Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono dikenal sebagai sosok yang memiliki segudang prestasi. Dia memiliki karier yang cukup mentereng di berbagai tempat yang berbeda.
Alumni Universitas Brawijaya Malang Sarjana jurusan Teknik Sipil tahun 1987memulai karirnya dari nol pada 1988. Destiawan mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak terkait kontribusinya dalam mensukseskan agenda G20 atau group G20 yang merupakan forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa.
Advertisement
Tak hanya itu, peran Destiawan dalam pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga sangat signifikan. Waskita merupakan salah satu Main Kontraktor dalam pembangunan Masjid yang diresmikan Presiden Joko Widodo (11/11/2022).
Masjid tersebut merupakan replika atau tiruan yang menyerupai Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi UEA. Pembangunan masjid dirancang mirip aslinya. Masjid tersebut merupakan hibah atau hadiah MBZ untuk Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).
Jejak karir sosok yang juga Ketua Kafegama MM itu di BUMN Karya cukup Panjang. Sebelum memegang Puncak Pimpinan di Waskita Karya, Ia juga lama berkarir di di PT WIKA.
Destiawan telah menjalankan berbagai posisi strategis seperti Manajer Proyek PLTGU Borang pada tahun 2004. Setelah itu, Destiawan didapuk menjadi Manajer Proyek Jembatan Surabaya - Madura tahun 2004 hingga 2007.
Pada Tahun 2012, karir Destiawan semakin melejit. Ia pertama kali menjadi Direktur dan langsung menempati posisi Direktur Operasi III, Hingga pada puncaknya selain menjabat sebagai Direktur Operasi, ia juga menjabat Komisiaris Utama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. terhitung sejak tahun 2014 hingga akhirnya diangkat menjadi Dirut PT Waskita Karya Tbk. (ded)
Bidik Kontrak Baru Rp 26 Triliun pada 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk membidik nilai kontrak baru (NKB) Rp 26 triliun pada 2023, seiring dengan upaya perusahaan dalam meningkatkan pendapatannya. Selain itu, Waskita Karya menargetkan pendapatan hingga Rp 21 triliun atau naik sekitar 42,60 persen dari 2022.
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, Perseroan akan terus mengincar proyek secara selektif di mana pendanaan akan terus dilakukan pada 2023.
"Alhamdulillah, kami pada 2022 mendapatkan banyak proyek-proyek yang prestisius, sebut saja proyek untuk mendukung kelancaran KTT G20 kemudian juga pembangunan Dermaga Patimban yang system pembayarannya tidak lagi turnkey. Tentunya secara cash flow lebih terjamin dan lebih feasible,” kata Destiawan dalam keterangan resminya, Jumat (10/2/2022).
Destiawan menuturkan, pada tahun ini, Waskita Karya mempunyai tantangan yang besar, seperti menargetkan NKB senilai Rp20-25 triliun ditambah sisa nilai kontrak tahun lalu. Sementara untuk pendapatan usaha, Perseroan menargetkan Rp 20 triliun hingga Rp 21 triliun. Pendapatan itu naik sekitar 42,60 persen dari 2022.
"Kami berharap memasuki tahun 2023 ini, Perseroan bisa mendapatkan proyek-proyek yang tidak hanya prestisius namun juga menguntungkan dan tentunya sustainable untuk kinerja keuangan Perseroan ke depannya. Target kinerja 2023, Perseroan juga terbilang cukup realistis dan tidak muluk sehingga diharapkan dapat dicapai sesuai rencana. Yang paling penting telah sesuai dengan GCG dan Risk,” ujar dia.
Advertisement