Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc menyampaikan hasil rebalancing portofolionya pada Februari 2023. Lantas bagaimana prospek saham yang baru masuk ke dalam indeks MSCI?
MSCI menambah tiga emiten dari Indonesia ke daftar indeks MSCI Small Cap di antaranya PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan PT Temas Tbk (TMAS). Selain itu, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) tersingkirkan dari daftar indeks MSCI Small Cap.
Advertisement
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya mengatakan, saham yang baru masuk ke daftar indeks MSCI Small Cap mendapatkan sentimen positif, karena akan dilirik oleh pelaku pasar dalam berinvestasi. Sehingga, saham tersebut akan semakin likuid dan harganya berpotensi mengalami kenaikan.
Meski demikian, Cheryl menyebutkan agar tetap memperhatikan prospek bisnis dari emiten tersebut dan juga sentimen penggerak saham-saham yang baru masuk daftar indeks MSCI Small Cap.
"Saham-saham yang masuk ada TMAS, ENRG, MAPA. Unggulan kami TMAS dan ENRG," kata Cheryl saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Rabu, (15/2/2023).
Bagi investor, Cheryl merekomendasikan saham TMAS dengan target harga Rp 3.330 per saham. Sentimen untuk saham karena tengah menyelesaikan tahap buyback saham dan memiliki prospek menarik.
Setali tiga uang, ia merekomendasikan saham ENRG dengan target harga Rp 322 per saham yang ditopang penguatan harga minyak seiring naiknya permintaan.
CEO Akela Trading System Hary Suwanda menuturkan, biasanya pasca masuk ke daftar MSCI saham tersebut mengalami koreksi. Hal itu disebabkan oleh aksi profit taking.
"Pasar itu cenderung mengantisipasi apa yang akan terjadi," kata Hary.
Di sisi lain, ia menjelaskan, investor perlu memperhatikan bisnis dan valuasi dari emiten yang baru masuk ke daftar indeks MSCI Small Cap. Namun, untuk trader bisa memperhatikan trennya.
Bagi investor, Hary merekomendasikan saham ENRG dengan target harga Rp 360 per saham.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Saham TMAS, MAPA, dan ENRG Masuk Jajaran MSCI Kapitalisasi Kecil
Sebelumnya, Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengatur kembali komposisi portofolionya atau rebalancing yang efektif pada 1 Maret 2023.
Rebalancing portofolio indeks MSCI itu diumumkan pada 9 Februari 2023. Perubahan komposisi ditutup pada 28 Februari 2023, dan efektif 1 Maret 2023.
Dalam pengumuman MSCI tidak menambah saham untuk daftar indeks MSCI Global Standard. Namun, MSCI menghapus saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dari indeks daftar MSCI Global Standard.
Di sisi lain, MSCI menambah tiga saham di daftar indeks MSCI Small Cap antara lain PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Kemudian melepas saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP).
Seiring pengumuman tersebut, saham BCAP melemah 1,23 persen ke posisi Rp 80 per saham. Saham BCAP berada di level tertinggi Rp 82 dan terendah Rp 77 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.514 kali dengan volume perdagangan 646.983 saham. Nilai transaksi Rp 5,4 miliar.
Sedangkan saham ARTO merosot 6,97 persen ke posisi Rp 3.070 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 3.664 kali dengan volume perdagangan 113.152 saham. Nilai transaksi Rp 34,7 miliar.
Sementara itu, saham ENRG naik 6,3 persen ke posisi Rp 270 per saham. Saham ENRG berada di level tertinggi Rp 274 dan terendah Rp 260 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.991 kali dengan volume perdagangan 3.437.707 saham. Nilai transaksi Rp 92,6 miliar.
Advertisement
Pergerakan Tiga Saham yang Masuk MSCI
Saham TMAS melambung 8,4 persen ke posisi Rp 2.840 per saham. Saham TMAS berada di level tertinggi Rp 2.870 dan terendah Rp 2.650 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.712 kali dengan volume perdagangan 57.952 saham. Nilai transaksi Rp 16 miliar.
Saham MAPA naik 1,3 persen ke posisi Rp 4.640 per saham. Saham MAPA berad di level tertinggi Rp 4.800 dan terendah Rp 4.560 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.625 kali dengan volume perdagangan 155.901 saham. Nilai transaksi Rp 72,2 miliar.
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,25 persen ke posisi 6.880. IHSG berada di level tertinggi 6.895,22 dan terendah 6.803. Sebanyak 362 saham melemah dan 162 saham menguat. 200 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.161.097 kali dengan volume perdagangan 17,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,5 triliun.