Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua menyebutkan ada sebanyak 1.955 warga Kota Jayapura yang mengungsi usai gempa M 5,4. Apalagi gempa susulan masih terus terjadi pada Kamis malam hingga Jumat pagi (10/2/2023).
Advertisement
Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid, Jumat menyebutkan, warga terutama yang bermukim di kawasan Distrik Jayapura Utara banyak yang memilih tidur di tenda atau di luar rumah guna menghindari dampak gempa susulan.
"Memang benar Kamis (9/2/2023) malam masyarakat banyak yang memilih mengungsi dan tidur di tenda yang mereka dirikan sendiri secara darurat atau tenda bantuan akibat gempa susulan," katanya.
Asep menyatakan jumlah pengungsi akan bertambah karena rata-rata warga mereka mengungsi di malam hari.
"Nanti malam sekitar pukul 19.00 WIT, Forkopimda Kota Jayapura akan mengupdate perkembangan dampak gempa berkekuatan 5,4 magnitudo," kata Asep Khalid.
Rincian Lokasi Pengungsian dan Kerusakan
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/2/2023) mengatakan, pengungsi korban gempa Jayapura bertambah jadi 2.136 jiwa dan lokasinya tersebar di 15 titik.
Adapun rinciannya sebagai berikut:
- 50 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di Kompleks CV Thomas,
- 50 KK di Bank BTN Kota Jayapura, 200 jiwa di Kristus Raja Dok V,
- 400 jiwa di Bhayangkara I dan 300 jiwa di B-One,
- 110 jiwa di depan kantor Depnaker,
- 125 jiwa di TPI Hamadi,
- 65 jiwa di lingkungan Bhayangkari Baru,
- 100 jiwa di Kantor Lurah Hamadi,
- 50 jiwa di sanak keluarga,
- 40 jiwa di kantor United Traktor,
- 260 jiwa di DOK IV jalan Sumatera,
- 73 jiwa di RT 01 Tasangka,
- 254 jiwa di Gajah Putih,
- dan 159 di Polairud Hamadi.
Sementara data kerugian material sebagai berikut:
- 15 rumah rusak berat,
- 1 rumah rusak sedang,
- 28 rumah rusak ringan,
- 1 kafetaria roboh dan tenggelam,
- 5 gedung perkantoran rusak,
- RSUD Kota Jayapura rusak,
- 1 masjid rusak,
- 2 gereja rusak,
- 1 hotel rusak,
- 1 supermarket turut terdampak.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dan BPBD Provinsi Papua bersama unsur Forkopimda terus melakukan pendataan, monitoring, dan memberikan dukungan dasar penanganan darurat bagi para penyintas. Saat ini pihak Pemerintah Kota Jayapura juga tengah memproses status tanggap darurat.
Saat ini beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendesak meliputi genset listrik, tenda, kasur lipat, makanan siap saji, selimut, tikar, dan air mineral.
Sebelumnya gempa berkekuatan M 5,4 mengguncang Jayapura pada Kamis (9/2/2023), mengakibatkan empat warga meninggal akibat kafe yang berlokasi di ruko Pasifik Permai roboh ke laut. Sejumlah bangunan mengalami kerusakan dan pendataan masih terus berlangsung. BMKG Wilayah V Jayapura hingga pukul 12.55 WIT mencatat 1.152 kali gempa dengan 160 gempa yang dirasakan masyarakat.
Advertisement