Sama-Sama Menular, Ini Beda Gejala, Penyebab Serta Pengobatan Kudis dan Kurap

Supaya tak sampai salah menangani, ketahui beberapa perbedaan kudis dan kurap berikut ini.

oleh Iwan Tantomi pada 13 Feb 2023, 21:35 WIB
Credit: Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Kudis dan kurap kerap dianggap sebagai penyakit kulit yang serupa. Hal ini karena keduanya sama-sama menular. Apalagi jika diamati sepintas bentuk kudis dan kurap ini kadang susah dibedakan. Itulah kenapa banyak orang yang tak menyadarinya.

Namun begitu, baik kudis dan kurap sebenarnya adalah dua penyakit kulit yang berbeda. Perbedaan ini bisa diketahui dari gejala, penyebab hingga cara mengobatinya. Oleh karena itu, supaya tak sampai salah menangani, ketahui beberapa perbedaannya berikut ini.


Beda Gejala Kudis dan Kurap

Dalam dunia medis, kudis disebut sebagai scabies. Gejala penyakit ini biasanya muncul dalam 2-6 minggu setelah digigit tungau. Gejalanya pun bisa muncul lebih cepat, yaitu sekitar 1-4 hari setelah digigit, bilamana pernah terkena kudis sebelumnya.

Adapun tanda penyakit kudis ini, antara lain muncul rasa gatal yang sangat kuat pada kulit. Rasa gatal ini semakin terasa parah saat malam hari. Selain itu, ruam kulit karena kudis ini menyerupai benjolan keras yang berbentuk garis. Benjolan ini serupa bekas luka dengan warna merah seperti jerawat.

Lebih lanjut, ruam yang terjadi akibat kudis ini dapat terjadi di tangan dengan bercak bersisik seperti gejala eksim. Luka ini pun kerap muncul di pagi hari, dan jika dibiarkan dapat berkembang menjadi infeksi berupa sepsis. Kudis yang paling parah dapat berbentuk seperti kerak tebal di kulit, contohnya kudis api atau scabies berkrusta.

Sementara untuk kurap atau disebut sebagai tinea dalam dunia medis, dapat terjadi pada seluruh kulit di sekujur tubuh, termasuk kuku tangan dan kaki. Gejala kurap biasanya muncul antara 4-14 hari setelah bersentuhan dengan jamur penyebab kurap.

Secara umum, gejala kurap ini berupa area yang terinfeksi berbentuk cincin bersisik. Biasanya terjadi di area bokong, badan, lengan dan kaki. Selain itu, ada area bening atau bersisik di dalam cincin yang kadang disertai benjolan. Cincin area infeksi jamur berbentuk sedikit menonjol dan melebar. Kurap juga bisa menimbulkan rasa gatal. Bagian kulit yang gatal terkesan bulat dan datar.


Beda Penyebab Kudis dan Kurap

Kudis dapat disebabkan oleh tungau yang bernama Sarcoptes scabiei. Tungau penyebab kudis ini berkaki delapan dan berukuran mikroskopis. Tungau betina bersembunyi tepat di bawah kulit dan membuat terowongan untuk menyimpan telur.

Ketika menetas, larva tungau akan bergerak ke permukaan kulit, berkembang menjadi dewasa dan menyebar ke area kulit atau bahkan menular ke kulit orang lain. Gatal akibat kudis ini disebabkan reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur dan kotorannya.

Rasa gatal akibat kudis ini pun semakin terasa saat di malam hari. Kudis menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik dekat. Selain itu berbagi pakaian atau tempat tidur dengan orang yang terkena kudis, juga meningkatkan risiko penularannya.

Sementara untuk kurap merupakan ruam yang disebabkan infeksi jamur. Ada beberapa macam jamur yang bisa menyebabkan kurap, yaitu Tinea corporis menyebabkan kurap tubuh, Tinea pedis menyebabkan kutu air, Tinea cruris menyebabkan kurap selangkangan, Tinea unguium menyebabkan jamur kuku dan Tinea capitis menyebabkan kurap kulit kepala.

Kurap dapat menular lewat kontak kulit langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Jamur kulit penyebab kurap ini dapat ditularkan lewat hewan, seperti anjing dan kucing, serta dari lingkungan seperti tanaman dan tanah.


Beda Pengobatan Kudis dan Kurap

Saat memeriksa pasien, dokter biasanya akan melakukan diagnosis terlebih dulu. Setelah itu, dokter akan mengambil sampel kulit dari daerah yang terinfeksi untuk diperiksa di bawah mikroskop, sebelum menentukan apakah pasien terkena kudis atau kurap.

Untuk pengobatan kudis, dokter biasanya akan mengoleskan obat ke seluruh tubuh dari leher ke bawah. Perlu waktu selama 8-10 jam untuk membiarkan obat tersebut agar meresap maksimal. Mengingat kudis ini begitu menular, dokter biasanya juga akan merekomendasikan pengobatan untuk keluarga yang berkontak dekat.

Sedangkan untuk pengobatan kurap, dokter biasanya akan memberikan obat salep khusus. Salep anti jamur ini dapat mengobati bercak kurap berukuran kecil. Tapi, jika bercak kurap berukuran besar atau meluas, dokter akan memberikan obat oral. Pastinya, obat tersebut harus pakai resep dokter. Setelah 2-4 minggu sejak konsultasi pertama, dokter akan biasanya akan melakukan pemeriksaan ulang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya