95 Persen Pasien BPJS, RSUD Soewandhie Surabaya Benahi Sistem Elektronik

RSUD Soewandhie Surabaya siapkan sistem elektronik untuk mendukung layanan BPJS Kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Feb 2023, 08:00 WIB
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohamad Soewandhie Surabaya, Jawa Timur untuk memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Surabaya dapat dilayani dengan baik pada Jumat, 10 Februari 2023. (Dok BPJS Kesehatan)

Liputan6.com, Surabaya Berdasarkan data yang dimiliki RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, hampir 95 persen pasien yang dirawat merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan. Demi peningkatan terhadap kepesertaan JKN, sistem pelayanan secara elektronik sedang dipersiapkan.

Direktur RSUD Dr. Mohamad Soewandhie, Billy Daniel Mesakh menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya melakukan peningkatan layanan peserta BPJS Kesehatan pada masyarakat yang datang ke RSUD Dr. Mohamad Soewandhie.

Persiapan sistem elektronik diupayakan agar pelayanan pasien menjadi lebih cepat. Utamanya, saat pasien selesai pemeriksaan atau konsultasi di poliklinik, kemudian harus mengambil obat di bagian farmasi.

“Waktu pelayanan kami usahakan agar tidak terlalu panjang. Ke depannya, akan kami tambahkan tenaga dan kami buat sistem yang lebih efektif secara elektronik. Sehingga begitu pasien selesai dari poli, resep sudah ada di farmasi dan pasien dapat dilayani dengan cepat," terang Billy di RSUD Surabaya Dr. Mohamad Soewandhie, Surabaya, Jawa Timur baru-baru ini.

"Bridging system juga sudah kami lakukan sehingga sistem kami telah terhubung dari Faskes Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sampai rumah sakit, sehingga sudah tidak perlu membawa berkas-berkas lagi."

Billy juga menjelaskan, bahwa pihak rumah sakit juga telah menerapkan sistem antrean online yang terintegrasi dengan Mobile JKN. Pasien dapat mengambil nomor antrean untuk 30 hari ke depan dan antreannya dapat dilihat di aplikasi Mobile JKN.


Proses Layanan Pasien Cepat

Ilustrasi layanan pasien JKN BPJS Kesehatan cepat (pexels/cottonbro).

Besar harapan Billy Daniel Mesakh, masyarakat Kota Surabaya dapat tetap mempercayakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUD Dr. Mohamad Soewandhie.

“Kami harap, masyarakat tetap menjadikan RSUD Dr. Mohamad Soewandhie sebagai pilihan warga Kota Surabaya,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Surabaya dapat dilayani dengan baik.

Ghufron juga sempat mengunjungi RSUD Mohamad Soewandhie Surabaya. Ia berharap peningkatan mutu layanan dapat terus diupayakan terlebih saat ini Pemerintah sudah menyesuaikan biaya layanan atau tarif JKN bagi fasilitas kesehatan.

“Kami ingin mengecek terlebih setelah kunjungan Wali Kota Surabaya beberapa waktu silam. Ternyata setelah kami lakukan wawancara langsung dengan pasien, rupanya sudah sangat berbeda," terangnya melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Saya tanya apakah ada kesulitan, disampaikan tidak ada kesulitan dan prosesnya terbilang mudah dan cepat."


Tak Ada Diskriminasi Layanan

Ilustrasi pasien JKN BPJS Kesehatan | pexels.com/@cottonbro

Peningkatan mutu layanan menjadi fokus utama Ali Ghufron Mukti dalam kunjungan ke RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya. Ia berharap peserta JKN dapat dilayani dengan baik, tanpa adanya diskriminasi atau perbedaan layanan dengan pasien non JKN.

“Kami mengapresiasi upaya segenap direksi RSUD Dr. Mohammad Soewandhie bersama dengan Pemerintah Kota Surabaya," lanjutnya.

"Karena saat ini terdapat peningkatan layanan yang diberikan, terlebih dengan kondisi kota Surabaya yang telah Universal Health Coverage (UHC)."

Di sisi lain, RSUD Dr. Mohammad Soewandhie Surabaya akan membuka layanan Soewandhie Oncology Center. Fasilitas baru itu merupakan respons atas tingginya jumlah pasien kanker yang dirawat di rumah sakit milik pemkot tersebut.

Dua tahun terakhir, kasus kanker yang ditangani di RSUD Dr. Mohammad Soewandhie Surabaya terus meningkat. Pada 2021, ada 492 pasien kanker yang ditangani. Selang setahun, jumlah pasien naik menjadi 642 orang atau setara 30 persen.

Infografis Tilang Elektronik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya