Valentine, IHSG Berpeluang Konsolidasi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 14 Februari 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham saat Hari Valentine, Selasa, 14 Februari 2023. IHSG akan bergerak di 6.803-6.902.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Feb 2023, 08:42 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berpeluang rawan koreksi pada perdagangan Selasa, 14 Februari 2023 saat momen Valentine. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi konsolidasi pada perdagangan saham Selasa, (14/2/2023). Rilis data kinerja keuangan emiten 2022 akan bayangi IHSG saat momen Hari Valentine.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat berpotensi mengalami kenaikan terbatas di tengah rilis data ekonomi yang akan dilansir dan kinerja keuangan emiten 2022. Namun, William melihat hingga saat ini belum terlihat ada capital inflow yang mengalir deras masuk pasar modal Indonesia.

Dengan demikian, ada peluang IHSG terjadi tekanan dalam jangka pendek. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham Rp 409,22miliar pada Senin, 13 April 2023. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 830,5 miliar.

“Namun, momentum koreksi dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan pembelian mengingat saat ini masih di awal tahun. Hari ini IHSG berpotensi terkonsolidasi,” ujar dia.

William prediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di kisaran 6.803-6.902 pada perdagangan Selasa, 14 Februari 2023.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,3 persen ke 6.900 pada perdagangan 13 Februari 2023 dan disertai oleh peningkatan volume pembelian.

"Namun, selama IHSG belum mampu break resistance di 6.961, maka posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave [ii] dari wave C sehingga IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji rentang area 6.712-6.800. Kami perkirakan penguatan IHSG hanya akan berada pada rentang 6.930-6.940,” ujar Herditya.

Ia prediksi, level support 6.767,6.693 dan resistance 6.961,7.053 pada Selasa pekan ini.  

Rekomendasi Saham Hari Ini

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI),  PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Rekomendasi Teknikal

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berikut rekomendasi teknikal MNC Sekuritas:

1.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness

 

Saham BRIS ditutup menguat 3 persen ke 1.365, penguatan BRIS pun disertai dengan peningkatan volume pembelian tetapi tertahan oleh MA200.

"Selama tidak terkoreksi kembali ke bawah 1.300 sebagai stoplossnya, maka posisi BRIS saat ini sedang berada di awal wave [y] dari wave A dari wave (B)," ujar dia.

Buy on Weakness: 1.335-1.355

Target Price: 1.435, 1.515

Stoploss: below 1.300

 

2.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Buy on Weakness

Saham ITMG ditutup menguat 3,1 persen ke 35.225 pada perdagangan 13 Februari 2023, tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA200.

"Kami perkirakan, posisi ITMG saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (4), hal tersebut berarti ITMG masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.

Buy on Weakness: 31.775-32.425

Target Price: 37.000, 38.675

Stoploss: below 30.750

 

3.PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA) - Buy on Weakness

Saham JPFA ditutup terkoreksi 1,1 persen ke 1,345, koreksi JPFA tertahan oleh MA20. Posisi JPFA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c], sehingga JPFA masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Buy on Weakness: 1.315-1.330

Target Price: 1.390, 1.465

Stoploss: below 1/270

 

4.PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Spec Buy

Saham TLKM ditutup terkoreksi 0,3 persen ke 3.790 pada perdagangan 13 Februari 2023. Selama TLKM masih mampu berada di atas 3,690 sebagai stoplossnya, maka posisi TLKM sedang berada di awal wave C dari wave (B).

Spec Buy: 3.750-3.780

Target Price: 3.960, 4.130

Stoploss: below 3.690


Penutupan IHSG pada 13 Februari 2023

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil tembus level 6.900 pada penutupan perdagangan saham, Senin (13/2/2023).  Sektor saham teknologi angkat IHSG.

Pada penutupan perdagangan, berdasarkan data RTI, IHSG menguat 0,29 persen ke posisi 6.900,14. Indeks LQ45 menguat 0,08 persen ke posisi 953,21. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada perdagangan Senin pekan ini. IHSG berada di level tertinggi 6.915,14 dan terendha 6.871,88. Sebanyak 258 saham menguat dan 268 saham melemah. 195 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.141.090 kali dengan volume perdagangan 23,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,9 trilun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.190.

Mayoritas indeks sektor saham menghijau. Sektor saham teknologi memimpin penguatan dengan naik 3,69 persen. Sektor saham energi naik 0,54 persen, sektor saham industri bertambah 0,63 persen, sektor saham siklikal menanjak 1,76 persen.

Kemudian, sektor saham keuangan bertambah 0,33 persen, sektor saham properti mendaki 0,15 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,33 persen dan sektor saham transportasi naik 0,50 persen. Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,56 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,45 persen, dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,49 persen.

Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 409,22miliar pada Senin, 13 April 2023. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 830,5 miliar.

 


Bursa Saham Asia Pasifik pada 13 Februari 2023

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, 13 Februari 2023 seiring investor menanti data ekonomi.termasuk indeks harga konsumen Amerika Serikat yang akan menunjukkan arah the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).

Indeks Nikkei 225 melemah 0,88 persen ke posisi 27.427,92. Indeks Topix melemah 0,47 persen ke posisi 1.977,67 seiring yen Jepang berlanjut bergejolak. Hal ini ini didorong nominasi bank sentral Jepang yang dicalonkan yaitu Kazuo Ueda. Demikian mengutip CNBC.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah. Indeks Hang Seng teknologi naik 0,5 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai bertambah 0,72 persen ke posisi 3.284,16. Indeks Shenzhen mendaki 1,1 persen ke posisi 12.113,6.

 Di Australia, indeks ASX 200 terpangkas 0,2 persen ke posisi 7.417,.8. Indeks NZX 50 melemah 0,85 persen ke posisi 12.075,18. Hal ini seiring Selandia Baru hadapi dampak siklon tropic Gabrielle.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya