Kedubes Inggris Rilis Website Pelindung Bagi Pengguna Internet di Indonesia

Kedubes Inggris bersama Get Safe Online meluncurkan www.getssafeonline.id, website yang dirancang untuk membantu individu dan usaha kecil untuk tetap aman, terlindungi, dan percaya diri dalam menggunakan internet.

oleh Tanti YulianingsihLinda Sapira diperbarui 10 Feb 2023, 17:33 WIB
Acara Get Safe Online Indonesia Launch. (Dokumentasi Kedutaan Inggris di Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Kedubes Inggris bersama Get Safe Online meluncurkan www.getssafeonline.id pada Kamis 10 Februari 2023. Sebuah website yang dirancang untuk membantu individu dan usaha kecil untuk tetap aman, terlindungi, dan percaya diri dalam menggunakan internet.

Gets Safe Online adalah sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan sumber informasi untuk individu atau usaha kecil untuk tetap aman dalam menggunakan internet. Dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Luar Negeri, persemakmuran, dan pembangunan Inggris.

Get Safe Online bekerja erat dengan berbagai lembaga pemerintahan dan sektor swasta di dunia untuk menjalankan kampanye peningkatan keamanan online di beberapa kawasan internasional.

"Kami telah membangun sebuah jaringan website dengan perwakilan lokal di 24 negara di seluruh dunia. Yang mana adalah Antigua & Barbuda, Barbados, Bahamas, Belize, Cook Islands, Dominica, Grenada, Fiji, Guyana, Jamaika, Kiribati, Nauru, Papua Nugini, Rwanda, Samoa, Solomon Islands, St. Kitts & Nevis, St. Lucia, St. Vincent and the Grenadines, Tonga, Trinidad & Tobago, Tuvalu, dan Vanuatu," ujar Tony Neate, CEO dari Get Safe Online.

"Saat ini, kami hadir di Indonesia karena kami melihat Indonesia sebagai pemain utama dalam penetrasi internet di Asia Tenggara, dan kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan otoritas yang berwenang di dunia keamanan siber," sambungnya.

Layanan ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Inggris dan tidak memerlukan pembayaran apapun dari para pelanggan untuk menggunakan website tersebut.

"Melalui Get Safe Online Indonesia, kami ingin memberikan pengetahuan bagi individu dan juga organisasi, agar tetap aman saat melakukan aktivitas secara online. Kami ingin membangun kesadaran publik yang berdasarkan naluri atau insting, agar mereka dapat menjaga keamanan akun email-nya, menggunakan verifikasi ganda, dan bisa mengatasi email dan sms yang mencurigakan," tutur Wakil Duta Besar (Wadubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Matthew Downing.

Menurut Wadubes Matthew Downing, Get Safe Online Indonesia akan memberikan literasi keamanan siber, yang didasarkan atas pengalaman praktis, yang telah diterapkan secara internasional. Tugas kita sekarang adalah menyampaikan pesan itu kepada masyarakat luas.

"Kegiatan keamanan siber yang kami lakukan dengan Indonesia sesungguhnya lebih luas dari ini. Bersama BSSN, kami telah memberikan informasi perihal kebijakan dan regulasi, untuk membantu Indonesia menjaga keamanan aset dan data nasional," papar Matthew Downing.

"Bersama OJK, kami juga telah bekerja sama, membangun regulasi keamanan siber untuk sektor perbankan di Indonesia," imbuhnya lagi.

"Bersama Kementerian Kesehatan, kami bekerja sama membangun keamanan platform telemedicine. Dan masih banyak kolaborasi lain yang kami lakukan, sebagai tindak lanjut dari Peta Jalan Kemitraan Inggris dan Indonesia, termasuk dialog Keamanan Siber, yang akan dilaksanakan di London bulan depan," pungkas Matthew Downing.


Kampanye

Acara Get Safe Online Indonesia Launch. (Dokumentasi Kedutaan Inggris di Jakarta)

Upaya kampanye gencar dilakukan untuk memperkenalkan website kepada masyarakat Indonesia. Dengan masyarakat Indonesia yang secara aktif bermain online dan menggunakan internet di mana pun mereka berada.

"Keamanan siber dalam waktu singkat menjadi bidang kerjasama utama antara UK-Indonesia. Kita memiliki kepentingan yang sama dalam menjaga ruang siber yang bebas, terbuka, damai, dan aman. Dalam beberapa tahun terakhir, UK telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan regulasi keamanan siber untuk sektor perbankan, mengamankan sektor telemedicine, dan memberikan informasi keamanan melalui berbagai pelatihan dan kegiatan-kegiatan perluasan jangkauan (outreach activities)," ujar Wadubes Matthew Downing.

Agenda acara ini pun begitu ambius untuk diperkenalkan ke masyarakat Indonesia, karena manfaat pengalaman dan kesuksesan di negara-negara sebelumnya telah dicapai oleh layanan ini dan meningkatkan engagement tinggi.

Situs ini menyediakan layanan Bahasa Indonesia. Sangat praktis karena bisa diakses melalui smartphone.

 


Perlindungan Siber

Acara Get Safe Online Indonesia Launch. (Dokumentasi Kedutaan Inggris di Jakarta)

"Tetap aman saat online menjadi sangat penting di mana smartphone, komputer, dan internet menjadi bagian fundamental dalam kehidupan modern, sehingga sulit membayangkan bagaimana kita berfungsi tanpa peralatan-peralatan itu," ucap Wadubes Matthew Downing.

Menurut Matthew Downing, dimulai dengan perbankan dan belanja online, sampai kepada email dan sosial media, akan menjadi sangat penting untuk mengambil langkah untuk mencegah kejahatan siber untuk mendapatkan akun, data, dan perangkat kita.

"Saya berharap peluncuran website ini dapat membantu teman-teman di Indonesia untuk tetap aman dan terlindungi saat beraktifitas online," ungkapnya.

Situs Get Safe Online yang baru diluncurkan kembali ini akan memberikan saran praktis dalam melindungi diri sendiri, melalui akses komputer dan perangkat seluler. Biasanya kejahatan siber banyak merajalela di bisnis, dan ini menjadi permasalahan yang ditemui di ranah online.


Membangun Jaringan Situs

Acara Get Safe Online Indonesia Launch. (Dokumentasi Kedutaan Inggris di Jakarta)

Menurut informasi, website ini akan terus memberikan update berita, tips, dan kejadian terkini seputar keamanan online yang paling sering terjadi dari seluruh dunia.

Saluran-saluran Get Safe Online didesain untuk imparsial, praktis, dan mudah diikuti oleh semua target audience. Informasi dan saran yang tersedia di www.getssafeonline.id terdiri dari akun sosial media, aktivitas media, dan kegiatan outreach.

Get Safe Online dalam beberapa tahun terakhir telah membangun jaringan situs dan representasi lokal di 24 negara, didanai oleh Kementerian Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) Inggris.

Sejauh ini tanggapan sangat positif dari peluncuran layanan ini, tetapi Ceo Get Safe Online berharap bisa membangun kemitraan dengan organisasi-organisasi lokal untuk berkampanye secara lebih efektif.

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya