Ramai Tentara Ukraina Bekukan Sperma, Jaga Asa Punya Anak di Tengah Perang dan Kematian

Beberapa tentara Ukraina beralih ke proses pembekuan sperma karena menghadapi kemungkinan mereka tidak akan pernah pulang.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 15 Feb 2023, 13:45 WIB
Ramai Tentara Ukraina Bekukan Sperma, Jaga Asa Punya Anak di Tengah Perang dan Kematian
Beberapa tentara Ukraina beralih ke proses pembekuan sperma karena menghadapi kemungkinan mereka tidak akan pernah pulang.
Seorang petugas medis menunjukkan sampel sperma dalam tabung yang disimpan dalam nitrogen cair di klinik kesuburan IVMED di Kyiv, Ukraina, 31 Januari 2023. Beberapa tentara Ukraina beralih ke proses pembekuan sperma karena menghadapi kemungkinan mereka tidak akan pernah pulang. (AP Photo/Roman Hrytsyna)
Tentara Ukraina Vitalii Khroniuk dan rekannya Anna Sokurenko berjalan di jalan setelah kunjungan mereka ke klinik kesuburan di Kiev, Ukraina, 4 Februari 2023. Saat Khroniuk terbaring telungkup di tanah berlindung dari tembakan artileri Rusia, prajurit Ukraina hanya memiliki satu penyesalan : Dia belum pernah punya anak. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Tentara Ukraina Vitalii Khroniuk memeluk rekannya Anna Sokurenko saat kunjungan mereka ke klinik kesuburan IVMED di Kiev, Ukraina, 4 Februari 2023. Sadar bahwa dia bisa mati kapan saja, pria berusia 29 tahun itu memutuskan untuk mencoba cryopreservasi - proses pembekuan sperma atau sel telur yang dilakukan oleh beberapa tentara Ukraina karena mereka menghadapi kemungkinan tidak akan pernah pulang. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Anna Sokurenko didampingi oleh ayahnya menuju tentara Ukraina Vitalii Khroniuk saat upacara pernikahan mereka di Kiev, Ukraina, 7 Februari 2023. Saat Khroniuk terbaring telungkup di tanah berlindung dari tembakan artileri Rusia, prajurit Ukraina hanya memiliki satu penyesalan : Dia belum pernah punya anak. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Tentara Ukraina Vitalii Khroniuk mencium istrinya Anna Sokurenko saat upacara pernikahan mereka di Kiev, Ukraina, 7 Februari 2023. Sadar bahwa dia bisa mati kapan saja, pria berusia 29 tahun itu memutuskan untuk mencoba cryopreservasi - proses pembekuan sperma atau sel telur yang dilakukan oleh beberapa tentara Ukraina karena mereka menghadapi kemungkinan tidak akan pernah pulang. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Seorang dokter melakukan prosedur injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) di laboratorium klinik kesuburan IVMED, Kiev, Ukraina, 31 Januari 2023. Sejumlah tentara Ukraina beralih ke proses pembekuan sperma karena menghadapi kemungkinan bahwa mereka mungkin tidak akan pernah pulang. (AP Photo/Roman Hrytsyna)
Seorang dokter melakukan prosedur injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) di laboratorium klinik kesuburan IVMED, Kiev, Ukraina, 31 Januari 2023. Sejumlah tentara Ukraina beralih ke proses pembekuan sperma karena menghadapi kemungkinan bahwa mereka mungkin tidak akan pernah pulang. (AP Photo/Roman Hrytsyna)
Seorang dokter melakukan prosedur injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) di laboratorium klinik kesuburan IVMED, Kiev, Ukraina, 31 Januari 2023. Sejumlah tentara Ukraina beralih ke proses pembekuan sperma karena menghadapi kemungkinan bahwa mereka mungkin tidak akan pernah pulang. (AP Photo/Roman Hrytsyna)
Seorang pria berdiri di koridor gelap klinik kesuburan IVMED saat pemadaman listrik di Kiev, Ukraina, 31 Januari 2023. Sejumlah tentara Ukraina beralih ke proses pembekuan sperma karena menghadapi kemungkinan bahwa mereka mungkin tidak akan pernah pulang. (AP Photo/Roman Hrytsyna)
Iryna menerima konsultasi dari dokter kandungannya saat berkunjung ke klinik kesuburan IVMED di Kiev, Ukraina, 4 Februari 2023. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya