Liputan6.com, Jakarta - Cicak merupakan hewan yang tidak disukai oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan, dalam kasus tertentu, cicak dihukumi wajib dibunuh.
Begitupun ketika hendak membunuh cicak yang ada di rumah jika diniatkan mengikuti petunjuk Nabi maka akan mendapatkan pahala. Cicak termasuk golongan hewan fasik, hal ini didasarkan pada hadis Sa’ad bin Abi Waqqosh, beliau mengatakan:
Baca Juga
Advertisement
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh tokek, beliau menyebut hewan ini dengan hewan yang fasik” (HR. Muslim).
Mengutip dari laman NU Online, hukum membunuh cicak dalam Islam adalah sunnah. Kesunahan ini telah dijelaskan dalam riwayat Muslim bahwa membunuh cicak dengan satu kali pukulan akan dituliskan baginya 100 kebaikan. Namun, jika memukul nya berkali-kali, pahalanya akan dikurangi dari pahala pertama.
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
Artinya, “Barangsiapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua,” (HR Muslim).
Saksikan Video Pilihan ini:
4 Alasan Cicak Disunahkan untuk Dibunuh
1. Membunuh cicak mendapat pahala
Para ahli bahasa sepakat bahwa cicak merupakan binatang yang menyakiti. Bentuk jamaknya adalah auzag dan wazghan. Nabi Muhammad SAW memerintahkan dan menganjurkan untuk membunuhnya karena ia merupakan salah satu hewan yang bisa membuat sakit.
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa anjuran membunuh jenis cicak dalam hadis sebelumnya karena ia dapat menularkan penyakit. Menurut An-Nawawi, anjuran untuk membunuh hewan ini dengan pukulan tertentu karena semakin cepat dibunuh, maka akan semakin membuat diri kita aman dari penyakit.
2. Cicak membawa ribuan bakteri
Cicak diciptakan oleh Allah SWT bukan untuk dibunuh melainkan untuk menandakan ada mudharat di sekitar kita. Karena itu Nabi memerintahkan untuk membunuh cicak dan dapat pahala di situ.
“Nabi juga menyebutnya (cicak) dengan sebutan hewan fasik kecil. Selain membawa kotoran dia juga riwayatnya dulu meniup-niupkan api yang membakar Nabi Ibrahim.”
Tak cuma lewat hadis, ternyata dalam sains juga disebutkan bahwa cicak membawa ribuan bakteri berbahaya dalam mulut. Meski dikatakan tidak berbisa atau tidak langsung menyebabkan kematian, namun hama cicak juga bisa merugikan manusia.
Para peneliti berpendapat, beberapa bakteri berkembang biak dalam waktu singkat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh seseorang dalam waktu singkat dan menyebutkan bahwa air liur dan kulit cicak bahkan mengandung bakteri salah satunya e-coli.
3. Cicak membantu meniup api yang membakar Nabi Ibrahim AS
Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa cicak dibunuh karena meniupi api agar membakar Nabi Ibrahim AS. Perlu diketahui bahwa cicak atau tokek, termasuk hewan fasik yang boleh untuk dibunuh. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau bersabda, “Dahulu cicak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim ‘alaihissalam.” (HR. Bukhari, no. 3359).
4. Temannya para penyihir
Cicak disebut sebagai fuwaisiqoh (hewan kecil yang jahat), karena hewan tersebut sangat memusuhi manusia dan menjadi sahabat favorit para setan dan tukang sihir. Biasanya tukang sihir menjadikan cicak dan tokek sebagai hewan pengintai target sihir mereka, menjadi mata-mata, media untuk menyemburkan sihir di rumah, bahkan ditugaskan untuk mencuri barang milik target untuk dijadikan media perantaraan sihir seperti rambut dan kuku. Selain itu kotoran yang keluar darinya itu termasuk najis.
Advertisement