Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melalui Mitra Bukalapak, kembali menggelar acara bertajuk Spesial Kumpul Juwara (SKJ) di Bekasi dan Karawang.
Acara tersebut dihadiri 900 pemilik warung, kios pulsa, dan individu anggota Komunitas Juwara dari kota Bekasi, Cikarang, Karawang, Purwakarta, dan sekitarnya. Jumlah ini merupakan peningkatan 4 kali dari partisipasi SKJ sebelumnya untuk para Mitra di area-area sama yang digelar secara luring.
Advertisement
Head of Public Relations Bukalapak, Monica Chua menjelaskan, pemilihan kedua wilayah tersebut tidak lepas dari pertumbuhan UMKM yang cukup tinggi. Dilansir dari portal resmi data terbuka Provinsi Jawa Barat, tercatat hingga 2021 terdapat 274.143 unit UMKM di Kota Bekasi, 311.927 unit UMKM di Kabupaten Bekasi, dan 315.388 unit UMKM di Kabupaten Karawang.
Namun, angka pertumbuhan ini juga diikuti dengan beragam tantangan yang harus dihadapi UMKM, mulai dari permodalan yang terbatas, daya saing produk yang kurang memadai, strategi pemasaran yang belum berkembang, hingga kurangnya jejaring dan relasi.
"Menjawab tantangan tersebut, Mitra Bukalapak menggandeng para pemilik warung untuk dapat meningkatkan kapabilitas dalam mengelola bisnis, produk, maupun finansial lewat serangkaian program edukasi yang dapat meningkatkan kecakapan mengelola bisnis secara digita, seperti SKJ,” kata Monica Chua dalam keterangan resmi, Selasa (14/2/2023).
Selain sesi edukasi terkait manajemen ketersediaan stok barang, ratusan pemilik warung ini juga diajak untuk belajar kreatif mengelola bisnis lewat berbagai cerita sukses dan inspiratif yang dibawakan langsung oleh para pemilik warung.
Komunitas Juwara merupakan komunitas yang dibentuk oleh Mitra Bukalapak untuk mengumpulkan para pemilik warung, kios pulsa, dan agen individual yang tersebar di seluruh Indonesia. Bersama Komunitas Juwara, secara rutin Mitra Bukalapak mempertemukan para pemilik warung ini di acara jejaring SKJ yang digelar secara luring di berbagai kota yang berbeda. Sepanjang tahun 2022, SKJ telah digelar di Solo, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Jakarta, Makassar, Denpasar, Lampung dan Palembang.
Digitalisasi Warung oleh Mitra Bukalapak Jangkau Pelosok Tanah Air
Sebelumnya, Mitra Bukalapak mengukuhkan posisi kuatnya sebagai pemimpin pasar online-to-offline (o2o) Indonesia melalui berbagai pencapaian.
Berdasarkan hasil riset Nielsen yang dilakukan pada 2021 dan 2022 di sejumlah kota di Indonesia, Mitra Bukalapak terus memimpin tingkat penetrasi ke toko kelontong dan kios pulsa, yaitu sebanyak 42 persen pada 2021 dan meningkat ke 56 persen pada 2022.
Salah satu kunci kesuksesan ini ialah konsistensi Mitra Bukalapak dalam mewujudkan inklusi keuangan dan digital melalui warung-warung di seluruh Indonesia, hingga di kota-kota luar Jakarta, melalui akses ke berbagai produk dan layanan virtual yang tersedia di aplikasi Mitra Bukalapak.
Dengan demikian, para pemilik warung yang sudah terdigitalisasi dapat memanfaatkan produk virtual dari Mitra Bukalapak untuk meningkatkan pendapatannya, sekaligus memenuhi kebutuhan akses finansial dan digital bagi masyarakat di sekitarnya.
Pengembangan produk digital dan finansial tersebut tidak lepas dari misi besar Mitra Bukalapak dalam mentransformasi warung konvensional agar mampu bersaing dengan ritel modern.
