Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN tengah mencari investor baru untuk masuk ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Tujuannya, untuk menaikan status keduanya sebagai salah satu bandara terbesar di Asia.
Guna mensukseskan misi tersebut, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemerintah berencana menarik investor dari luar untuk ikut mengurusi kedua bandara tersebut.
Advertisement
Namun, pria yang akrab disapa Tiko itu belum membeberkan bagaimana skema rencana strategic partnership tersebut.
"Kita rencananya ada kerjasama (dengan investor luar). Tapi kita belum mengumumkannya terlebih dahulu. Kemungkinan kita akan mengumumkannya setelah mendapatkan izin dari pemerintah," ujar Tiko di Kantor InJourney, Gedung Sarinah, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Bila misi itu sukses, Tiko percaya Bandara Soetta dan Ngurah Rai bakal diperhitungkan jadi salah satu bandara terbaik di Asia, menyaingi Bandara Changi di Singapura dan Bandara Incheon, Korea Selatan.
"Kita ingin Bandara Soekarno Hatta dan Ngurah Rai ini tidak kalah dari bandara-bandara internasional lainnya seperti Changi di Singapura atau Incheon di Korea Selatan," paparnya.
"Kita ingin menaikkan bandara Soekarno Hatta dan Ngurah Rai ini menjadi bandara internasional yang bersaing dalam daftar lima bandara terbaik di Asia," dia menambahkan.
Oleh karenanya, Kementerian BUMN punya rencana untuk melakukan beberapa aksi korporasi agar kualitas Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai nantinya bisa lebih memadai.
"Jadi kita akan cari model kerjasamanya seperti apa, kita belum memutuskan," pungkas Tiko.
Fantastis, Temuan Barang Tertinggal di Pesawat Sepanjang 2022 Capai Rp 300 Juta
Sebelumnya, Aircraft Cleaning PT Garuda Daya Pratama Sejahtera (GDPS) mengeluarkan laporkan selama 2022 telah menemukan barang-barang penumpang yang tertinggal di kabin pesawat dengan total nilai mencapai Rp 300 juta lebih.
Vice President Operasional GDPS Muhammad Zubair Asy'ari menyatakan barang-barang milik penumpang pesawat yang ditaksir senilai Rp 300.738.500 itu terdiri atas 128 barang.
"Selama tahun 2022 kami telah mengembalikan barang-barang milik penumpang tersebut sebagai bentuk menjunjung tinggi amanah dan kejujuran serta integritas, personil Aircraft Cleaning GDPS," katanya melalui keterangan tertulis dikutip dari Antara, Minggu (5/2/2023).
Zubair menjelaskan Aircraft Cleaning merupakan kegiatan pengawasan pembersihan seluruh permukaan benda kerja di pesawat, dalam waktu yang ditentukan.
Kegiatan pembersihan di pesawat dimulai dengan membuang sampah besar dari kabin pesawat ke area luar pesawat seperti dari seat pocket, sampah galley, dan diakhiri pada lavatory.
Selanjutnya setelah proses pemindahan sampah besar, personil akan melakukan detail cleaning. Setelah fase cleaning selesai, team leader Aircraft Cleaning melakukan cross check terhadap hasil pekerjaan.
"Pada saat pembersihan area kabin, tidak jarang personil Aircraft Cleaning menemukan barang penumpang yang tertinggal, di sinilah nilai-nilai kejujuran personil Aircraft Cleaning diuji, dengan penerapan Core Values AKHLAK yang ditanamkan di setiap pribadi personil Aircraft Cleaning," katanya.
Advertisement
Penghargaan
Pada 2022, lanjutnya, personil Aircraft Cleaning, memberikan pencapaian luar biasa dengan integritas yang dibawa dalam menjalankan operasi di lapangan.
Menurut dia, selama 2022 Aircraft Cleaning mengembalikan barang milik penumpang sejumlah 128 barang yang ditaksir bernilai kurang lebih Rp300.738.500.
Sebagai bentuk apresiasi kepada personil Aircraft Cleaning GDPS yang telah mengutamakan kejujuran dalam mengamankan dan mengembalikan barang-barang milik penumpang, tambahnya, perusahaan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah dilaksanakan di Apron Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.