Liputan6.com, Jakarta - Kasus kematian wanita di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dada dan pistol di sampingnya masih menjadi misteri. Wanita berinisial S itu diketahui merupakan seorang pengusaha.
Namun informasi terbaru, kepolisian mengungkap bahwa jenis senjata api yang ditemukan di dekat jenazah korban adalah pistol Glock 42 kaliber 32.
Baca Juga
Advertisement
"Jenis Glock 42 kaliber 32," kata Kapolsek Penjaringan Kompol M Probandono Bobby kepada wartawan, Sabtu (11/2/2023).
Meski telah mengetahui jenis senjatanya, namun polisi masih menunggu hasil pengecekan dari Laboratorium Forensik (Labfor) untuk memastikan penyebab kematian wanita berusia 51 tahun tersebut.
"Kami masih menunggu hasil Labfor. Apakah ada side residu di tangan sidik jarinya yang ada di senjata dan sidik jari korban cocok atau tidak," ungkap dia.
Saat ini, Probandono baru mendapat kepastian bahwa pistol Glock 42 kaliber 32 itu adalah milik S. Namun belum sampai mengetahui sejak kapan S memiliki senjata tersebut.
"Saya belum mengecek secara dalam, cuma memang kepemilikannya sah ketika saya memeriksa TKP ada surat izin ya atas nama korban sendiri," katanya.
Korban Alami Luka Tembak di Dada
Sebelumnya, Polisi menemukan luka tembak di dada kiri wanita berinisial S (51), di rumahnya kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (8//20232) bersamaan satu pucuk pistol di sekitar lokasi.
"Di dada kiri, bukan di perut. Ada warga yang mendengar suara tembakan," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan di Jakarta Utara, Kamis (9/2/2023).
Gidion mengatakan, polisi masih melakukan pendalaman dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemeriksaan ahli, baik berkaitan dengan ahli forensik maupun ahli uji laboratorium forensik.
"(Dugaan sementara) kami belum bisa menyimpulkan, karena memang ditemukan satu unit senjata di samping korban. Karena itu kami harus lakukan olah TKP, uji forensik yang komprehensif sehingga bisa menentukan peristiwa apa yang sebenarnya terjadi," kata Gidion.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com
Advertisement