Waspada 5 Keseharian yang Bisa Menjerumuskan ke Neraka, Jangan Sampai Terlena!

Ada 5 hal yang menjadi jalan ke neraka. Padahal, seluruhnya bisa ditemukan sehari-hari

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2023, 22:30 WIB
Ilustrasi neraka (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi umat beragama, neraka adalah tempat di akhirat yang paling ditakuti. Sebaliknya, surga adalah impian semua orang.

Hanya saja, manusia kerap kali melupakan kewajiban. Dalam Islam, nyaris segala sesuatu sudah disyariatkan. Namun, kerap dilalaikan.

Meskipun azab dan pedihnya Neraka telah dikabarkan melalui  Al-Qur'an, ternyata masih banyak saja yang nantinya akan masuk neraka. Disadari atau tidak, banyak umat yang merintis jalan menuju neraka dengan melakukan hal-hal yang sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Mudatstsir ayat 42-47.

Mengutip nu.or.id, di dalam surat tersebut, penghuni surga akan berdialog dengan penghuni neraka. Begitu pun sebaliknya. Mereka saling bertanya, hingga penghuni surga bertanya pada penghuni neraka. Mengapa mereka bisa berada di neraka? Dan berikut penjelasannya:

1. Meninggalkan Sholat

Sholat merupakan ibadah wajib umat Islam dan tidak ada pengecualian. Allah menjelaskan bahwa ibadah ini merupakan keharusan yang dilakukan seorang muslim. Jika tidak mampu berdiri, maka orang bisa mengerjakannya dengan duduk. Jika tidak mampu dengan duduk orang boleh mengerjakannya dengan berbaring.

Namun apa yang terjadi saat ini? Dengan mudahnya mereka meninggalkan shalat wajib tanpa merasa berdosa. Padahal, dosa meninggalkan 1000 kali lebih besar dibanding perbuatan zina.

Dalam surat al-Mudatstsir:43 para penghuni neraka menjawab pertanyaan penghuni surga perihal kenapa mereka masuk neraka.

“Dahulu, kami tidak termasuk orang-orang yang mendirikan shalat.” (Qs. al-Mudatstsir [74]: 43)

“Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”. (Riwayat Tabrani).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


2. Enggan Memberi Makan Orang Miskin

Jalan yang tidak sepi peminat kedua adalah tidak memberi makan orang miskin. Kecintaan terhadap dunia membuat manusia melupakan masalah sosialnya. Kesibukannya hanya mencakup dirinya sendiri sehingga tidak memikirkan orang lain. Padahal mereka mampu dan diberi kelebihan rezeki untuk berbagi.

Kelebihan rezeki yang dimiliki baik berupa harta dan jabatan, justru hanya menjadi benih-benih kesombongan di dalam hati. Keinginan untuk dihargai membuatnya merendahkan orang yang tidak memiliki kelebihan layaknya dirinya. mereka merasa lebih baik, lebih beruntung, dan layak mendapatkan kemuliaan dunia, padahal semuanya hanya dititipkan kepadanya.

“Dan kami,” lanjut penghuni neraka dalam surat al-Mudatstsir [74] ayat 44, “tidak memberi makan kepada orang miskin.”

3. Pembicaraan yang Sia-Sia

Pembicaraan yang batil juga menjadi jalan menuju neraka yang banyak diminati. Dimana pun berada, tidak lupa untuk melakukan pembicaraan yang sia-sia dan batil. Bahkan terkadang menambah-nambahkan kebenaran hingga akhirnya menimbulkan fitnah.

Lisan yang dikaruniakan justru dipergunakan untuk mengolok-olok ayat-ayat Allah serta melecehkan ajaran-ajarannya.

“Dan adalah kami membicarakan yang batil bersama orang-orang yang membicarakannya.” (Qs.al-Mudatstsir [74]: 45).

 


4. Mendustakan Hari Pembalasan

Orang yang mendustakan hari pembalasan akan berfikir bahwa dunia adalah selamanya. Padahal ini merupakan rukun iman yang wajib dipercayai. Karena tanpa percaya adanya hari pembalasan, seorang muslim tidak akan pernah utuh imannya.

Mereka lupa untuk mengumpulkan bekal akhiratnya. Hingga akhirnya dijebloskan ke dalam neraka.

“Dan adalah,” aku para penghuni neraka dalam surat al-Mudatstsir [74] ayat 46 menyebutkan sebab keempat dijerumuskannya mereka ke neraka, “kami mendustakan Hari Pembalasan.”

5. Tidak Bertobat

Jarang bertobat. Manusia berpikir bahwa dosanya masih sedikit. Sehingga enggan bertaubat kepada Allah hingga ajal menjelang. Padahal, setiap hari manusia tidak luput dari dosa besar maupun kecil.

Namun kalimat istigfar susah sekali keluar dari lisan. Inilah yang membuat mereka terjerumus ke neraka. Karena setelah meninggal, maka waktu tidak bisa diulang. Untuk itu, gunakanlah waktu untuk selalu bertaubat kepada Allah. Karena tidak ada yang tahu, kapan tiba-tiba malaikat Izrail datang menjemput.

“Hingga datang kepada kami kematian.” (Qs. al-Mudatstsir [74]: 47).

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya