Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati akan mengubah skema program beasiswa yang menggunakkan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Dia ingin beasiswa itu yak hanya untuk mengirim mahasiswa sekolah di luar negeri tetapi juga untuk program vokasi.
“Program meneruskan pendidikan untuk mendapatkan gelar namun saya katakan mungkin akan difokuskan untuk program-program vokasi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di KBRI Tokyo, Selasa (14/2/2023).
Advertisement
Saat ini Indonesia sudah punya dana abadi pendidikan. Dana ini disalurkan untuk masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, dia menilai beasiswa ini perlu diperluas untuk masyarakat yang ingin meningkatkan kemampuan dan keahliannya dalam bentuk pendidikan vokasi.
Apalagi, saat ini pemerintah ingin meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di sektor manufaktur. “Terutama keinginan SDM kita di bidang manufaktur,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengaku, perluasan pemanfaatan beasiswa tersebut setelah mengetahui banyak orang Indonesia yang menjadi alumni di Universitas Jepang. Mereka ini telah bekerja di banyak perusahaan Jepang dan mengaku ingin turut mendukung peningkatan SDM di Tanah Air.
“Ini salah satu yang kita bahas dan akan di follow up bersama karena ini sangat menarik,” katanya.
Mengingat banyak generasi muda di Indonesia ini ingin mendapatkan pelatihan-pelatihan dari negara-negara maju. Sehingga kerjasama business to business (B2B) ini akan banyak dirasakan manfaatnya.
“Sehingga banyak lagi kesempatan masyarakat kita buat mendapatkan pendidikan dan pelatihan di negara maju,” pungkasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Curhat Sri Mulyani, Was-Was Penerima Beasiswa LPDP Ogah Balik ke Indonesia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku khawatir jika ada orang Indonesia yang mendapatkan beasiswa LPDP ke luar negeri dari Pemerintah namun tidak kembali ke Tanah Air.
"Saya suka khawatir kalau orang makin pinter sekolah ke luar negeri terus lupa menjadi orang Indonesia," kata Sri Mulyani dalam Kuliah Umum STKIP PGRI Sumenep 'Ketahanan Ekonomi Dalam Perspektif Lokal, Nasional, dan Global,' Kamis (2/2/2023).
Sebagai informasi, Pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 612,2 triliun dalam APBN 2023, salah satunya anggaran tersebut juga akan disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Melansir laman LPDP, beasiswa LPDP tahun 2023 telah dibuka untuk studi magister, doktor, doker spesialis, dan subspesialis. Pendaftaran seleksi beasiswa LPDP tahap 1 dibuka mulai 25 Januari 2023 sampai 25 Februari 2023.
Ada tiga jenis beasiswa yang ditawarkan LPDP, yaitu beasiswa afirmasi, targeted, dan umum. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, alur seleksi beasiswa LPDP 2023 secara berurutan terdiri dari seleksi administrasi, seleksi bakat skolastik, dan seleksi substansi.
Bagi para calon pendaftar dapat mengunjungi situs resmi lpdp.kemenkeu.go.id untuk mengetahui seluruh ketentuan dan daftar perguruan tinggi tujuan.
Advertisement
Dibuka 2 Kali
Seleksi beasiswa LPDP tahun 2023 dibuka sebanyak dua kali. Untuk pendaftaran seleksi beasiswa LPDP tahap 2 akan dibuka kembali pada 9 Juni 2023 dan ditutup pada 9 Juli 2023.
Adapun akumulasi pokok Dana Abadi di Bidang Pendidikan yang dikelola LPDP dari tahun 2010 sampai 31 Agustus 2022 telah mencapai Rp. 119,107T. Ini membuktikan bahwa selama satu dekade perjalanan LPDP, pemerintah konsisten menyisihkan anggaran untuk dikelola dalam bentuk Dana Abadi Pendidikan.
Kebijakan ini juga menunjukkan aspek keberlanjutan dari APBN untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul melalui pendidikan bertaraf dunia. Beasiswa LPDP terus diberikan kepada rakyat Indonesia yang memenuhi persyaratan.