Kedubes AS dan Kemenag RI Buka Program Pelatihan Guru Bahasa Inggris untuk 600 Orang

Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk meluncurkan program pelatihan guru bahasa Inggris.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 11 Feb 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat. (AP Photo/J. Scott Applewhite)

Liputan6.com, Jakarta - Di era globalisasi seperti saat ini, bahasa Inggris telah menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap bidang yang ada.

Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional untuk komunikasi, bisnis, sains, teknologi informasi, hiburan, dan sebagainya. 

Mengutip dari English Explorer, Sabtu (11/2/2023), bahasa Inggris telah menjadi lingua franca dunia yang pertama karena merupakan bahasa umum atau cara komunikasi yang memungkinkan orang untuk memahami satu sama lain terlepas dari latar belakang budaya dan etnis mereka.

Maka dari itu, pentingnya bahasa Inggris diterapkan juga di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya pelajaran wajib bahasa Inggris untuk murid-murid di sekolah Indonesia.

Bicara soal bahasa Inggris, Kantor Bahasa Inggris Regional (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta meluncurkan program baru Pelatihan Guru Bahasa Inggris (English Language Teacher Training atau ELTT) pada 7 Februari 2023.

Program tersebut bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

"Membangun hubungan pendidikan adalah bagian penting dari kemitraan kami dengan Indonesia," ujar juru bicara Kedubes AS Michael Quinlan dalam keterangan tertulisnya.

"Oleh karena itu, kami bangga mendukung seluruh rangkaian program bahasa Inggris, termasuk yang diluncurkan hari ini, untuk membantu masyarakat Indonesia mengembangkan keterampilan bahasa Inggris dan memperluas akses ke lebih banyak lagi peluang pendidikan dan ekonomi," lanjutnya.

Menurut Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Muhammad Zain, ada kebutuhan nasional akan keterampilan bahasa Inggris bagi guru dan siswa madrasah. Hal itu agar dapat terhubung dengan komunitas global dan menghargai program ELTT untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris di kalangan siswa.

"Keterampilan tersebut menghadirkan peluang yang lebih besar bagi para siswa dan guru untuk secara aktif terlibat dalam dialog antaragama dan berpartisipasi dalam program pertukaran global," jelas Muhammad Zain.


Kemenag Seleksi Ratusan Guru

Para pelatih dan pembimbing dari 17 kota di Indonesia mengikuti pelatihan di Jakarta pada 18-20 Januari 2023 sebelum melatih 600 guru di madrasah dan pesantren dalam Program Pelatihan Guru Bahasa Inggris selama 5 bulan. (ANTARA/HO-Kedubes AS di Jakarta)

Untuk mengikuti program ELTT, Kemenag RI melakukan proses seleksi.

Sebanyak 600 guru dari 17 kota di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi akan menerima pelatihan tatap muka dan daring selama lima bulan.

Semua guru yang ikut adalah dari madrasah dan pesantren yang berafiliasi dengan Kemenag RI.

RELO menerima lebih dari 1.200 aplikasi untuk program tersebut.

Direktur RELO Rick Rosenberg mengucapkan terima kasih kepada Kemenag, para guru, dan murid.

"Kekuatan, kesuksesan, dan skalabilitas program ELTT dibangun berkat semangat dan dedikasi para guru Indonesia dan kerja sama kita yang telah lama terjalin dan produktif," tutur Rosenberg.

RELO Jakarta telah mendukung penguatan Kemitraan Strategis AS-Indonesia dengan meningkatkan kapasitas melalui pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia.

RELO Jakarta juga merintis program ELTT dengan mitra pelaksana World Learning, sebuah organisasi non-pemerintah AS pada 2021. Program rintisan yang berakhir pada 2022 ini telah berhasil melatih 12 dosen senior menjadi Master Trainers dan 56 dosen junior menjadi Trainers di beberapa perguruan tinggi Islam negeri, dan meningkatkan keterampilan 280 guru madrasah dan pesantren.


Banyak Pelajar Indonesia Ikut Program Pertukaran Pelajar dari Kedubes AS

Giancarlo Samuel Uring berhasil tembus di YES Program. Ia mengajak para anak-anak daerah agar tidak takut mencoba program internasional. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Sebelumnya, Kedubes AS juga pernah meluncurkan program pertukaran pelajar, YES Program 2021/2022 di Indonesia.

Sebanyak 80 remaja Indonesia dari berbagai daerah berhasil mengikuti program tersebut.

Program itu berasal dari Kedubes AS yang mencari para pelajar Indonesia yang punya kemampuan kepemimpinan dan akademis cemerlang.

Program itu juga berhasil mendapat peserta dari provinsi Kalimantan Utara, yakni seorang remaja bernama Giancarlo Samuel Uring. Ia dikirim ke Adna High School di Chehalis, negara bagian Washington.

Ada 9.000 pelajar yang mendaftar di YES Program tahun lalu, dan Giancarlo adalah salah satu yang lolos. Ia memberikan semangat kepada para remaja yang berasal dari daerah-daerah agar percaya diri bila ingin ikut program internasional seperti YES Program.

"Jangan rendah diri. Kalian bisa," ucap Giancarlo dalam acara penyambutan bersama Kedubes AS di Jakarta, Jumat (10/6/2022). 

"Jangan berpikir bahwa oh saya dari Kalimantan, saya dari Kalimantan Utara, teman-teman dari Jawa sepertinya jauh lebih pintar dari saya. Jangan pernah berpikir seperti itu karena sebelum mencoba pun kamu enggak tahu," ujarnya.

Baca selebihnya di sini...


Ada Sekolah di Australia Mengajar Bahasa Indonesia

Dubes Siswo Pramono berdialog dengan siswa siswi Canberra Grammar School dalam Bahasa Indonesia. (Dok KBRI Canberra)

Ternyata, bahasa Indonesia diajarkan di salah satu sekolah di Australia.

Sebuah sekolah swasta terbesar di Canberra, Australia, Canberra Grammar School (CGS), mengundang Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra Mukhamad Najib.

Mereka mendapat sambutan hangat dari para guru dan siswa saat melakukan kunjungan pada 17 Mei 2022.

CGS merupakan sekolah swasta dengan jumlah murid mencapai 1.800 orang yang terdiri dari tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan sekolah menengah atas. CGS juga merupakan sekolah internasional yang memiliki siswa lebih dari 16 negara di luar Australia.

Kunjungan tersebut dalam rangka memperkenalkan sekolah dan memberi kesempatan kepada siswa-siswa yang belajar bahasa Indonesia untuk mendemonstrasikan kemampuan bahasa Indonesia mereka.

Salah seorang guru bahasa Indonesia di CGS, Katerine, mengatakan bahwa para siswanya telah belajar bahasa Indonesia selama hampir satu setengah tahun.

Baca selebihnya di sini...

Infografis Kepunahan Bahasa Daerah

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya