Liputan6.com, Palangka Raya - Berada di Provinsi Kalimantan Tengah, Kota Palangka Raya memiliki nilai sejarah yang sangat erat kaitannya dengan sang plokamator Soekarno.
Bahkan presiden pertama Republik Indonesia ini, pernah mengusulkan Kota Palangka Raya menjadi salah satu kandidat ibu kota negara kala itu.
Soekarno tercatat menjejak kaki pertama kali di Kota Palangka Raya pada 1957 atas undangan Gubernur Kalimantan Tengah pertama, Tjilik Riwut untuk meresmikan Kalimantan Tengah yang melepaskan diri dari Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Soekarno datang menggunakan kapal yang berlabuh di tepi Sungai Kahayan. Melihat kejernihan air sungai dan suburnya tanah, Soekarno langsung menetapkan area tersebut menjadi pusat kota Palangkaraya.
Saking berjasanya, maka dibuatkanlah Tugu Soekarno yang letaknya berada di tepian Sungai Kahayan. Tugu berjarah tersebut diresmikan langsung oleh sang proklamator pada 17 Juli 1957, untuk menandai dimulainya pembangunan Kota Palangka Raya.
Jika di lihat dari ketinggian, tugu ini berbentuk podium segilima yang mengandung makna pancasila. Kemudian bagunan ini juga memiliki 17 pilar yang melambangkan simbol proklamasi kemerdekaan.
Tugu Soekarno kini masuk ke dalam cagar budaya yan tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Palangka Raya Nomor: 188.45/552/2020 tentang Penetapan status bangunan dan struktur cagar budaya.
Lokasinya yang dikelilingi pepohonan serta tempat duduk berbentuk tribun, kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga dan bersantai sambil menikmati terbenamnya matahari.