Baca Juga
Advertisement
"Skor ini turun 4 poin dari tahun 2021 dan merupakan penurunan paling drastis sejak 1995," ujar Deputi Transparency International Indonesia atau TII Wawan Suyatmiko di Jakarta, Senin 31 Januari 2023.
TII merilis IPK Indonesia 2022 mengacu pada 8 sumber data. Termasuk, penilaian sejumlah ahli untuk mengukur korupsi sektor publik pada 180 negara dan teritori.
Di Asia Tenggara, Singapura menjadi negara yang dinilai paling tidak korup dengan skor 83. Kemudian diikuti Malaysia dengan skor 47, Timor Leste 42, Vietnam 42, dan Thailand 36. Adapun Indonesia dengan skor 34, Filipina 33, Laos 31, Kamboja 24, dan Myanmar 23.
Sedangkan di tingkat global, Denmark menduduki peringkat pertama dengan IPK 90, diikuti Finlandia dan Selandia Baru dengan skor 87, Norwegia 84, Singapura dan Swedia 83, serta Swiss 82. Sementara posisi terendah ada Somalia dengan skor 12, Suriah dan Sudan Selatan 13, serta Venezuela 14.
"Dalam indeks kami tampak negara dengan demokrasi yang baik rata-rata skor IPK 70 dibandingkan negara yang cenderung otoriter, maka tingkat korupsinya rata-rata 26," Deputi TII menambahkan.
Data apa saja yang mendorong penurunan skor IPK Indonesia 2022? Bagaimana respons Presiden JOko Widodo atau Jokowi maupun KPK terkait melorotnya skor IPK Indonesia? Bagaimana perbandingan Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara dan dunia? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2022 Melorot 4 Poin
Advertisement
Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK
Infografis Perbandingan Skor Indeks Persepsi Korupsi di Asia Tenggara dan Dunia
Advertisement