Para pemilik warung, baik di daerah perkotaan maupun pelosok, dapat mengembangkan warung tradisionalnya, yang semula hanya mengandalkan satu atau dua produk tertentu untuk dijual, kini bisa melayani transaksi untuk lebih dari 42 jenis produk digital dan finansial.
Advertisement
Inovasi untuk Perluas Bisnis
Inovasi yang terus-menerus dikembangkan Mitra Bukalapak dapat dimanfaatkan oleh pemilik warung untuk memperluas lini bisnisnya. Hasilnya, pendapatan yang diterima pun rata-rata meningkat hingga 3x lipat. Beberapa di antaranya juga berhasil meraup keuntungan lebih banyak.
Seperti halnya Tulus Prasetyo, Mitra Bukalapak asal Srigading, sebuah desa di Sumatera Selatan, berhasil meraup pendapatan 10x lipat lebih tinggi berkat penjualan produk dan layanan virtual seperti pulsa, paket data, kirim uang, dan token listrik. Tulus sempat bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit selama 25 tahun sebelum memutuskan untuk mengelola warung di awal tahun 2018.
Setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak, warung milik Tulus yang di awal serba terbatas, kini jauh lebih berkembang. Mitra Bukalapak membantu Tulus menyediakan kemudahan akses finansial di lingkungan warungnya yang berjarak cukup jauh dari pusat Kota Palembang.
"Tadinya hanya mengandalkan berjualan pulsa menggunakan metode chip all-operator. Prosesnya cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulsa sampai ke pelanggan. Akhirnya saya memutuskan untuk mengembangkan warung ini dengan produk digital Mitra Bukalapak yang beraneka ragam. Warung saya jadi bisa menjual pulsa, token listrik, bahkan tiket pesawat. Selain itu, cara penggunaannya juga sangat praktis dan mudah,” ungkap Tulus.
Jadi Agen Inklusi Keuangan
Senada, Jumiati, Mitra Bukalapak asal Palembang juga menceritakan warungnya yang menjual berbagai produk digital dan finansial hingga berhasil menjadi agen inklusi keuangan di lingkungan setempat.
Padahal warung tersebut berada di wilayah yang dilalui aliran panjang anak Sungai Musi dan memiliki aksesibilitas yang sulit.
"Di daerah sekitar sini sebenarnya dekat dengan pasar induk, banyak pedagang yang perlu melakukan transaksi jual-beli, ada juga beberapa orang yang terpisah dengan anggota keluarganya yang lain sehingga perlu mengirimkan uang. Setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak, saya bisa membantu mereka dalam memproses transaksi finansial tersebut. Fitur Kirim Uang jadi sangat diminati pelanggan, mengingat akses layanan perbankan atau ritel modern yang cukup terbatas," ujar Mia.
Hasilnya usaha milik Mia bukan hanya mendapatkan kepercayaan pelanggan, melainkan juga meningkatkan pendapatan hingga 3x lipat lebih besar daripada sebelumnya.
Tulus dan Mia hanya beberapa dari 15,2 juta pemilik warung dan UMKM di seluruh Indonesia yang terdaftar sebagai Mitra Bukalapak.
Lewat berbagai inovasi produk dan program pemberdayaan, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk terus mempercepat laju transformasi digital dan inklusi keuangan di berbagai daerah.
VP Mitra Operation & Commerce Bukakapak, Mitra Bukalapak, Becquini Akbar menuturkan, Mitra Bukalapak akan terus mendampingi pengusaha kecil dan menengah untuk membuat warung mereka naik kelas melalui digitalisasi dan pengembangan produk yang variatif.
"Para pemilik warung ini juga akan selalu dibekali dengan program edukasi yang menjangkau seluruh kalangan usia dan latar belakang lewat Komunitas Juwara," ujar dia.
Ia menambahkan, berbagai kegiatan yang diadakan seperti kelas manajemen, pengelolaan keuangan, dan pengembangan bisnis, diharapkan mampu meningkatkan literasi digital dan inklusi keuangan untuk memaksimalkan potensi usaha lokal yang ada.
Advertisement