Babul Ilmi, Kisah Ali bin Abi Thalib Bungkam 10 Pertanyaan Kaum Khawarij

Kisah Ali menjawab pertanyaan Kaum Khawarij.

oleh Putry Damayanty diperbarui 11 Feb 2023, 16:30 WIB
Ali bin Abi Thalib

Liputan6.com, Jakarta - Ali bin Abi Thalib merupakan salah satu dari Khulafaur Rasyidin yang terkenal sebagai sosok yang pandai, cerdas, dan berilmu. Semenjak lahir, Ali diasuh oleh Rasulullah. Beliau sudah menjadi penghibur bagi Rasulullah yang kala itu tidak memiliki anak laki-laki. 

Rasulullah jugalah yang menyematkan nama pada Ali. Sehingga, Ali kerap menjadi orang pertama yang mendapat pengetahuan darinya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

اَنَا مَدِيْنَةُ الْعِلْمِ وَعَلِيُّ بَابُهَا

Artinya : “Aku adalah kota ilmu sedangkan Ali adalah pintunya”.

Mengutip dari berbagai sumber, kisah ini dimulai dari beberapa orang dari Kaum Khawarij yang merasa iri dan dengki mendengar hadis Rasulullah tersebut. Hingga tiba pada suatu masa para petinggi Kaum Khawarij berkumpul mengadakan rapat kemudian mereka mengatakan mereka mengatakan:

“Kita akan bertanya kepada Ali bin Abi Thalib satu pertanyaan dan bagaimana ia akan menjawab. Jika ia menjawab dengan jawaban yang berbeda maka pantaslah kita mengakui bahwa ia seorang yang pandai !!!”.

 

Saksikan Video Pilihan ini:


10 Jawaban Cerdas Ali bin Abi Thalib

Orang pertama bertanya, “Wahai Ali, mana yang lebih utama ilmu atau harta?” Ali menjawab, “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu merupakan pusaka para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Firaun, dan lainnya.”

Orang kedua bertanya, “Wahai Ali, mana yang lebih utama ilmu atau harta?” Ali menjawab, “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu dapat menjaga kamu, sedangkan harta itu kamulah yang menjaganya.”

Orang ketiga bertanya, “Wahai Ali, mana yang lebih utama ilmu atau harta?” Ali menjawab,“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang kaya harta banyak musuhnya, sedangkan orang yang kaya ilmu banyak sahabatnya.”

Orang keempat bertanya, “Wahai Ali, mana yang lebih utama ilmu atau harta?” Ali menjawab,“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, harta kalau dibelanjakan menjadi berkurang, sedangkan ilmu kalau diberikan malah bertambah.”

Orang kelima, keenam, hingga ke 10 juga menanyakan hal yang sama kepada Ali. Dan, Ali pun menjawab dengan penjelasan yang berbeda antara yang pertama dan kedua.


Lanjutan Jawaban Ali

“Ilmu lebih utama daripada harta karena orang yang banyak harta dipanggil dengan sebutan bakhil, sedangkan orang yang banyak ilmunya disebut agung.”

“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, ilmu tidak perlu penjagaan dari pencuri, sedangkan harta harus dijaga dari pencuri.”

“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, pada hari kiamat, orang yang banyak harta pasti akan dihisab. Sedangkan, orang yang berilmu dapat memberikan syafaat pada hari kiamat.”

“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, lamanya pengangguran dalam melewatkan waktu harta dapat rusak dan habis, sedangkan ilmu tidak akan rusak dan tidak akan habis.”

“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, harta dapat menjadikan padatnya perasaan, sedangkan ilmu dapat menerangi hati.”

“Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab, orang yang memiliki harta akan sering mengaku sifat ketuhanan, sedangkan orang yang berilmu dapat merealisasi ibadah.”

Selesai menjelaskan masalah tersebut, Ali pun berkata,“Selama Kaum Khawarij bertanya dengan pertanyaan yang sama, maka aku akan menjawabnya dengan jawaban yang berbeda selama aku masih hidup”, lanjutnya.

Hingga akhirnya kesepuluh orang yang bertanya tersebut datang kepada Ali dan beriman kepada Allah serta Rasulullah. Maka dari itu pilihlah ilmu dalam hidup niscaya orang tidak akan tersesat dalam dunia yang sedang dijalani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya