Bulog Tak Rugi, Pengoplos Beras Justru Rugikan Warga

Meski Bulog tidak rugi akibat tindakan pengoplosan itu, tapi praktik tersebut tidaklah dibenarkan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 10 Feb 2023, 21:10 WIB
Buruh memanggul beras bulog saat aktivitas bongkar muat, di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyebut kalau tindakan pengoplosan beras Bulog tak merugikan perusahaan. Tapi, tindakan ini jelas merugikan masyarakat sebagai penerima di sisi hilir.

Atas temuan Buwas dan Polda Banten, ada 7 tersangka yang dibekuk di wilayah Banten. Modusnya, dengan melakukan pengoplosan hingga pengemasan ulang beras Bulog untuk dijual dengan harga beras premium sekitar Rp 12.000 per kilogram. Padahal beras Bulog dipatok Rp 9.450 per kilogram di tingkat konsumen.

“Kalau Bulog tidak dirugikan. Karena ini kita mau menurunkan inflasi, kita menyalurkan untuk kepentingan masyarakat, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat," ujarnya dalam Konferensi Pers di Polda Banten, Serang, Jumat (10/2/2023).

Diketahui, dengan harga jual beras Bulog Rp 9.450 per kilogram, disinyalir bisa mempengaruhi harga di pasaran. Sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat.

Harga beras sendiri diketahui memiliki pengaruh dalam meningkatnya inflasi pangan. Inflasi pangan juga punya andil yang cukup besar dalam meningkatkan tingkat inflasi secara umum.

Buwas menegaskan, meski Bulog tidak rugi akibat tindakan pengoplosan itu, tapi praktik tersebut tidaklah dibenarkan.

“Pendistribusian beras oleh Bulog untuk intervensi pasar harga beras mahal sampai Rp12.000 (per kg). Sehingga tugas Bulog adalah harus melakukan operasi pasar untuk intervensi supaya harganya murah. Dan ini kalau tidak (diintervensi), akan menyumbang inflasi,” paparnya.

 


Jadi Perhatian Presiden

Kepolisian Daerah Banten (Polda Banten) mengamankan sebanyak 350 ton beras milik Perum Bulog yang diduga dioplos. (Siti Ayu Rachma/Merdeka.com)

Lebih lanjut, Buwas menyampaikan kalau soal harga beras ini jadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini berkaitan dengan pengaruh harga beras ke tingkat inflasi pangan.

“Ini lah yang menjadi perhatian Bapak Presiden pada saat awal-awal di bulan Agustus sampai Desember tahun lalu. Sehingga Bulog untuk memenuhi kekurangan dari cadangan beras pemerintah harus mengimpor,” kata dia.

Informasi, di 2022 Bulog mendapat penugasan untuk melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton. Beras-beras ini didatangkan dari beberapa negara, yakni Thailand, Vietnam, Pakistan, hingga Myanmar. Targetnya, seluruhnya masih ke Indonesia pada 15 Februari 2023 mendatang.

 


Bulog Impor Beras ke 12 Titik di Indonesia

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke Gudang Beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Saat sidak, ditemukan dua pedagang yang diduga melakukan penyelewengan terhadap beras cadangan beras pemerintah (CBP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyebut beras impor masuk ke 12 titik di Indonesia. Dia menegaskan proses itu harus terus diawasi.

Mengingat, salah satu upaya impor diambil pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga beras dan tercukupinya stok cadangan beras pemerintah (CBP). Hingga pada muaranya mampu mengendalikan harga beras di pasaran melalui berbagai skema, termasuk operasi pasar.

Buwas menduga terjadi sejumlah pelanggaran yang terjadi pada konteks harga beras di pasaran. Mulai dari mafia yang mempermainkan harga, hingga oknum yang sengaja mengoplos beras Bulog dengan beras lokal, dan dijual dengan harga premium.

"Ini juga Polda atau jajaran Polri khususnya Satgas Pangan tidak hanya diam saja hari ini. Akan terus dikembangkan di seluruh Indonesia. Karena saya mendatangkan beras-beras impor ini saya drop di 12 titik provinsi yang membutuhkan beras ini," terangnya dalam konferensi pers di Polda Banten, Serang, Jumat (10/2/2023).

 


Mutlak Diawasi

Menurutnya, pengawasan di titik-titik itu mutlak untuk dilakukan. Jika hingga didapatkan oleh oknum, maka tidak akan mampu mencapai tujuan stabilisasi harga beras.

"Kalau tidak diawasi maka ini akan hilang beras ini. Hilang dalam arti kata tidak akan berpengaruh terhadap masalah menurunkan harga dan kita sampaikan masa panen yang diperkirakan diperkirakan Maret maka harga akan tetap tinggi," urainya.

Diketahui, beras impor Bulog yang didatangkan dari Thailan, Vietnam, Pakistan, hingga Myanmar ini dipatok seharga Rp 8.300 per kilogram di tingkat gudang. Sementara, di tingkat konsumen harganya dipatok Rp 9.450 per kilogram.

Sebagai upaya pengawasan, Buwas dan jajarannya juga sudah melakukan inspeksi ke sejumlah titik. Salah satunya adalah Pasar Beras Cipinang, Jakarta.

"Ini sudah kita lakukan terus menerus, kemarin kita sidak, sudah ditemukan (pelanggaran), saya sampaikan kepada teman-teman pasti akan ditindaklanjuti oleh Satgas Pangan. Hari ini terbukti," ungkapnya.

INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya