Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan dari perwakilan masyarakat Krimea Tatar, Ukraina pada Selasa pagi (7/2/2023). Diketahui, kelompok masyarakat tersebut sebagiannya adalah pemeluk Islam.
Sejarah Islam di Ukraina dan Rusia membentang sejak Eropa Timur dalam kekuasaan kekhanan Mongol Islam. Kini mereka turut terdampak perang Ukraina dan Rusia.
Bertempat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Jakarta, tamu dari Ukraina tersebut disambut oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni.
Usai pertemuan, Syafiq mengatakan bahwa para tamu itu menginformasikan kondisi aktual terkait dampak dari perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga
Advertisement
“Intinya adalah bahwa harus ada solusi supaya perdamaian bisa dikembalikan, kemudian hak-hak asasi manusia, kebebasan beragama, nilai-nilai masyarakat lokal bisa lebih terjamin diimplementasikan oleh masyarakat di sana,” ungkap Syafiq, dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.
Kedatangan perwakilan tersebut ke Muhammadiyah, kata Syafiq karena Muhammadiyah dianggap sebagai organisasi yang telah memiliki pengalaman dalam upaya resolusi konflik di kancah internasional.
“Dan tentu mereka memandang bahwa Muhammadiyah adalah sebuah lembaga yang punya kapasitas untuk memberikan dukungan, bukan dalam rangka memihak dua kubu yang sedang berkonflik, tetapi kita berdasarkan pada nilai-nilai normatif tentang kebebasan beragama, hak asasi manusia, perdamaian, dan lain sebagainya. Maka selama berpijak pada nilai-nilai keunggulan dan keutamaan seperti itu tentu Muhammadiyah akan memberikan dukungan,” ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jutaan Pengungsi
Syafiq berharap konflik yang terjadi di Ukraina dapat segera selesai. Dia mengaku prihatin karena akibat konflik tersebut, banyak masyarakat kecil yang ikut menderita.
“Tentu dengan sebuah harapan, konflik itu bisa terselesaikan dan menegakkan kembali perdamaian yang ada di sana karena tidak mungkin kita membiarkan terus menerus konflik itu terus terjadi. Karena akan memberikan dampak yang menyengsarakan bagi masyarakat di sana,” tuturnya.
“Ada jutaan pengungsi yang ada di luar negeri maupun yang ada di dalam negeri Ukraina, terutama bagi masyarakat Tatar. Muhammadiyah tentu siap mendukung dengan segala kapasitasnya demi tegaknya perdamaian dan hak-hak asasi manusia bagi masyarakat di sana,” pungkas Syafiq.
Tim Rembulan
Advertisement