Liputan6.com, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat atau kurs USD terhadap Rupiah masih bertahan di Rp. 15.000 pada Selasa, 14 Februari 2023.
Melansir laman resmi Bank Indonesia, Selasa (14/2/2023) kurs jual USD terhadap Rupiah hari ini dipatok Rp 15.292,08 per USD, dan kurs beli Rp 15.139,92.
Advertisement
Nilai jual Poundsterling Inggris hari ini sebesar Rp 18.451,42 per pound dan kurs beli Rp 18.263,29. Sedangkan kurs jual Euro hari ini Rp 16.342,65, dan kus beli Rp 16.173,98.
Kurs jual dolar Australia atau AUD saat ini senilai Rp 10.594,35 per AUD dan kurs beli Rp 10.485,91 per AUD.
Berlanjut di negara ekonomi besar kawasan Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini senilai Rp 11.571,76 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.454,02 per 100 Yen. Sementara kurs jual Yuan China Rp 2.240,96 dan Rp 2.218,56 untuk kurs beli.
Kemudian kurs jual Won Korea Selatan senilai Rp 11,99 dan kurs beli Rp 11,87 per Won, dan kurs jual dolar Hong Kong sebesar Rp 1.948,06 per HKD dengan kurs beli Rp 1.928,65 per HKD.
Melihat kurs mata uang di Asia Tenggara, kurs jual dolar Singapura atau SGD hari ini sebesar Rp 11.493,48 dan kurs beli Rp 11.374,85 per SGD. Ringgit Malaysia hari ini memiliki kurs jual Rp 3.511,38 per Ringgit dan kurs beli Rp 3.472,46 per Ringgit.
Adapun Kurs jual Peso Filipina dipatok Rp 279,36 dan kurs beli Rp 276,48 per PHP, serta kurs beli Baht Thailand sebesar Rp 452,43 per Baht dan kurs beli Rp 447,66.
Selasa Pagi Rupiah Menguat ke 15.189 per Dolar AS
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi menguat menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah pada Selasa dibuka menguat 16 poin atau 0,10 persen ke posisi 15.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.205 per dolar AS.
"Data inflasi AS yang akan dirilis menjadi perhatian pelaku pasar," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova dikutip dari Antara, Selasa (14/2/2023).
Rully mengatakan data inflasi AS merupakan acuan bagi Bank Sentral AS atau The Fed terkait kebijakan suku bunga yang akan dijalankan. Pelaku pasar berharap tren penurunan inflasi masih akan terus berlanjut.
Kenaikan tingkat inflasi akan berdampak pada kenaikan suku bunga The Fed yang lebih agresif sehingga berdampak pada kurang menariknya imbal hasil portfolio di pasar negara berkembang (emerging markets) termasuk pasar keuangan Indonesia dan dikhawatirkan terjadi arus modal keluar (capital outflow).
Sementara dari faktor internal, pelaku pasar menantikan hasil rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia (BI) yang akan dimulai besok.
Advertisement
Prediksi Terkini Rupiah
Rully memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini bergerak pada kisaran 15.200 per dolar AS hingga 15.300 per dolar AS.
Investor menyesuaikan posisi di tengah kegugupan menjelang indeks harga konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat, karena gambarannya akan menjadi lebih jelas setelah data inflasi Januari dirilis.
Pembacaan IHK diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut di mana suku bunga berpotensi mencapai puncaknya di AS. Sementara inflasi diperkirakan akan turun lebih jauh pada Januari dari bulan sebelumnya, namun masih dalam tren di tingkat yang relatif tinggi.
Pada Senin (13/2), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merosot 71 poin atau 0,47 persen ke posisi 15.205 per dolar AS dibandingkan posisi pada perdagangan sebelumnya 15.134 per dolar AS.