Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pengguna Twitter melaporkan, mereka sempat melihat linimasanya menampilkan cuitan-cuitan maupun balasan yang diunggah oleh sang pemilik Elon Musk, entah mereka mengikutinya atau tidak.
CEO Twitter itu pun mengakui adanya masalah tersebut. Ia pun mengatakan, mereka sedang membuat penyesuaian untuk problem tersebut.
Advertisement
"Mohon untuk terus memantau selagi kami membuat penyesuaian untuk uh... algoritma," kata Elon Musk melalui akun Twitter-nya @elonmusk, dikutip dari Engadget, Rabu (15/2/2023).
Sebelumnya, sebagian pengguna, dilaporkan oleh The Verge, dikutip Selasa (14/2/2023), laman "For You" Twitter pengguna kini penuh dengan Tweet Elon Musk, hingga balasan cuitan dari dan ke Elon Musk.
Memang tidak semua orang terus dibombardir oleh cuitan Elon Musk, tetapi pada Senin sore dan hingga pagi ini, ada banyak orang merasakan sesuatu berbeda dibandingkan biasanya.
Sejumlah orang di The Verge pun melihat ada lebih banyak cuitan balasan Elon Musk dibandingkan sebelumnya. Tekno Liputan6.com juga sempat merasakan hal serupa saat baru membuka Twitter di laman For You.
Menurut The Verge, mereka yang tidak mengikuti akun Twitter Elon Musk, juga merasakan hal serupa.
Perubahan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Elon Musk mengeluhkan cuitannya tidak mendapatkan cukup banyak jumlah views. Musk sempat memecat seorang engineer gara-gara hal tersebut.
Elon Musk Pecat Engineer Twitter
Berdasarkan laporan Platformer, Elon Musk dikabarkan memecat karyawan Twitter, karena ia mengungkapkan alasan popularitas akun bos Tesla tersebut menurun.
Mengutip informasi dari Business Insider, Sabtu (11/2/2023), Elon Musk awalnya bertemu dengan sejumlah insinyur Twitter di awal pekan ini. Dalam pertemuan tersebut, ia membahas soal popularitas akun Twitter-nya yang menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, Elon Musk memang diketahui menugaskan sejumlah karyawannya untuk memastikan apakah jangkauan akunnya telah dibatasi karena adanya masalah dengan algoritma Twitter.
"Ini sangat aneh. Saya memiliki lebih dari 100 juta followers, dan saya hanya mendapatkan impresi sekitar 10 ribuan," tutur Elon seperti dikutip dari sejumlah sumber yang mengetahui pertemuan tersebut.
Dari situ, karyawan pun menunjukkan data internal dan bagan Google Trends yang menunjukkan minat publik terhadap miliarder tersebut.
Advertisement
Menurunnya Popularitas Elon Musk
Hasilnya, data Google Trends menunjukkan popularitas Elon memuncak di skor 100 pada April 2022 ketika ia mengungkap untuk membeli Twitter, tapi terus menurun hingga kini ada di angka 9.
Lalu, salah satu seorang insinyur menyebut popularitas Elon mungkin menurun karena ketertarikan publik terhadap dirinya menurun sejak pembelian Twitter. Akibat pernyataan itu, Elon dilaporkan segera memecat karyawan tersebut.
Tidak hanya itu, dia juga meminta beberapa karyawan melacak seberapa sering tweet-nya direkomendasikan di Twitter. Sebab, ia yakin impresi yang turun pada dirinya karena ada masalah internal.
Kendati demikian, Musk tidak merespons terkait laporan ini. Hanya di minggu lalu, ia sempat mengatur profil Twitternya menjadi privat untuk mengecek apakah hal itu akan berpengaruh pada jumlah view di cuitannya.
Elon Musk Mau Bayar Pengguna Twitter yang Rajin Nge-tweet
Sebelumnya, Elon Musk mengumumkan perubahan besar dalam platform Twitter, di mana ia berniat untuk membayar para penggunanya. Dalam tweet baru-baru ini, dia menyatakan pengguna akan dapat menerima sebagian pendapatan yang dihasilkan dari iklan.
Jumlah yang diterima tergantung dari impresi iklan dalam menanggapi tweet. Semakin sukses sebuah tweet atau kian banyak respons yang diterima, maka makin banyak uang yang dihasilkan.
Setiap kali seseorang memasukkan tweet dan menggulir ke bawah untuk melihat tanggapan, impresi iklan bakal naik. Lalu, sebagian dari pendapatan akan masuk ke akun pengguna. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (13/2/2023).
Namun, pengumuman ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
Sebab, tidak ada informasi tentang berapa persentase pendapatan yang akan masuk ke pengguna, bagaimana mereka akan mengumpulkannya, atau bagaimana mereka akan mengetahui berapa banyak impresi yang dihasilkan oleh iklan tweet mereka.
Kemungkinan hal ini berkaitan dengan fitur dompet digital yang akan diterapkan di Twitter, atau mungkin cryptocurrency. Akan tetapi, belum ada pernyataan resmi yang mengkonfirmasi hal ini.
Satu hal yang dijelaskan Elon Musk adalah untuk menerima uang, pengguna harus membayarnya terlebih dahulu. Fungsi ini hanya akan tersedia bagi pengguna yang terverifikasi dengan Twitter Blue.
Artinya mereka harus memberikan identitas dan membayar biaya berlangganan setiap bulan, untuk mendapatkan tanda centang biru pada akun mereka.
Perubahan ini sepertinya hanya akan bermanfaat bagi pengguna Twitter yang terkenal, sedangkan sisanya hanya akan berfungsi untuk mengisi pundi-pundi Elon Musk.
(Dio/Isk)
Advertisement