Fakta-Fakta Polemik Tol Jatikarya Bekasi

Tol Jatikarya, Bekasi yang menjadi bagian dari ruas jalan tol Cimanggis-Cibitung tengah berpolemik

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Feb 2023, 13:37 WIB
Warga membakar ban saat aksi menutup akses tol Jatikarya, di Jalan tol Cimanggis-Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/2/2023). Dalam aksinya mereka menuntut Pengadilan Negeri Kota Bekasi segera menyelesaikan pembayaran atas penggunaan tanah untuk tol seluas 4,2 hektar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Tol Jatikarya, Bekasi menjadi bagian dari ruas jalan tol Cimanggis-Cibitung. Terbaru, progres pembangunan jaaln tol ini sudah sampai seksi 2A ruas Jatikarya - Simpang Susun (SS) Cikeas dengan presentase 97,52 persen.

pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Cimanggis Cibitung Tollways dengan total panjang 26,47 Km terdiri dari 2 seksi yaitu, Seksi 1A Junction Cimanggis - Jatikarya sepanjang 3,17 Km telah beroperasi sejak 26 Oktober 2020 lalu.

Namun meski sudah beroperasi, bukan berarti masalah selesai dan pengelola menikmati pembayaran jalan tol dari trafik yang terus mengalami peningkatan.

Berikut fakta-fakta mengenai polemik tol Jatikarya yang dirangkum Liputan6.com, Selasa (14/2/2023):

Pembayaran Pembebasan Lahan Belum Kelar

Exit jalan tol Jatikarya Bekasi terus berpolemik. Beberapa waktu lalu, jalan tol ini sempat diblokade warga. Akibatnya, banyak pengguna jalan tol Cimanggis-Cibitung yang mengeluhkan adanya kemacetan.

Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian menjelaskan masalah intinya adalah soal pembayaran pembebasan lahan warga yang terdampak proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung ruas Cimanggis-Jatikarya.

Pembayaran pembebasan lahan ini belum dilakukan karena status tanah yang masih sengketa.

Sesuai dengan aturan yang berlaku, Ditjen Bina Marga sudah menyelesaikan masalah ini lewat jalur konsinyasi, dengan menitipkan uang ganti rugi ke pengadilan.

Luas Lahan yang Belum Dibayar 42 Hektar Lebih

Persoalan pembayaran pembebasan lahan ini kini diserahkan kepada pengadilan melalui proses konsinyasi. Meski demikian, sampai saat ini, keputusannya belum jelas.

Sejumlah ahli waris mengaku, lahan yang belum dibayarkan dan merupakan menjadi hak milik sejumlah keluarga sebesar lebih dari 42 hektar.

Ancam Tutup Tol Jatikarya Lagi

Sejumlah warga sebenarnya sudah melakukan aksi penutupan jalur di tol Jatikarya pada Rabu (8/3/2023). Atas hal itu, manajemen PT Cimanggis Cibitung Tollways meminta maaf pada pengguna jalan yang terjebak macet akibat adanya aksi ini.

Terbaru, para ahli waris akan mendatangi pengadilan pada 16 Februari 2023 untuk menuntut kejelasan mengenai pembayaran ganti rugi. Jika tak ada titik terang, mereka kembali mengancam untuk memblokadi tol Jatikarya.

 

 


Proyek Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A Capai 87 Persen, Bakal Pangkas Waktu 25 Menit

Pekerja memasang tiang penyangga untuk proyek pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) di Jalan Alternatif Cibubur, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat (23/11). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan progres pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2A ruas Jatikarya - Simpang Susun (SS) Cikeas mencapai 87,52 persen.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Cimanggis Cibitung Tollways dengan total panjang 26,47 Km terdiri dari 2 seksi yaitu, Seksi 1A Junction Cimanggis - Jatikarya sepanjang 3,17 Km telah beroperasi sejak 26 Oktober 2020 lalu.

"Kemudian untuk Seksi 2A ruas Jatikarya - SS Cikeas 3,50 Km progres konstruksinya mencapai 87,52 persen, serta ditargetkan akan selesai dalam waktu dekat," kata Danang dikutip dari Antara, Selasa (1/11/2022).

Sedangkan untuk Seksi 2B ruas Cikeas - Cibitung sepanjang 19,80 Km progres konstruksinya mencapai 69,24 persen, dan diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2023.

Jalan Tol Cimanggis - Cibitung merupakan bagian dari struktur jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR 2) terkoneksi antar ruas tol di kawasan Metropolitan Jabodetabek sebagai pusat kegiatan nasional.

Jalan Tol ini terkoneksi langsung ke Jalan Tol Cibitung - Cilincing yang saat ini telah beroperasi hingga Seksi 3, kemudian menjadi akses penghubung dari Cibubur ke Jalan Tol Jagorawi, dan terkoneksi ke 5 ruas lainnya tergabung dalam Jalan Tol JORR 2.

Kehadiran Jalan Tol Cimanggis-Cibitung juga akan menambah kapasitas jalan yang melintasi empat wilayah, yaitu Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi.


Pangkas Waktu Tempuh

Pekerja memasang tiang penyangga untuk proyek pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) di Jalan Alternatif Cibubur, Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat (23/11). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Selain itu juga memangkas waktu tempuh berkendara yang semakin lebih cepat, jika sebelumnya dari akses jalan Transyogi / Alternatif Cibubur via Tol Jagorawi dan sebaliknya dapat memakan waktu lebih dari 30 menit, namun dengan teknoneksinya Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Seksi I hanya membutuhkan waktu tempuh yang lebih cepat sekitar 5-10 menit perjalanan saja.

Jalan Tol ini juga menjadi salah satu solusi mengurangi kepadatan lalu lintas dari ruas Tol Cikampek yang menuju Jakarta atau mengarah ke Bogor tanpa harus melalui Jakarta.

Sebagai informasi, jaringan Tol JORR 2 terdiri dari Jalan Tol Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran (14,2 Km), Jalan Tol Kunciran - Serpong (11,4 Km), Jalan Tol Serpong - Cinere (10,1 Km).

Kemudian dilanjutkan Jalan Tol Cinere - Jagorawi (14,6 Km), Jalan Tol Cimanggis - Cibitung (26,47 Km), dan Jalan Tol Cibitung - Cilincing (34 Km).

Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya