Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 95 persen dari sinar UV yang mencapai bumi adalah sinar UVA dan UVB. Sinar UVA terbagi menjadi beberapa panjang gelombang, yaitu short UVA (antara 320-340nm), Long UVA (antara 340-400 nm) dan Ultra-Long UVA (antara 380-400nm). Sementara, panjang gelombang sinar UVB adalah antara 280 - 325 nm.
Srie Prihianti sebagai Dermatologis dan ahli photoprotection menyebut bahwa 30 persen sinar UVA merupakan sinar Ultra Long UVA yang dapat menembus kulit hingga lapisan terdalam. Itu merupakan salah satu penyebab utama penuaan kulit.
Baca Juga
Advertisement
"Sebagaimana kita tahu bahwa bagian dalam kulit itu mengandung lapisan kolagen dan elastin yang ketika rusak akan mengakibatkan tanda-tanda penuaan kulit," jelasnya di Senayan Park, Jakarta Selatan, pada Selasa, 14 Februari 2023.
Menurutnya, efek kulit yang terpapar sinar UVA tidak langsung terlihat. Hal itu berbeda dari sinar UVB yang bisa langsung terasa di kulit. "UVA itu justru 30 persen bisa penetrasi ke kulit kita. Kalau UVB karena merasa terbakar, kita akan langsung menyadari. Tapi kalau UVA itu, efeknya kumulatif, jadi kita tidak dapat merasakan langsung," ia menerangkan.
Kedua paparan sinar UV tersebut sebenarnya dapat memiliki efek tanning, tetapi UVA memiliki efek yang lebih panjang. "Awal-awal bisa menjadi tanning tapi selanjutnya akan memiliki skin aging, seperti kulitnya kasar dan keriput. Kemudian, paling parah adalah kanker kulit," paparnya. Karena itu, ia mengimbau agar setiap orang memproteksi diri dari paparan sinar UVA, khususnya ultra long UVA.
Srie juga mengingatkan untuk selalu menggunakan tabir surya walau cuaca mendung. Sinar UVA masih bisa terpenetrasi ke dalam lapisan kulit, terutama ketika di dalam ruangan yang memiliki kaca meski dilapisi film.
Memilih Sunscreen
Srie juga memberikan sejumlah tips untuk memilih sunscreen yang tepat. Pertama, sunscreen yang akan digunakan harus broad-spectrum, yaitu bisa melindungi dari sinar UVA dan UVB dengan kandungan minimal SPF 30 PA +++.
Selanjutnya, harus memilih sesuai dengan tipe kulit. "Kalau punya kulit sensitif, pilih sunscreen yang bisa digunakan pada kulit sensitif," dia menyebut. Sementara, untuk kulit berminyak dapat menggunakan sunscreen dengan tekstur gel atau cair agar lebih mudah menyerap dan tidak menimbulkan reaksi minyak wajah lebih banyak.
Terakhir adalah menggunakan sesuai takaran, yaitu dua ruas jari untuk dewasa demi mendapatkan proteksi yang maksimal. "Produk sunscreen yang digunakan harus terasa nyaman pada kulit," ujarnya.
Ia mengingatkan penggunaan sunscreen di wajah hendaknya diulang setiap dua hingga tiga jam sekali. Srie menyebut wajah yang sudah bermakeup bisa langsung ditimpa sunscreen atau menggunakan micellar water untuk mengangkat sedikit make up, baru diaplikasikan ulang.
Advertisement
Sunscreen Pada Anak
Sunscreen juga dibutuhkan pada anak-anak, terutama bayi yang seringkali membutuhkan sinar matahari untuk berjemur. "Melanin pada bayi itu masih belum maksimum, makanya ketika bayi dijemur sering mengalami sun burnt," kata Srie.
Dia juga menyebut untuk penggunaan tabir surya pada anak menggunakan physical sunscreen yang berfungsi memantulkan cahaya. Beberapa produk skincare yang mengandung UV filter kimiawi juga bisa dipakai pada anak, tetapi harus diperhatikan lagi pada label kemasan apakah terdapat tulisan khusus untuk bayi dan anak.
"Kulit anak itu beda dengan kulit dewasa sehingga pada label kemasan harus tertulis for kids atau for baby dan hypoallergenic," ungkapnya. Bila bayi atau anak menggunakan sunscreen dewasa, mereka bisa mengalami alergi dan iritasi pada kulit.
Takaran yang diperlukan dalam menggunakan sunscreen adalah satu sendok teh untuk bagian wajah. Kemudian, dengan ukuran yang sama untuk leher dan dada bayi.
Penelitian 10 Tahun
Nestya Sedayu, Head of Marketing, Active Cosmetics Division, L'Oréal Indonesia menyebutkan bahwa 58 persen masyarakat Indonesia menyesal karena sebelumnya tidak melindungi diri dengan lebih baik dari paparan sinar matahari. Mexoryl 400 dinilai ampuh untuk melindungi kulit secara maksimal hingga panjang gelombang 400nm.
La Rosche Posay membutuhkan penelitian selama 10 tahun dengan 65 studi dan menjadi subjek 6 publikasi ilmiah. Pihaknya telah meneliti total 17.000 orang di 17 negara, salah satunya Indonesia dengan jumlah 1000 responden yang ditanyai mengenai pengetahuan dan perilaku terhadap terpaan sinar matahari.
"Dengan pengembangan teknologi filter UV, Mexoryl 400, kami telah menjawab tantangan ilmiah nyata dengan menciptakan teknologi Filter UV yang mampu memberikan penyaringan dengan spektrum terluas dan melindungi kulit terhadap Ultra-Long UVA," ujar Ann’Laure Demessant selaku Scientific Communication Director La Roche Posay International.
Anthelios UVMUNE 400 juga dilengkapi dengan teknologi NETLOCK sehingga memiliki tekstur yang ringan dan sangat cair, tidak meninggalkan whitecast pada kulit, tahan terhadap air, dan keringat. Produk ini diklaim tidak perih di mata, cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif dan berjerawat karena diformulasikan tanpa tambahan wewangian. A
Advertisement