Liputan6.com, Jakarta Calon Ketua Umum PSSI Arif Putra Wicaksono menyampaikan visi dan misi jika dirinya terpilih menjadi nakhoda baru federasi dalam acara Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI di My Ten Cafe, Senayan Park, Jakarta pada Senin (13/2/2023).
Ia optimistis mampu membawa sepak bola Tanah Air naik standar menjadi sekelas Jepang dalam kurun waktu tiga tahun, dengan menjalankan program kerjanya yang dijuluki PSSI 2.0.
Baca Juga
Advertisement
Arif menilai naiknya standardisasi sepak bola Indonesia juga bakal berdampak pada meningkatnya kualitas kompetisi, klub, serta tim nasional secara keseluruhan.
“Sepak bola adalah cermin sebuah bangsa. Namun sepak bola juga bisa kita gunakan sebagai alat atau kendaraan untuk memajukan negara Indonesia. Saya yakin, dengan program PSSI 2.0, ini menjadi kendaraan menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya di hadapan awak media.
“Saya yakin dengan program saya, PSSI 2.0, dalam 3 tahun standardisasi sepak bola Indonesia akan sama dengan Jepang. Begitu sama, maka kualitas liga kita, kualitas klub kita akan sama, begitu juga dengan kualitas tim nasional kita,” sambung dia.
Sekadar informasi, Arif merupakan salah satu kandidat ketua umum PSSI yang telah diumumkan sebagai calon tetap oleh Komite Pemilihan (KP) pada Senin (6/2/2023) lalu.
Mereka selanjutnya baru akan dipilih oleh para pemilik suara (voters) melalui mekanisme Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI pada 16 Februari mendatang.
Bukan Satu-satunya
Arif bukanlah satu-satunya calon yang menyampaikan pidato politiknya saat hadir dalam Kaukus Sepak Bola Nasional Nyalakan Nyali Membangun PSSI di My Ten Cafe, Senayan Park, Jakarta pada Senin (13/2/2023).
Fary Djemy Francis juga turut mengutarakan visi dan misi apabila dirinya berhasil naik ke kursi tertinggi pengurus federasi sepak bola Tanah Air periode 2023-2027.
Ia menilai sepak bola pada dasarnya merupakan kompetisi yang didasari dengan cinta dan sportivitas. Oleh sebab itu, ia hendak memastikan sepak bola Tanah Air tak lagi terpecah belah jika dirinya terpilih menjadi ketua umum PSSI baru.
“Kita semua sudah lelah, dengan dinamika sepak bola Indonesia yang berisi kontrovesi: taruwan suporter, pengaturan pertandingan, pembinaan terabaikan, hingga hamparan yang kelam yakni tragedi Kanjuruhan,” tutur Fary.
“Sepak bola adalah kebanggaan bangsa kita, tetapi apa yang bisa dibanggakan dengan kondisi sepak bola saat ini? Indonesia sudah 32 tahun tanpa gelar pasca-emas SEA Games 1991. AFF nihil, sementara Kamboja lebih pesat.”
“Sepak bola itu cinta, mencintai kompetisi sehat, teratur, marketable. Jadi, saya sebagai calon ketua umum PSSI, mengajak kita semua untuk jangan mau lagi terpecah belah,” pungkas dia.
Advertisement
Kandidat Lain
Selain Arif Putra Wicaksono dan Fary Djemy Francis, terdapat tiga kandidat ketua umum lain yang bakal dipilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang.
Mereka adalah Doni Setiabudi, Erick Thohir, dan La Nyalla Mattalitti. Sayangnya, dua nama terakhir tak hadir dalam Kaukus Sepak Bola Nasional yang dihelat di My Ten Cafe, Senayan Park, Jakarta pada Senin (13/2/2023).
Sementara itu untuk posisi wakil ketua umum, terdapat 16 nama yang ditetapkan sebagai calon tetap oleh Komite Pemilihan, termasuk dua di antaranya Menpora Zainudin Amali serta mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.