Liputan6.com, Jakarta - Investor asing kembali melakukan aksi beli saham pada perdagangan saham, Jumat (10/2/2023). Aksi beli saham oleh investor asing tersebut menahan koreksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,25 persen ke posisi 6.880,32. Namun, indeks LQ45 bertambah 0,02 persen ke posisi 952,44. Indeks acuan cenderung beragam. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.895,23 dan terendah 6.803,41. Sebanyak 362 saham tertekan sehingga menekan IHSG. 162 saham menguat dan 200 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.161.097 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.202.
Secara sektoral, indeks sektor saham (IDX-IC)melemah mendominasi. Sektor saham teknologi pimpin koreksi, dengan merosot 2,28 persen. Sektor saham energi susut 1,29 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,61 persen, dan sektor saham siklikal terpangkas 0,57 persen. Sementara itu, sektor saham keuangan melemah 0,56 persen, sektor saham properti terpangkas 0,34 persen.
Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,99 persen, sektor saham industri bertambah 0,18 persen, sektor saham kesehatan menanjak 1,06 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,09 persen dan sektor saham transportasi melambung 1,11 persen.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 754,9 miliar pada Jumat, 10 Februari 2022. Aksi beli investor asing selama sepekan sekitar Rp 3,2 triliun. Dengan demikian, investor asing mencatat aksi beli saham Rp 1,2 triliun.
Top Gainers-Losers pada 10 Februari 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham VAST melambung 25 persen
- Saham SINI melambung 19,31 persen
- Saham LAJU melambung 18,45 persen
- Saham VOKS melambung 12,78 persen
- Saham SDPC melambung 12,03 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham EURO susut 10 persen
- Saham ISAP susut 8,89 persen
- Saham IRSX susut 7 persen
- Saham JKON susut 6,98 persen
- Saham ARTO susut 6,97 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai:
- Saham BBRI senilai Rp 874,7 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 544,7 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 416,6 miliar
- Saham ASII senilai Rp 400,4 miliar
- Saham UNVR senilai Rp 374,3 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi:
- Saham VAST tercatat 39.359 kali
- Saham BSBS tercatat 36.612 kali
- Saham HALO tercatat 29.449 kali
- Saham LAJU tercatat 23.307 kali
- Saham UNVR tercatat 22.965 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Lesu pada 10 Februari 2023
Bursa saham Asia sebagian besar tertekan pada perdagangan Jumat, 10 Februari 2023. Hal ini di tengah sentimen yen menguat terhadap euro dan dolar AS.
Laporan Nikkei menyebutkan, Kazuo Ueda akan memimpin sebagai Gubernur Bank Sentral Jepang. Yen menguat 0,77 persen terhadap dolar Amerika Serikat dan berada 130,64.
Indeks Nikkei 225 di Jepang mendaki 0,31 persen ke posisi 27.670,98. Indeks Topix bertambah menguat 0,1 persen ke posisi 1.986,96. Di Korea Selatan, indeks Kospi terpangkas 0,48 persen ke posisi 2.469,73. Indeks Kosdaq melemah 1,5 persen menjadi 772,44.
Di sisi lain, harga konsumen di China naik 2,1 persen pada Januari 2023. Inflasi China ini lebih rendah dari yang diharapkan.
Sementara itu, indeks Shanghai terpangkas 0,3 persen. Indeks Shenzhen terperosok 0,6 persen. Koreksi juga diikuti indeks saham Hang Seng. Indeks Hang Seng melemah 2 persen, dan indeks Hang Seng teknologi susut 4,5 persen.
Di Australia menguat 0,76 persen ke posisi 7.433,7. Investor mencerna hasil pertemuan bank sentral Australia.