Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk dilaporkan kembali melakukan pemecatan terhadap karyawan Twitter. Namun yang berbeda, alasan pemecatan kali ini disebut terlalu sepele.
Berdasarkan laporan Platformer, Elon Musk dikabarkan memecat karyawan Twitter, karena ia mengungkap alasan popularitas akun bos Tesla tersebut menurun.
Advertisement
Mengutip informasi dari Business Insider, Sabtu (11/2/2023), Elon Musk awalnya bertemu dengan sejumlah insinyur Twitter di awal pekan ini. Dalam pertemuan tersebut, ia membahas soal popularitas akun Twitter-nya yang menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, Elon Musk memang diketahui menugaskan sejumlah karyawannya untuk memastikan apakah jangkauan akunnya telah dibatasi karena adanya masalah dengan algoritma Twitter.
"Ini sangat aneh. Saya memiliki lebih dari 100 juta followers, dan saya hanya mendapatkan impresi sekitar 10 ribuan," tutur Elon seperti dikutip dari sejumlah sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Dari situ, karyawan pun menunjukkan data internal dan bagan Google Trends yang menunjukkan minat publik terhadap miliarder tersebut.
Hasilnya, data Google Trends menunjukkan popularitas Elon memuncak di skor 100 pada April 2022 ketika ia mengungkap untuk membeli Twitter, tapi terus menurun hingga kini ada di angka 9.
Lalu, salah satu seorang insinyur menyebut popularitas Elon mungkin menurun karena ketertarikan publik terhadap dirinya menurun sejak pembelian Twitter. Akibat pernyataan itu, Elon dilaporkan segera memecat karyawan tersebut.
Tidak hanya itu, ia juga meminta beberapa karyawan untuk melacak seberapa sering tweet-nya direkomendasikan di Twitter. Sebab, ia yakin impresi yang turun pada dirinya karena ada masalah internal.
Kendati demikian, Elon Musk sendiri tidak merespons terkait adanya laporan ini. Hanya di minggu lalu, ia diketahui sempat mengatur profil Twitternya menjadi privat untuk mengecek apakah hal itu akan berpengaruh pada jumlah view di cuitannya.
Ini Harga Twitter Blue di Indonesia
Layanan Twitter Blue dipastikan telah bisa dinikmati pengguna di Indonesia. Informasi ini diketahui dari laman Help Center Twitter yang memuat Indonesia sebagai salah satu negara yang bisa menggunakan Twitter Blue.
Selain Indonesia, layanan ini juga menyambangi sejumlah pengguna Twitter di negara lain, seperti India dan Brasil. Sebelumnya, layanan ini hanya bisa diakses di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya.
Informasi yang ditampilkan dalam Help Center Twitter juga memuat daftar harga Twitter Blue untuk Indonesia. Mengutip informasi tersebut, harga berlangganan Twitter Blue untuk pengguna di Tanah Air dibanderol mulai Rp 120.000 hingga Rp 1.250.000.
Sama seperti di negara lain, Twitter juga mematok harga yang berbeda untuk pendaftaran melalui platform mobile, seperti iOS dan Android. Nah, untuk mengetahui informasi lengkap mengenai harga berlangganan Twitter Blue di Indonesia, simak daftarnya berikut ini.
Daftar Harga Twitter Blue di Indonesia
- Harga iOS (Bulanan) : Rp 165.000
- Harga Android (Bulanan) : Rp 165.000
- Harga Situs Web (Bulanan) : Rp 120.000
- Harga Situs Web (Tahunan) : Rp 1.250.000
Advertisement
Layanan Twitter Blue
Sebagai informasi, Twitter Blue adalah layanan premium dari situs microblogging tersebut. Mengingat ini merupakan layanan premium, pengguna yang berlangganan bisa mendapatkan akses ke sejumlah fitur khusus yang tidak bisa didapatkan pengguna biasa.
Namun yang perlu diingat, akun Twitter yang baru dibuat kurang dari 90 hari tidak bisa langsung berlangganan layanan premium. Bagi kamu yang penasaran fitur premium apa saja yang hadir di Twitter Blue, simak daftarnya berikut ini.
Deretan Fitur Twitter Blue untuk Pengguna yang Berlangganan
- Dapat centang biru
- Folder untuk bookmark
- Ikon aplikasi yang bisa dikustomisasi
- Tema aplikasi yang bisa dipilih
- Navigasi yang bisa dikustomisasi
- Top Articles
- Fitur Reader untuk membaca thread panjang
- Fungsi Undo Tweet
- Prioritas dalam percakapan
- Upload Video dengan durasi lebih panjang
Elon Musk Ungkap Twitter Bakal Berbagi Pendapatan Iklan dengan Kreator
Di sisi lain, Elon Musk mengumumkan akan berbagi pendapatan iklan diperoleh Twitter dengan para kreator. Informasi ini diungkapkan langsung oleh pimpinan Twitter tersebut melalui sebuah utas.
Dikutip dari Engadget, Sabtu (4/2/2023), pembagian pendapatan iklan untuk para kreator ini dimulai sejak 3 Februari 2023 atau ketika Elon Musk mengunggah cuitan tersebut.
Dijelaskan lebih lanjut, pendapatan yang dimaksud berasal dari iklan yang ditampilkan pada utas balasan para kreator di Twitter.
"Mulai hari ini, Twitter akan berbagi pendapatan iklan dengan kreator untuk iklan yang muncul di utas balasan mereka," tulis bos Tesla tersebut. Namun, Twitter tetap menetapkan syarat untuk kreator yang berhak mendapatkan pembagian pemasukan dari iklan tersebut.
Melalui unggahan berikutnya, Elon menuliskan, akun tersebut harus menjadi pelanggan Twitter Blue.
"Agar memenuhi syarat, akun harus menjadi pelanggan Twitter Blue Verified," tulisnya. Kendati demikian, ia tidak menjelaskan secara detail mengenai skema pembagian pendapatan ini.
(Dam/Isk)
Advertisement