Jangan Sampai Mangkrak Lagi, Jokowi Perintahkan BUMN Komitmen Pasok Gas Buat Pabrik Pupuk di Aceh

Jokowi menyayangkan pembiaran kedua pabrik pupuk di Aceh yang disebutnya aset besar terbengkalai bertahun-tahun karena tidak ada pasokan gas.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2023, 13:17 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir membagikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada para pedagang di Pasar Baru Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan, Senin (24/1/2022). Bantuan yang diberikan sebesar Rp1,2 juta per orang. (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menugaskan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memberikan dukungan penuh kepada pabrik pupuk di Aceh. Dukungan ini terutama untuk pasokan gas yang dibutuhkan pabrik yang baru diresmikan tersebut. 

Untuk diketahui, Presidden Jokowi meresmikan pabrik pupuk nitrogen, phospor, dan kalium (NPK) PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh. Keberadaan pabrik ini diharapkan bisa menggenjot produksi pupuk nasional agar dapat mengatasi masalah pupuk yang dikeluhkan petani.

"Saya minta betul-betul komitmen Kementerian BUMN, komitmen Pupuk Indonesia, di manajemen PIM sendiri, betul-betul mencari solusi, mencari jalan keluar untuk urusan gas, karena kuncinya ada di situ," kata Jokowi dikutip dari Antara, Jumat (10/2/2023). 

Jokowi meyakini bahwa pasokan gas tersebut menjadi kunci utama dari upaya menghidupkan kembali dua pabrik pupuk di Aceh, yakni PT PIM dan PT Aceh ASEAN Fertilizer (AAF). Presiden menyampaikan bahwa PIM dan AFF berhenti beroperasi sejak 2005 karena permasalahan pasokan gas.

Kepala Negara menyayangkan pembiaran kedua pabrik yang disebutnya aset besar itu terbengkalai bertahun-tahun, sehingga ia memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menghidupkan kembali operasional kedua pabrik tersebut.

"Kalau harga gas sekarang masih mahal, ya karena memang semua harga energi sekarang ini mahal. Tapi suatu saat begitu harga turun, mestinya urusan gas ini bisa kita selesaikan dengan baik," ujar Jokowi.

 

2 dari 2 halaman

Rantai Pasok Pupuk Global

Presiden meyakini bahwa apabila persoalan pasokan gas sudah bisa diatasi, operasional PIM bisa dioptimalkan dengan kapasitas produksi yang mencapai 570 ribu ton dikalikan dua, karena PIM memiliki dua fasilitas pabrik yakni PIM-1 dan PIM-2, menjadi 1,14 juta ton.

Sementara itu saat ini Presiden menyebut bahwa PIM baru bisa beroperasi dengan keluaran sebesar 500 ribu ton.

Dalam sambutan peresmian pabrik pupuk NPK PIM, Presiden juga berharap fasilitas tersebut dapat mengatasi masalah pupuk yang dikeluhkan petani.

Presiden menjelaskan rantai pasok pupuk global masih bermasalah terdampak perang Ukraina-Rusia, mengingat Ukraina merupakan salah satu negara produsen pupuk terbesar dunia. Sedangkan Indonesia baru bisa memenuhi 3,5 juta ton dari kebutuhan pupuk nasional yang mencapai 13,5 juta ton.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya