Mengenal Konsep Relaxed Minimalist yang Belakangan Tren di Eropa

Konsep relaxed minimalist dalam mendesain interior ruangan makin menjamur di Eropa. Kenapa begitu?

oleh Geiska Vatikan diperbarui 20 Feb 2023, 06:31 WIB
Ilustrasi rumah minimalis. (Liputan6.com/Pexels/Curtis Adams)

Liputan6.com, Jakarta - Istilah minimalis yang diperkenalkan sejak 1990an, digunakan banyak orang sebagai istilah yang merendahkan. Beberapa penggemar desain menyebutkan konsep ini sebagai interior tanpa jiwa karena lebih mengutamakan estetika daripada kenyamanan. Kontras dari itu adalah maksimalis. Konsep tersebut dipenuhi dengan kontras dan perpaduan furnitur, karya seni, dan barang antik yang eklektik.

Melansir BBC pada Senin, 13 Februari 2023, kedua konsep berbeda kutub itu rupanya dinilai tak mengadopsi kebutuhan akan kenyamanan dan estetika sekaligus. Untuk itu, belakangan hadir tren menggabungkan kedua konsep tersebut yang disebut relaxed minimalism. Prinsipnya adalah interior yang lebih tertata dan rapi tetapi nuansa yang lebih santai dan nyaman.

Kuncinya terletak pada warna cat yang menjauh dari warna yang biasa digunakan pada konsep maksimalis, seperti biru tua atau hijau, beralih ke warna yang lebih pucat seperti hijau sage agar ruangan terlihat luas. Pemilihan warna tersebut bisa saja disebabkan oleh lockdown yang menumbuhkan selera palet yang terinspirasi oleh alam bebas. Bisa juga dipicu meningkatnya masalah lingkungan sehingga mendorong tren rumah yang lebih bersih.

Betsy Smith, penata interior dan konsultan warna untuk Graphenstone Paints berkata, "Orang-orang sekarang menginginkan kehidupan yang lebih sederhana karena mereka lebih sadar akan keberlanjutan," katanya.

Walaupun rumah dibuat secara minimalis, aspek bangunan tetap memunculkan sisi modern. Misalnya, hubungan yang kuat antara interior dan lanskap sekitar rumah lewat penggunaan kaca yang luas. 


Elemen Modernis

Desain ruang keluarga minimalis modern karya Dakara.Project. (dok. Arsitag.com)

Elemen modernis lain yang menginspirasi arsitek rumah minimalis saat ini adalah material rich palette yang disukai oleh arsitek Van der Rohe. Untuk Paviliun Jerman, ia menciptakan dua kursi mewah berlapis kulit yang digunakan oleh Raja dan Ratu Spanyol yang sedang berkunjung.

James Gorst, pendiri James Gorst Architect menyebutkan, "Konsep minimalisme yang lahir dari modernisme awal abad ke-20 merupakan reaksi terhadap dekorasi interior dan perabotan bergaya Victoria yang berlebihan."

Hal ini terbukti pada Vila Tugenhadt yang dibangun oleh Van der Rohe. Ia menggunakan palet marmer marbel, lapisan yang eksotis, dan kain serta karpet yang mewah untuk menghidupkan dan melembutkan interior dasar yang berwarna putih.

Sandpipers, proyek Gorst yang terletak di pedesaan Surrey, Inggris, menampilkan banyak jendela dari lantai ke langit-langit untuk konsep minimalisnya. "Transparansinya terbuka dengan pasti ke arah luar dengan lanskap eksterior yang menggantikan wallpaper stensil abad ke-19. Dindingnya putih, lantainya terbuat dari beton polos dan bingkai jendelanya terbuat dari logam, namun interiornya hangat, berkat panel kayu ek, lukisan, dan furnitur berlapis kulit, seperti kursi LC1," jelasnya.


Terinspirasi dari Alam

Ilustrasi rumah minimalis. (Liputan6.com/Pexels/Anastasia Shuraeva)

Rukmini Patel, desainer interior menggunakan warna dan bahan yang terinspirasi dari alam ketika membuat ruang tamu minimalis di salah satu rumah kawasan Stratford-upon-Avon, Inggris. Patel menyebut, inspirasi datang dari klien yang menginginkan agar interiornya terhubung dengan alam bebas.

"Saat membuat rumah minimalis yang nyaman, saya merasa penting untuk menggunakan banyak bahan alami, tekstur, dan warna yang melibatkan indra," katanya.

Dia memilih warna musim gugur, seperti karat oranye yang terbakar dan warna hijau zaitun. Kemudian, dia memilih lantai kayu untuk menambah kesan alami dan memilih karpet berber yang tebal sehingga kaki lebih rileks.

Betsy Smith percaya bahwa interior minimalis yang hangat dapat dicapai hanya dengan menggabungkan tekstur yang kontras dalam jumlah tertentu. "Desainer sekarang menunjukkan bahwa rumah minimalis dapat menggabungkan kejelasan dengan kenyamanan dan kepraktisan dengan gaya," katanya.

Cat berwarna netral dapat menambah kesan minimalis, tetapi harus dipilih secara bijaksana karena akan berdampak pada suasana ruangan. "Warna netral dengan tone merah bekerja dengan baik di ruang yang kurang cahaya. Warna ini juga menonjolkan keindahan bahan alami, seperti batu dan kulit," tuturnya. Sementara, warna putih terang yang diwarnai dengan tone biru dingin terlalu mencolok dan harus dihindari dalam sebuah ruangan.


Unsur Pencahayaan

Interior rumah minimalis dengan langit-langit model pitched karya Dhaniē & Sal. (dok. DH House/Arsitag.com)

Menurut Smith, pecahayaan benar-benar mengubah suasana ruangan minimalis karena cahaya dapat menembus dari kap lampu logam berlubang atau anyaman rotan. Hal ini membuat  interior semakin apik dengan pantulan cahaya yang selalu berubah sepanjang hari.

Selain itu, penggunaan furnitur juga harus diperhatikan untuk memberikan suasana hangat dan nyaman pada ruangan. Dia menyarankan untuk memilih furnitur dengan warna kuning kustard dan sofa oranye untuk menambah kehangatan.

Konon, katanya,  furnitur besar yang tidak terpakai membuat ruangan terlihat 'tidak bernyawa'. "Meja makan yang besar sangat cocok untuk aktivitas, tetapi membuat ruangan terasa kosong jika tidak ditempati," paparnya. Barang-barang lain harus dipajang teratur, misalnya dengan menggunakan rak.

David Montalba sebagai desainer interior dan arsitek menyarankan untuk menambah furnitur vintage di kamar agar terasa lebih nyaman. "Furnitur abad pertengahan menciptakan rasa keakraban dan nostalgia," ujarnya.

Dia menyebut memadukan pemandangan lanskap sekitar ke dalam rumah minimalis juga bisa membuat terasa hangat dan nyaman, misalnya dengan pemandangan pedesaan rumah atau halaman dengan paving block dan beragam tanaman.

Contoh Infografis Hemat Energi (Hemat Energi di Rumah). Sumber : www.kominfo.go.id/

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya