PKS Usai Bertemu Golkar, Pengamat BRIN: Sangat Mungkin Bergabung KIB

Zuhro menilai, semakin mendekatnya waktu pemilu, kondisi politik semakin dinamis. Sejumlah parpol kembali menjajaki komunikasi satu sama lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2023, 17:16 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia bersama Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi usai pertemuan tertutup di Kantor Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi jelang Pemilu 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar melakukan sejumlah pertemuan dengan sejulah partai politik lain jelang Pemilu 2024. Termasuk, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini berada di luar pemerintah. 

Peneliti Utama BRIN, Prof R Siti Zuhro menilai wajar saat ini sejumlah parpol tengah melakukan komunikasi politik. Meskipun sudah terbentuk sejumlah poros koalisi. Namun semua masih bisa berubah. 

Zuhro menjelaskan, kunjungan demi kunjungan dilakukan oleh parpol-parpol belakangan ini. Yang terakhir, NasDem berkunjung ke Gerinda. NasDem berkunjung ke Golkar. Kemudian, PKS berkunjung ke Gerindra dan Golkar. 

"Publik coba menerka-nerka apa makna kunjungan-kunjungan tersebut. Apakah koalisi KIB tidak solid? Apakah masing-masing partai dengan hak otonom dan demokrasinya leluasa menentukan calon masing-masing sehingga mereka sulit untuk bersepakat. Atau karena ada kemungkinkan lain yang muncul dan berpengaruh mengubah konstelasi politik,” ujar Zuhro saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/2/2023).

Zuhro juga melihat, tampaknya pergerakan para parpol tersebut karena pencapresan Ganjar Pranowo makin tak menentu. Terlebih, dia melihat PDI Perjuangan sudah tampak tak memberikan sinyal untuk berpihak pada Ganjar. 

"Juga mundurnya relawan Ganjar. Mereka tak lagi mendukung Ganjar, sebaliknya mulai mengkritisi,” kata Zuhro.

Hal ini yang dilihat Zuhro membuat kondisi politik semakin dinamis. Sejumlah parpol kembali menjajaki komunikasi satu sama lain.

Meski telah tergabung dalam Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) maupun koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

"Artinya, politik makin dinamis. Apakah KIB bakal bergabung dengan Koalisi Perubahan, atau PKS yang akan bergabung ke KIB, tak ada yang tak mungkin. Karena situasi dan kondisinya masih sangat cair,” ujar dia.

 


Capres Belum Diumumkan di Waktu Dekat

Pertemuan Ketua Umum Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), di Restoran Bunga Rampai, Jakarta Pusat, Rabu, 30 November 2022. (Istimewa)

Sementara itu, Peneliti BRIN lainnya, Wasisto Rahardjo Jati menililai hal yang sama. Menurut dia, saat ini Golkar tampak masih bermain aman dalam membangun koalisi. Dia memprediksi, Golkar dan KIB belum akan mengumumkan capres dan cawapres dalam waktu dekat ini.

"Saya pikir sampai saat ini semua kondisi masih serba memungkinkan. Namun demikian, Golkar tentu akan bermain aman dengan menahan dulu langkah politiknya. Baik itu nominasi capres atau potensi koalisi dengan kubu oposisi,” ujar Wasis.

Kendati begitu, Wasis menyarankan, para parpol yang telah membentuk koalisi awal lebih konsisten. Termasuk denga PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dan Golkar di KIB. Tidak justru membuka komunikasi dengan parpol lain untuk kembali melihat adanya poros baru.

"Saya pikir untuk saat ini akan lebih baik bila keduanya fokus dulu ke koalisi masing-masing. Ini lebih pada upaya menunjukkan pembangunan komitmen politik secara kolektif dulu,” katanya.

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya