Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral video di sosial media (sosmed) memperlihatkan keributan antara pengemudi mobil Fortuner dan mobil Brio yang terjadi di kawasan Office 8 Senopati, Jakarta Selatan (Jaksel).
Dalam video yang beredar, keributan terjadi di tengah kondisi macet. Saat itu, mobil Toyota Fortuner hitam menghalangi laju mobil Honda Brio berkelir kuning.
Advertisement
Pengemudi Toyota Fortuner hitam itu kemudian turun menghampiri mobil Brio kuning. Tampak, pria berkaos hitam berbadan gempal memukul dan menendang pintu samping mobil Brio kuning.
Tak puas, pria itu kembali masuk ke dalam mobilnya untuk mengambil senjata tajam mirip pedang samurai. Lalu, pria berbadan gempal itu memukul berkali-kali kaca bagian depan mobil Brio kuning hingga retak.
Pengemudi Toyota Fortuner hitam itu bahkan menubrukkan kendaraannya ke Mobil Brio kuning sebelum meninggalkan lokasi.
Terkait kejadian ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, pengemudi mobil Brio bernama Ari Widianto telah membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu dini hari 12 Februari 2023.
"Terkait adanya konflik yang terjadi di Jalan Raya antara mobil warna hitam dengan berwarna kuning. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Metro Jaksel," kata Trunoyudo dalam keterangannya, Minggu 12 Februari 2023.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwandi Idrus menambahkan, pengemudi Toyota Fortuner sudah secara sukarela menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu 12 Februari 2023.
"Dapat kami sampaikan bahwa terlapor inisial GR (24) yang merupakan lulusan S1 di salah satu perguruan tinggi, datang ke Polres Metro Jaksel dengan kooperatif untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Irwandi dalam keterangan tertulis.
Menurut Irwandi, keduanya sudah diperiksa terkait dengan kejadian yang sempat viral di media sosial.
"(GR) Datang ke Polres Metro Jaksel (kemarin sore) dengan kooperatif untuk dilakukan pemeriksaan," ucap dia.
Dalam pertemuan itu, GR sempat ditemukan dengan pengendara mobil Brio. Namun dalam pertemuan mediasi tersebut belum membuahkan hasil.
Berikut sederet fakta terkait kejadian video viral di sosial media keributan antara pengendara mobil di kawasan Office 8 Senopati, Jakarta Selatan (Jaksel) dihimpun Liputan6.com:
1. Kejadian Viral di Sosmed, Sudah Lapor Polisi
Keributan antara pengendara mobil terjadi di kawasan Office 8 Senopati, Jakarta Selatan. Kejadian viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, menampilkan suasana di tengah kemacetan. Saat itu, Toyota Fortuner hitam menghalangi laju mobil Brio berkelir kuning.
Pengemudi Toyota Fortuner hitam itu turun hampiri mobil Brio kuning. Tampak, pria berkaos hitam berbadan gempal berkaos hitam tampak memukul dan menendang pintu samping Mobil Brio kuning.
Tak puas, pria itu kembali masuk ke dalam mobilnya untuk mengambil senjata tajam mirip pedang samurai. Lalu, pria berbadan gempal itu memukul berkali-kali kaca bagian depan Mobil Brio kuning hingga retak.
Pengemudi Toyota Fortuner hitam bahkan menubruk kendaraannya ke Mobil Brio kuning sebelum meninggalkan lokasi.
Terkait kejadian ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, pengemudi Mobil Brio bernama Ari Widianto telah membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu dini hari 12 Februari 2023.
"Terkait adanya konflik yang terjadi di Jalan Raya antara mobil warna hitam dengan berwarna kuning. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Metro Jaksel," kata Trunoyudo dalam keterangannya, Minggu 12 Februari 2023.
Advertisement
2. Kasus Dalam Penyelidikan
Trunoyudo mengatakan, penyidik sedang mendalami kronologi baik itu dari keterangan pelapor maupun rekaman video yang beredar. Trunoyudo mengatakan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Adanya perusakan menggunakan sajam tentu menjadi bagian proses pemeriksaan penyelidik yang kemudian akan didalami dalam proses penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.
Trunoyodo mengimbau kepada pengguna jalan untuk saling menjaga dan menghargai. Hal ini, agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari.
"Kejadian ini menjadi pembelajaran dan kita akan melakukan proses pemeriksaan melalui penyelidikan lebih lanjut berdasarkan laporan dari sedan warna kuning tersebut," tandas dia.
3. Pengemudi Fortuner yang Rusak Brio Pakai Airsoft Gun Datangi Polres Jaksel
Polisi memeriksa pengemudi Toyota Fortuner hitam yang terlibat keributan dengan pengendara lain di kawasan Office 8 Senopati, Jakarta Selatan. Sosok pengemudi Toyota Fortuner itu pun diungkap.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwandi Idrus mengatakan, pengemudi Toyota Fortuner secara sukarela menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu 12 Februari 20233.
"Dapat kami sampaikan bahwa terlapor inisial GR (24) yang merupakan lulusan S1 di salah satu perguruan tinggi, datang ke Polres Metro Jaksel dengan kooperatif untuk dilakukan pemeriksaan," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu malam.
Irwandi menerangkan, pihaknya sampai saat ini masih mendalami dugaan perusakan mobil yang terjadi di kawasan Office 8 Senopati. Pemilik mobil Brio yang dirusak oleh GR pun telah dimintai keterangan sebagai saksi pelapor.
"Bahwa sampai dengan saat ini sudah dalam penanganan sat reskrim polres. Penyidik sudah melakukan pemeriksaan pelapor/korban dan saksi dalam peristiwa tersebut," ujar dia.
Advertisement
4. Kedua Pengendara Sudah Dimediasi
Menurut Irwandy, keduanya sudah diperiksa terkait dengan kejadian yang sempat viral di media sosial.
"(GR) Datang ke polres metro jaksel (kemarin sore) dengan kooperatif untuk dilakukan pemeriksaan," imbuh dia.
Dalam pertemuan itu, GR sempat ditemukan dengan dengan pengendara mobil Brio. Namun dalam pertemuan tersebut belum membuahkan hasil.
"Kedua pihak sempat melakukan musyawarah, namun pihak korban minta waktu untuk berpikir terlebih dahulu," pungkas dia.
Secara terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan pihaknya sudah dinyatakan selesai pada hari yang sama antara dengan pelaku dan korban. Namun ia tidak merinci berapa lama pemeriksaan itu berlangsung.
"Sudah pulang karena pemeriksaan sudah selesai," papar Ade Ary.
5. Sopir Fortuner Tabrak Honda Brio Masih Berstatus Saksi
Polisi telah memeriksa pengemudi Toyota Fortuner hitam yang menabrak Honda Brio di kawasan Office 8 Senopati, Jakarta Selatan pada Minggu 12 Februari 2023. Yang bersangkutan masih berstatus saksi dan dipulangkan.
Terkait hal tersebut, Irwandy mengatakan, hal ini lantaran proses penyidikan masih berjalan. Selain itu, pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi.
"Proses penyidikan sampai saat ini masih berjalan. Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan terlapor," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (13/2/2023).
Selain itu, Irwandy menegaskan, pihaknya juga masih mendalami adanya dugaan pidana terkait perbuatan pengemudi tersebut.
"Berikut penyidik masih mendalami dugaan-dugaan pidana lain dalam peristiwa tersebut," ungkap dia.
Tak hanya itu, lanjut Irwandy, penyidik Reskrim Polres Metro Jaksel juga hari ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi Toyota Fortuner tersebut.
"Saat ini terlapor masih dilakukan proses pemeriksaan di Polres Metro Jaksel," jelas dia.
Advertisement
6. Kronologi Kejadian
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, senjata yang dipakai oleh sopir Fortuner yang diduga untuk mengancam pengendera Hondra Brio adalah mainan.
"Berdasar keterangan terlapor itu mainan, tetapi kita akan dalami dulu," ucap dia.
Ade menjelaskan, asal mula yang bersangkutan mendapatkan senjata itu dibelinya melalui situs toko online.
"Berdasarkan keterangan tersangka, itu mainan beli di toko online, bonnya sudah perlihatkan," kata dia.
Di beda kesempatan, kuasa hukum pengemudi Brio, Manda Berinandus menyebut kalau senjata yang digunakan GR untuk merusak mobil kliennya secara membabi-buta adalah softgun.
"Klien pada saat itu dihajar dengan menggunakan softgun," kata dia.
Kepada Manda, korban mengaku mengalami kerugian secara material hingga psikis.
"Tidak cukup smpe situ, sudah memukul body, kaca mobil kiri dan depan terus dihajar lagi, ditabrak lagi dari sisi kanan," terang Manda.
"Karena perbuatannya ini yang sangat anarki membabi-buta, dan seperti gangster ini sangat berpengaruh bagi klien kami secara psikis," lanjutnya.