Kebijakan API Twitter Berbayar Ditunda Lagi, Akun 'Menfess' Bisa Sedikit Lega

Twitter kembali menunda kebijakan API berbayar selama beberapa hari, namun tidak mengungkapkan sampai kapan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Feb 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi Twitter. Kredit: Photo Mix via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Twitter kembali menunda kebijakan API (Application Programming Interface) berbayar, dengan alasan butuh waktu untuk menyelesaikan pekerjaan untuk desain ulang.

Penundaan itu disampaikan oleh akun resmi Twitter Dev @TwitterDev. Namun, mereka tidak mengungkapkan kapan kebijakan API Twitter berbayar akan diterapkan, dan sampai kapan akses gratis diberlakukan.

"Ada antusiasme yang sangat besar untuk perubahan yang akan datang dengan API Twitter," tulis akun Twitter Dev, seperti dikutip Selasa (14/2/2023).

"Sebagai bagian dari upaya kami untuk menciptakan pengalaman yang optimal bagi komunitas pengembang, kami akan menunda peluncuran platform API baru kami beberapa hari lagi," kata mereka.

Ini merupakan penundaan kedua dari perusahaan untuk pemutusan akses gratis API Twitter.

Sebelumnya, platform yang saat ini dimiliki Elon Musk itu, menyatakan akan menghentikan akses API secara gratis pada 9 Februari. Kemudian, mereka mengumumkan kebijakan ditunda sampai 13 Februari 2023.

Buat yang belum tahun, dikutip dari Gamerbraves, API dalam istilah yang sederhana adalah cara dua atau lebih program komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.

Biasanya, akun-akun bot seperti "menfess" atau "base", layanan game, hingga beberapa aplikasi pihak ketiga, menggunakan API agar mereka bisa mengintegrasikan platformnya dengan Twitter.

Namun tak cuma untuk konten hiburan, beberapa akun seperti yang terkait informasi kebencanaan dan berguna untuk peneliti dan publik, juga memanfaatkan akses API Twitter untuk membagikan kabar di media sosial tersebut.


Twitter Izinkan Akses Gratis API Asal...

Twitter | unsplash.com/@martenbjork

Twitter juga baru-baru ini mengungkapkan harga yang harus dibayar oleh pengembang untuk dapat mengakses API mereka, yaitu sebesar USD 100 (sekitar Rp 1,5 juta) per bulan, untuk paket dasar.

"Akses dasar berbayar yang menawarkan penggunaan API tingkat rendah, dan akses ke Ads API dengan biaya bulanan $100," tulis akun Twitter Dev di @TwitterDev, Sabtu (11/2/2023).

Meskipun begitu, Twitter tidak merinci lebih lanjut seperti apa yang dimaksud dengan API tingkat rendah tersebut.

Dalam pengumuman terbarunya, Twitter juga menyebutkan bakal menyediakan API secara gratis bagi para pembuat bot, namun hanya untuk tulisan ringan dengan batas postingan 1.500 tweet per bulan (atau dua tweet per jam).

Twitter juga menambahkan bahwa mereka akan menurunkan harga API premiumnya, yang merupakan bagian dari v1.1, pada 13 Februari.

Sementara Twitter mengatakan pengembang dapat mengajukan permohonan untuk akses perusahaan, tidak jelas apakah orang yang berlangganan akses tinggi dengan API v2 akan terpengaruh.

 


Elon Musk Gratiskan API Twitter untuk Bot dengan Konten Bagus

Ilustrasi twitter. (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Berdasarkan cuitan dari Elon Musk, perusahaan akan memberikan akses API Twitter dengan kemampuan terbatas untuk bot yang menyediakan konten bagus dan gratis.

"Menanggapi umpan balik, Twitter akan mengaktifkan API ringan dan write-only untuk bot yang menyediakan konten bagus secara gratis," tulis Elon Musk melalui akun Twitternya.

Kendati demikian, Musk tidak mengungkap secara detail batasan bot Twitter yang dianggap menyediakan konten bagus. Selain itu belum dapat dipastikan apakah akses ini akan hadir dengan beberapa tier seperti sekarang.

Sebagai informasi, sejak Twitter mengumumkan bakal menyetop akses gratis API mereka, banyak pihak yang melayangkan kritik. Sebab, langkah ini disebut bisa membuat banyak akun bot hiburan dan informatif mati.

Terlebih, akun-akun tersebut diprediksi akan kesulitan membayar biaya berlangganan untuk mengakses API Twitter. Karenanya, sejumlah kritikan pun sempat dilayangkan pada situs microblogging tersebut.


Twitter Blue Rilis di Indonesia

Ilustrasi Twitter. (Liputan6/Pixabay)

API berbayar jadi salah satu cara teranyar Twitter mendapatkan uang, setelah sebelumnya merilis Twitter Blue atau centang biru berbayar. Di Indonesia, layanan ini juga sudah bisa diakses.

Informasi di Help Center Twitter juga memuat harga Twitter Blue untuk Indonesia. Mengutip informasi itu, harga langganan Twitter Blue untuk pengguna di Tanah Air dibanderol mulai Rp 120.000 hingga Rp 1.250.000.

Sama seperti di negara lain, Twitter juga mematok harga yang berbeda untuk pendaftaran melalui platform mobile, seperti iOS dan Android.

(Dio/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya