Liputan6.com, Jakarta - Korban pemerkosaan yang diturunkan di jalan tol Induk Jakarta-Tangerang (Janger) inisial FP, akan mendapatkan trauma healing oleh pihak kepolisian. Adapun FP saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Umum Tanggerang.
"Kasus yang terjadi di jalan tol Jakarta menuju Merak pada KM 25 dan 27 yang awal diketahui oleh PJR Korlantas Polri ditolong ke pos PJR dan kemudian dirawat di rumah sakit umum Tangerang tentu akan mendapatkan trauma healing dari direktur tersebut, Polda Metro Jaya melakukan asistensi ke Polres Tangerang Selatan ya terhadap korban juga," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (13/2/2023).
Advertisement
Dia menyebut, saat ini polisi sedang menganalisis motif dari pelaku pemerkosaan BR (36) yang telah ditangkap. Sejumlah barang bukti juga sudah didapatkan.
"Terkait dengan motif walaupun tersangka sudah ditahan dengan berdasarkan alat-alat bukti yang ada, kemudian juga keterangan korban dan keterangan-keterangan saksi lain, dilakukan analisis kemudian pengambilan keterangan tersangka," imbuh dia.
"Kita lakukan analisis besok akan kita lakukan perkembangan untuk disampaikan rilis terkait dengan motif," sambungnya.
Kronologi
Trunoyudo menjelaskan, kejadian bermula saat korban izin kepada keluarga nya untuk pergi ke Bogor. Namun, saat di Sudirman bertemulah dengan BR, yang merupakan orang baru dikenal.
"Betul baru kenal beberapa jam langsung karena diiming-imingi laptop. Masih didalami motif, profil dan apakah sudah pernah melakukan hal yang sama ini masih kita dalami," ucapnya.
Setelah itu, korban wanita diajak berkeliling oleh pelaku, ke daerah-daerah di Jakarta memakai angkutan umum sebanyak tiga tempat. Kemudian terakhir menuju naik bis ke Merak, Banten.
"Hingga sampai di KM 25+27 menuju Merak. Lalu dengan memaksa meminta sopir diturunkan di pinggir jalan tol bersama si wanita," kata dia.
Alasan minta turun, karena BR marah melihat kelakuan si wanita yang meminta pulang. Barulah terbesit dari BR melakukan pemerkosaan dan penganiayaan kepada korban yang baru diajak turun dari bus saat telah malam.
"Minta turun paksa karena yang bersangkutan ketika pukul 12 malam minta pulang namun kesal marah pelaku sehingga melakukan rudapaksa. Sejauh ini masih kita dalami ya," tuturnya.
Sebelumnya, Unit patroli jalan tol Induk Jakarta-Tangerang (Janger), mengkonfirmasi adanya wanita mengaku diturunkan dari bus di tengah Tol Janger tepatnya di KM25 dan mengaku menjadi korban pemerkosaan.
Kepala Induk Unit PJR Tol Janger, Kompol Suwito, membenarkan adanya seorang wanita mengaku diperkosa dan diturunkan paksa dari Bus di ruas Tol Janger, pada Kamis pagi 9 Februari 2023.
"Benar, berdasarkan laporan petugas patroli kami menolong wanita di KM 25 yang mengaku diturunkan dari bus di tengah tol dan mengaku korban pemerkosaan," terang Kepala Induk PJR Kompol Suwito, Jumat 10 Februari 2023.
Reporter: Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement