Dishub DKI Jakarta Bakal Tambah 120 Bus Listrik di 2023

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menambah 120 bus listrik pada 2023.

oleh Winda Nelfira diperbarui 13 Feb 2023, 19:00 WIB
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo. (Liputan6.com/ Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menambah 120 bus listrik pada 2023. Dengan demikian, diharapkan ada 220 bus listrik yang bakal beroperasi.

"Tahun ini sudah dianggarkan lebih kurang ada 120 bus listrik tambahan, nantinya dari tahun lalu ada target 100 bus, tahun ini ada tambahan 120. Sehingga total akhir tahun ini kami harapkan akan ada operasional sekitar 220 bus listrik," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Senin (13/2/2023).

Syafrin menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berupaya menambah layanan angkutan umum. Menurut dia, moda transportasi umum tersebut bakal diintegrasikan. Selain itu, kualitas layanan juga akan ditingkatkan.

"Tentu selain integrasi untuk angkot menjadi mikrotrans," kata dia.

Menurut Syafrin, kemacetan pada 2023 meningkat dibandingkan dengan 2022. Peningkatan itu disebabkan karena adanya pembangunan sejumlah infrastruktur di Jakarta semisal pengerjaan Tol Harbour Road II.

"Tentu jika kita melihat grafiknya ada peningkatan di beberapa titik ada peningkatan karena memang kita pahami, contohnya di sisi utara, itu di RE Martadinata, tahun ini kita ada pekerjaan pembangunan Harbour Road Tol II," ungkap dia.

Kemacetan, lanjut Syafrin disebabkan oleh manajemen rekayasa lalu lintas yang berkurangnya lajur jalan kendaraan, sehingga terjadi kepadatan lalu lintas (lalin).

"Itu juga perlu dipahami bahwa di beberapa ruas jalan ada lebar lajur yg menjadi tidak optimal," ujar Syafrin.


Pembangunan Tiang LRT

Petugas berdiri di depan bus listrik Transjakarta saat peluncuran uji coba bus tersebut di Pool Transjakarta, Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu (8/6/2022). Bus listrik itu akan melalui rute di jalur non Bus Rapid Transit (BRT) yang belum pernah dilalui bus listrik. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain itu, ujar Syafrin juga ada beberapa lajur yang titiknya menjadi tidak ideal karena terdampak pembangunan tiang LRT Jabodebek. Di mana semula ada empat lajur diambil satu lajur untuk pembangunan tiang dan menyisakan tiga lajur dan seterusnya.

"Ini juga tentu akan berdampak pada kepadatan lalu lintas di kawasan itu. Namun demikian, tentu yang kami harapkan setelah jaringan LRT Jabodebek itu terbangun dan tahun ini akan dioperasionalkan," kata dia.

Infografis Perluasan Ganjil Genap Jakarta di 26 Ruas Jalan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya