Beli Minyakita Dibatasi, Sehari Cuma Boleh 2 Liter

Ia menjelaskan, sebelumnya memang kebijakan pembelian Minyakita menggunakan KTP dijalankan karena terjadi kelangkaan serta tingginya harga Minyakita di pasar.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2023, 16:45 WIB
Mendag Zulkifli Hasan. Per 7 Februari 2023 sekitar 515 ton stok MINYAKITA yang diproduksi pada bulan Desember 2022 di PT BKP tidak didistribusikan karena belum mendapatkan Domestik Market Obligation (DMO).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan membatasi pembelian minyak goreng Minyakita dari semula bisa sebanyak 10 liter per hari menjadi hanya boleh membeli 2 liter dalam sehari.

Zulkifli menjelaskan, pembatasan pembelian minyak goreng Minyakita ini disertai dengan pelonggaran aturan. Semula beli Minyakita harus menggunakan KTP. Ke depan beli Minyakita bisa tanpa KTP.  

"Nanti pembeli hanya (boleh membeli) 2 liter atau 2 botol," ujar Zulkifli di Pos Logistic Indonesia, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jumat (10/2/2023).

Ia menjelaskan, sebelumnya memang kebijakan pembelian Minyakita menggunakan KTP dijalankan karena terjadi kelangkaan serta tingginya harga Minyakita di pasar. Saat itu, setiap membeli Minyakia bisa sampai 10 liter tetapi harus disertai dengan menunjukkan KTP. Langkah ini dilakukan untuk mencegah aksi borong.

"Tidak boleh borong," ujarnya.

Selain Minyakita, Zulkifli juga mengingatkan para pedagang agar tidak mengoplos beras Bulog. Untuk beras Bulog harga eceran tertinggi (HET) dan per kilogramnya untuk di pasar Rp 9.450.

"Itu yang tidak boleh, nanti kena satgas, iya jangan main-mainlah. Kasih tau kawan-kawan jangan ngoplos-ngoplos, jangan," imbaunya.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com


Temuan Ganjar Pranowo: Minyak Goreng Minyakita Lenyap di Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. (Istimewa)

Minyak goreng minyakita lenyap di sejumlah pasar di Jawa Tengah. Hal ini dipastikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi sejumlah pasar tradisional.

Adapun lima pasar tradisional yang dikunjungi Ganjar Pranowo itu adalah Pasar Wonodri, Pasar Peterongan, Pasar Langgar, Pasar Dargo, dan Pasar Johar Kanjengan.

Di setiap pasar yang dikunjungi, Ganjar selalu menanyakan stok Minyakita dan beras kepada para pedagang yang ditemui.

Sebagian besar pedagang di pasar menyebutkan harga dua komoditas tersebut mengalami kenaikan yakni harga minyak dari yang semula pada kisaran Rp15.000 per liter, kini naik menjadi Rp16.500 per liter.

Bahkan, sejumlah pedagang di pasar mengaku minyak goreng subsidi sudah lama tidak ada.

“Kalau MinyaKita sudah lama nggak ada Pak. Adanya minyak goreng yang kemasan sama curah,” kata pedagang sembako di Pasar Langgar dikutip dari Antara, Jumat (10/2/2023).

Harga beras juga mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir yakni Rp100-Rp200 per kilogram.

Menurut Ganjar, pengecekan seperti ini penting dilakukan karena selain untuk memantau stok juga sebagai upaya menghimpun informasi tentang kenaikan harga dua komoditas yang jadi faktor inflasi.

“Ini lagi coba kami konsolidasikan ya, untuk ngecek kenapa harga beberapa pangan kita naik, khususnya dua ini. Satu terkait dengan minyak goreng, dua terkait beras,” kata Ganjar di Pasar Johar Kanjengan.


Banyak Faktor

Mantan anggota DPR RI itu menyebut, ada banyak faktor disampaikan pedagang yang menyebabkan harga beras naik di antaranya banjir dan serangan hama.

“Kami cek dari beberapa tempat alasannya sama, maka selebihnya kami akan melakukan kontrol kepada hasil-hasil panen termasuk para pedagang dan sekitarnya,” ujarnya.

Stok minyak goreng curah, kata Ganjar, masih tersedia di pasar meskipun harga minyak goreng curah mulai naik.

“Harganya Rp16.000- Rp16.500. Terus yang merek tertentu ada yang harganya sekitar Rp17.000. Jadi ini yang konkret, kalau kemarin kami rapat pengendali inflasi, ternyata memang satu harga berasnya naik, dua memang minyak goreng naik dan MinyaKita tidak ada,” katanya.


Minta Segera Operasi Pasar

Oleh karena itu, Ganjar meminta pemerintah pusat segera mengirim MinyaKita dan melakukan operasi pasar.

Orang nomor satu di Jateng itu juga terus berkoordinasi dengan Bulog untuk menghitung stok beras yang ada, serta meminta Satgas Pangan terus bergerak mencari penyebab dari kenaikan harga, khususnya dua komoditas tersebut.

“Saya mau cek beberapa daerah yang sudah panen, apakah ini terkait dengan suplai atau dengan yang lainnya. Apakah ada yang nampung stoknya atau tidak, kami juga akan komunikasi dengan satgas pangan nantinya. Satgas Pangan juga kemarin menemukan yang di Kendal, mudah-mudahan tidak ada siapapun yang bermain spekulasi pada soal itu,” ujarnya.

  

Infografis Cara Beli Minyak Goreng Curah Pakai Aplikasi PeduliLindungi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya