Duka Pria Suriah, Kehilangan 25 Anggota Keluarga Akibat Gempa Turki 6 Februari 2023

Seorang pria Suriah bernama Ahmad Idris berduka usai kehilangan 25 anggota keluarganya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Feb 2023, 09:01 WIB
Seorang pria di Suriah bernama Ahmad Idris kehilangan 25 anggota keluarganya usai gempa bermagnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023). (Tangkapan layar video AP News)

Liputan6.com, Damaskus - Berbagai kisah pilu datang dari para korban gempa Turki dan Suriah pada Senin 6 Februari 2023 lalu.

Kali ini, seorang pria Suriah bernama Ahmad Idris (40) bercerita bagaimana ia kehilangan 25 anggota keluarganya dalam gempa tersebut.

Idris merupakan salah satu warga yang melarikan diri dari perang saudara yang telah lama terjadi di Suriah, tapi kini ia justru kehilangan anggota keluarga yang mencari kehidupan baru bersama. 

"Kami melarikan diri dari perang. Lihatlah ketidakadilan yang mengejar kita, dan apa yang terjadi pada kita. Kami datang ke sini untuk menemukan tempat berlindung yang aman bagi kami dan anak-anak kami. Tapi pada akhirnya, lihat bagaimana takdir mengejar kita di sini? Kemuliaan bagi Tuhan," ujarnya pilu, seperti terekam dalam video yang dibagikan AP News Sabtu (11/2/2023).

Idris kini hanya tinggal bersama istrinya. Ia kehilangan 25 anggota keluarganya termasuk anak, cucu hingga mertuanya.

Dalam video yang ramai dibagikan di media sosial, ia dan istrinya terlihat duduk dan meratapi jasad yang berada di samping mereka. Ia pun masih berusaha memanggil-manggil nama kerabatnya ketika sedang berada di ruangan jenazah di Kota Saraqib, Suriah. 

Sambil menggendong jasad cucunya yang terbungkus selimut, Idris berkata, "Dengan semua yang telah terjadi, hati saya sangat sakit."

 


Seorang Pria Saksikan Runtuhnya Rumah Sakit dan Anaknya di Dalamnya

Tim penyelamat mencari korban selamat dari bangunan yang hancur di Antakya, Turki, 9 Februari 2023. Tim penyelamat melakukan upaya terakhir pada Kamis untuk menemukan korban yang selamat dari bencana gempa bumi di Turki dan Suriah yang membuat banyak komunitas tidak dapat dikenali oleh penghuninya. (AP Photo/Khalil Hamra)

Kisah memilukan lain datang dari seorang pria bernama Ismael Alrij yang melihat sebuah rumah sakit runtuh, ketika putranya yang masih berusia 6 tahun, Mustafa berada di dalamnya. 

Melihat bangunan mulai runtuh, Ismael hanya bisa takut pada yang terburuk.

"Kemudian gempa semakin kuat," kata Ismael, seperti dikutip dari BBC

"Listrik padam dan pintu masuk rumah sakit, yang terbuat dari kaca, mulai pecah. Itu seperti skenario kiamat," katanya. Ketika itu, ia hanya terpikirkan oleh anaknya. Namun tak lama, Mustafa muncul, berlari ke arahnya sambil berteriak dan menangis. 

Ismael pun tak hanya membantu menyelamatkan putranya, tapi juga seorang perawat dan seorang wanita hamil yang hendal melahirkan. 

Istri Ismael dan anaknya yang lain kini selamat, dan rumah mereka pun masih tak ikut rata dengan tanah. 

 


Korban Gempa Turki dan Suriah

Tim penyelamat mencari korban gempa Turki di sebuah bangunan yang hancur, di Adiyaman, tenggara Turki, Rabu, 8 Februari 2023. Korban tewas yang dikonfirmasi dari gempa paling mematikan di dunia dalam satu dekade lebih mendekati 12.000. (AP Photo/Emrah Gurel)

Hingga berita ini ditulis, Jumat (10/2) pukul 11.36 WIB, total korban jiwa akibat gempa Turki dan Suriah telah melampaui 21.000.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan bahwa  jumlah korban tewas di negaranya telah meningkat menjadi setidaknya 17.674, dan jumlah korban luka mencapai 72.879.

Menurut kelompok pertahanan sipil White Helmets, di Suriah, setidaknya 3.377 orang tewas, termasuk 2.030 di daerah yang dikuasai pemberontak di wilayah barat laut. Sementara itu, 1.347 kematian dilaporkan di bagian Suriah yang dikuasai pemerintah.

Jumlah orang yang terluka di Suriah di semua wilayah yang terkena dampak naik menjadi 5.245, yakni 2.295 di wilayah yang dikuasai pemerintah dan 2.950 di wilayah yang dikuasai pemberontak.

Sementara itu, sedikitnya 78.124 orang di Suriah dan Turki terluka setelah gempa tersebut.

Kendati demikian, para korban selamat dari gempa tersebut masih harus tetap berjuang ketika mereka harus berhadapan dengan cuaca dingin dan salju. 

 

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya